Tugas mengajar merupakan salah satu tugas akhir dari mahasiswa jurusan Tarbiyah di International University of Africa, setiap mahasiswa akan dipilih untuk mengajar di sebuah sekolah dalam beberapa minggu bersama para guru dan murid di Sudan.
Selain melakukan tugas mengajar, mahasiswa juga dipersilakan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat terhadap lingkungan sekolah tempat ia mengajar.
Beruntung sekali, kali ini kru El-Nilein berkesempatan mewawancarai salah satu mahasiswa yang menggalang dana untuk membeli buku dan alat tulis untuk diwakafkan ke sekolah-sekolah di Sudan.
Sebelumnya bisa memperknalkan diri antum?
Nama saya Mohammad Rifky Bahar kuliah di International University of Africa jurusan Tarbiyah/Pendidikan semester 8pendalaman Manahij wa Taraaiq attadris/Kurikulum dan Metodologi Mengajar.
Tujuan dari kegiatan wakaf buku dan sasarannya siapa saja?
Pertama, memenuhi kebutuhan belajar siswa di sana, yang mana mereka kekurangan buku. Sedangkan buku yang mereka gunakan bukan dari pemerintah tapi mereka beli sendiri.
Tujuan yang kedua, memberi citra baik terhadap orang Indonesia, dengan adanya kegiatan ini semoga mereka senang dan kenal dengan Indonesia dan seperti apa orang-orangnyalalu pada akhirnya mereka dapat menerima orang Indonesia dengan baik.
Adapun sasarannya adalah siswa yang membutuhkan dan kurang mampu, jadi kita meminta data anak-anak yang membutuhkan dan tidak dapat membeli buku lalu kita penuhi.
Target dari program kemarin berapa buku yang telah dibagikan serta berapa sekolah yang menerima program wakaf tersebut?
Target awal sebenarnya tidak banyak hanya 200 buku saja yang dibutuhkan sekolah tempat saya mengajar, tapi alhamdulillah, karena antusiasnya muhsinin yang ada di Indonesia dan juga Sudan yang ikut berdonasi sehingga jumlah tersebut sampai lebih dari 2 kali lipat, hingga 770 buku, yang awal target dana 5 juta hingga mencapai 10 juta rupiah.
Untuk sekolah yang di targetkan awalnya hanya 1 sekolah, yaitu tempat saya mengajar hingga bisa kita bagikan ke 4sekolah lainnya. 1 sekolah laki-laki dan 3 sekolah perempuan.
Madrasah Siraj (PJ: Ustaz Khairurahmat), Madrasah Ummul Qura (PJ: Ustazah Miftahul Uyun), Madrasah Nusaibah (PJ:Ustazah Ila Khoirunnisa), Madrasah Arkaweet (PJ: Ustazah Thiana Silvia)
Kedepannya buku tersebut akan diberikan kepada siswa atau akan digunakan untuk siswa-siswa yang ada di bawahnya juga?
Kemarin kita sempat berbicara sama mudir atau kepala sekolah di sekolah tersebut, rencananya kita akan mewakafkan untuk anak-anak yang belajar di sekolah tersebut, yang mana ketika mereka lulus buku tersebut dapat digunakan oleh adik-adik kelas mereka, seperti kita di Indonesia.
Lalu apa kendala dalam melaksanakan program wakaf buku tersebut?
Alhamdulillah belum kita dapati kendala besar dalam menjalankan program wakaf buku tersebut, hanya sedikit kesulitan karena harus membagi waktu untuk menyelesaikan skripsi dan belajar untuk ujian akhir. Adapun untuk pengumpulan dana kita target 5 juta tapi dalam 1-2 hari sudah mencapai 7-8 juta dan dalam kurun waktu singkat sudah mencapai 10 juta, dan untuk percetakan serta pembelian buku kita sudah mendapat rekomendasi dari kampus di mana kita ditujukan kepada percetakan resmi, yang mana orang-orang sudan di sekolah-sekolah tersebut mengambil buku di situ.
Untuk transportasi dan pembagian tidak ada kendala, hanya saja kemarin sempat terkendala ketika mengerjakan program ini sendiri jadi kita bingung untuk mencari orang untuk bantu-bantu dan hanya mengandalkan teman yang dekat untuk membantu, kemudian sebelum hari pelaksanaan, kita menghubungi PPI Sudan dan juga IMI IUA, alhamdulillah mendapat respon baik serta turut membantu kita dalam melaksanakan program tersebut hingga mendapat sambutan yang baik di sekolah tersebut.
Apa program wakaf buku ini merupakan insiatif dari antum sendiri atau memang ketentuan dari kampus?
Program ini adalah inisiatif sendiri yang mana lingkupnyakecil. Tidak terlalu banyak yang perlu diurus dan mungkin dapat dikerjakan sendiri, akan tetapi ke depannya jika diorganisir dengan baik dan dikerjakan dalam jauh-jauh hari maka program ini akan menjadi lebih baik.
Dari awal kita memang hanya menargetkan untuk memenuhi kebutuhan 1 sekolah saja, tapi mungkin nanti jika ke depannya memiliki tim yang lengkap dan matang maka ke depannya kita bisa lebih banyak memenuhi kebutuhan untuk banyak sekolah di Sudan, dan dapat menjadi evaluasi untuk teman-teman yang ingin membuat program seperti ini juga.
Reporter: Zaid Abdul Aziz
Sumber gambar: Dokumen Narasumber
0 Comments
Posting Komentar