Terpisahkan Oleh Doa



Mentari di pagi hari

Kusambut dengan segelas kopi

Dengan sebutir roti yang kucelupkan

Memikirkan tentang artinya bahagianya jika bisa memilikmu

Sembari kulihat di pohon-pohon yang sedang menari

Atas keindahan yang diberi oleh Tuhan ke makhluk-Nya

Namun tak kala kita lupa

Lupa akan bersyukur atas nikmat dari Tuhan

Apakah engkau tahu?

Sejak aku mengenalmu

Hidupku bagaikan sebuah bara api yang membakar ikan di atasnya

Yang memiliki satu tujuan yaitu membuat arti kesempurnaan

Namun dulu kesalahanku sangat lah penuh kusesali

Disetiap sujudku dan doaku

Aku selalu mendoakan kepada sang Ilahi

Agar aku bisa memilikimu tanpa ada yang mengganggumu

Dulu doaku adalah selalu mendoakanmu

Agar engkau selalu diberi kebahagiaan

Namun itu adalah kesalahan terbesarku

Aku lupa mendoakan agar engkau bahagia jika bersamaku

Kini aku menyesali akan hal itu

Ingin aku mengubah doaku

Mengubah dengan kalimat agar terus bersamaku

Dalam suka dan duka kita lewati bersama

Kini aku hanya bisa menatapmu dari jarak jauh

Aku malu dan tak sanggup jika melihatmu

Sakit rasanya hati ini

Jika melihat engkau bahagia bersama orang lain bukan denganku

Sekarang hanya ucapan “Selamat Tinggal”

Yang bisa kulontarkan kepadamu

Dan suatu saat nanti aku berharap

Berharap aku bisa menemukan orang sepertimu


Sumber ilustrasi: Pinterest

Oleh: Gibran Ibastanta

Mahasiswa International University of Africa


Posting Komentar

1 Comments

Posting Komentar

Formulir Kontak