Tak ada satu ingatan pun yang mampu membuatku rindu
Kecuali mengenang kisahmu ayah
Hari demi hari berlalu
Tahun demi tahun berganti
Tak terasa ritme waktu menghantarkanku
Pada titik langkah ke 95 yang dulu sangat kau nanti
Lekatnya bayanganmu masih sangat tertinggal di ujung pandanganku
Seakan ikut menyaksikan jatuh bangunnya aku dalam meneruskan perjuanganmu
Ayah, semenjak kepergianmu
Aku selalu mengenangmu dalam mimpi dan bangunku
Kata rindu seolah tak pernah hilang dalam fikiranku
Tahukah engkau?
Sebab di sini ada hati yang rindu tuk engkau isi dengan butiran iman dan engkau tanami benih ketaqwaan
Di sini ada hati yang rindu tuk diajarkan arti kesalehan
Ayah, apakah engkau mendengar?
Di sini ada telinga yang rindu tuk mendengar doa yang selalu
Engkau aminkan pada cinta dan harapanku
Dan di sini ada mata yang rindu tuk melihat loyalitas perjuanganmu
Yang berjalan seiring dengan totalitas pengorbananmu untuk umat
Ayah, erima kasih atas segala jasamu
Yang tak dapat terbalaskan oleh apapun
Meski ragamu pergi seiring dengan zaman
Akan aku pastikan pribadi nan indah berbalut keteladanan
Goresan tinta perjuanganmu
Tak akan pernah pudar atau lekang oleh waktu
Ayah, di sini namamu akan selalu menggema di langit doa
Sebab engkau berarti dan slalu di hati
Oleh: Nafisatul Izza R. U
Mahasiswa Khartoum International For Arabic Language
Juara 2 Lomba Cipta-baca Puisi El-Nilein Festival
Sumber ilustrasi: Pinterest
0 Comments
Posting Komentar