Sama halnya sekarang, aku sedang menikmati keindahannya. Berkali-kali aku mengucap kalimat agung atas keindahan ciptaan Allah swt yang masih bisa kunikmati ini.
"Besok kamu masuk kelas kan?" Aku memulai pertanyaan
“Sepertinya tidak, aku ingin istirahat saja di tempat tidur alias rebahan”. Jawabnya.
Dua minggu berlalu sejak pertanyaan itu.
Aku kembali mengulang pertanyaan yang sama.
"Besok kamu masuk kelas, kan?"
Lagi lagi jawabannya tetap sama tiap kali pertanyaan serupa aku lontarkan.
“Tidak, aku malas masuk kelas. Aku capek." ucapnya.
"Tidakkah hatimu tergerak untuk masuk kelas?" tanyaku lagi.
“Tidak, yang terpenting adalah aku bisa menjawab ujian” jawabnya.
"Apa kau lupa kita di sini diberi beasiswa penuh untuk belajar bukan rebahan?"
“Justru itu karena gratis aku ingin menikmatinya, lagipula tiap masuk kelas tidak ada absen.” jawabnya lagi.
"Dasar, kamu! Kalau hanya rebahan, kenapa kamu mau mengambil beasiswa di sini?" aku mencoba bertanya lagi.
Namun aku tak mendapatkan jawaban apapun dari empunya. Keheningan menutupi pembicaraan kami pada sore ini.
Sudah kesekian kalinya aku mengatakan ini padanya, namun jawaban yang aku dapatkan tetap dan masih sama seperti awal pertama kali aku berbincang dengannya.
Karena banyak kebaikan dan ibrah yang didapat dan bisa diambil dari dosen yang mengajar. Pastinya kita mendapatkan ilmu baru dari para dosen. Apalagi jika dosen menjelaskan dan menerangkan di depan kelas, kita bisa lebih memahami pelajaran yang diajarkan.
Oleh: Nova Rosawanda
Sumber gambar: Dokumentasi Penulis
0 Comments
Posting Komentar