Dua ribu delapan belas awalku menyusuri perjalanan
Bukan untuk peristirahatan
Bukan pula tanpa tujuan
Kebetulan dapat beasiswa di negeri Sudan
Bibir tanpa gincu itu keadaanku
Roti sedikit madu kehidupanku
Terbatas hanya dengan umur dan waktu
Remuk, robek, kemudian hilang tak kentara
Paksaan loyalis dari kalangan kian berbeda
Tersenyum sambil menutup mata
Di balik hati yang tersiksa
Hei kau pejuang asa!
Gubar hanya sementara
Demo dan perang hanya musiman saja
Hadapilah!
Tempuhlah!
Seperti ombak tak takut akan karang
Nantikan harunya di landasan terbang
Oleh: Muhammad Rayyan Hidayat
Mahasiswa International University Of Africa
Juara 1 Lomba Puisi El-Nilein Festival
Sumber gambar: ThoughtCo
0 Comments
Posting Komentar