Persatuan Pelajar Indonesia Sudan (PPI Sudan) rayakan milad
ke-40 tahun pada Selasa (15/2) kemarin. Perayaan untuk menyemarakkan milad
ke-40 tahun kali ini mengusung berbagai kegiatan dalam rangkaian acara mulai
dari olahraga, kesenian, kesehatan, seminar internasional, khataman quran,
hingga pesta rakyat.
Pembukaan rangkaian milad yang
berlangsung di Gor Najah, Khartoum, Sudan ini turut dihadiri oleh KUAI
(Kuasa Hukum Ad Interm) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Dery
Putera Iskandar, Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Khartoum, Musurifun
Lajawa, Manajer Sabash Indomie, Bagus Indra Lukito, ketua lembaga otonom, dan
beberapa perwakilan lembaga kedaerahan.
Acara pembukaan dibuka oleh beberapa
sambutan, termasuk sambutan Ketua PPI Sudan, Zikra Juninawan. Dalam sambutannya,
beliau memaparkan terkait PPI Sudan yang sudah sepatutnya menjadi rumah bagi
semua mahasiswa Indonesia yang berada di Sudan dan bersama-sama memiliki andil
dalam mengembangkannya sejalan dengan usianya yang hampir menyentuh setengah
abad.
Semarak milad yang mengusung tema,
‘Intelektual Muda, Berdaya Saing, Goreskan Sejarah’ dengan konsep menggabungkan
antara acara kesenian, olahraga, dan juga pendidikan ini, dibuka secara
simbolis langsung oleh KUAI KBRI Khartoum dengan pemotongan nasi tumpeng
dan ditutup dengan foto bersama.
Sejalan dengan usia 40 tahunnya,
perayaan milad PPI Sudan tak hanya sekadar
rangkaian semarak perayaan yang ramai dengan tenggang waktu yang terbatas.
Lebih dari itu, harapan dan tantangan PPI Sudan di usia yang menyentuh setengah
abad ini menanti untuk ditunaikan. Dalam perayaan milad ke-40 tahun ini, rumah
bersama mahasiswa Indonesia, PPI Sudan, mendapat banyak harapan dan masukan
guna meningkatkan kualitas PPI Sudan supaya mampu berkontribusi dan memberi
kebermanfaatan di ranah yang lebih luas.
Kedepannya
tantangan yang akan dihadapi oleh PPI Sudan semakin kompleks dan luas, meskipun
kondisi Sudan sendiri belum stabil karena wabah COVID-19 yang belum mereda,
sebagaimana yang disampaikan Wakil Ketua PPI Sudan 2016/2017 Pak Kiagus Ahmad Firdaus bahwa “Diantara tantangan
terbesar PPI Sudan saat ini adalah kondisi di Sudan yang belum stabil yang
diperparah dengan wabah COVID-19. PPI ditantang untuk menemukan peluang dan
kesempatan di tengah kesempitan dan keterbatasan yang ada demi menjaga
produktivitas organisasi”. Namun, beliau juga optimis dengan PPI Sudan kedepan
melihat dari umurnya yang cukup dewasa
untuk kembali bangkit di tengah situasi sekarang “Di usia 40 tahun ini PPI
Sudan, saya berharap agar PPI Sudan dapat semakin berperan aktif dalam pembangunan
dan kemajuan bangsa Indonesia. Asah potensi dan tingkatkan kualitas
pengetahuan. Resapi semangat perjuangan yang tertuang dalam bait-bait Mars PPI
Sudan, ‘Bangun bersama negeri kita tercinta, harapan agama, nusa dan bangsa,
arahkan arus, goreskan sejarah, Nabi Muhammad adalah uswah.’ Selain itu, PPI
Sudan sebagai representasi mahasiswa Indonesia di Sudan juga diharapkan dapat
merawat bahkan meningkatkan citra positif Indonesia di kalangan masyarakat
Sudan, khususnya diantara mahasiswa”. tambahnya
“Di usia yang ke-40 ini PPI Sudan
dituntut untuk dapat berkiprah secara global dengan gerakan yang lebih dinamis
dan inovatif sesuai perkembangan zaman. Banyak hal yang bisa digali dan
dieksplor oleh PPI Sudan melalui sumber daya anggotanya, hingga PPI Sudan bisa
menyejajarkan diri dengan lembaga nasional maupun multinasional dengan karya
dan universalisasi nilai-nilai kebaikan dan karya yang berkenaan dengan
persoalan keumatan. Sudah saatnya PPI Sudan melakukan pergerakan yang luas
hingga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan organisasi dan juga anggotanya.” Kata
M. Ruhiyat Haririe, Ketua PPI Sudan 2018/2019 ketika ditanya soal harapan pada milad PPI Sudan yang
ke-40 tahunnya.
Hal senada terkait harapan baik untuk PPI Sudan juga disampaikan oleh Ketua Panitia Penguatan dan Pertumbuhan Perniagaan Persatuan Pelajar Indonesia Sudan (P4 PPI Sudan), Habib Abdurahman Izzudin, “40 tahun bukan sekadar angka, namun juga cita-cita yang harus dipegang dan diwujudkan. Sebagai organisasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika, PPI Sudan diharapkan mampu menjawab persoalan keumatan dan kebangsaan dalam lingkup internasional. Pergerakan harus dimasifkan dan gagasan harus terus dikembangkan. Panjang umur perjuangan!”
Tantangan
dari kemajuan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan menjadi beberapa hal yang
harus mendapat respon cepat dari organisasi kemahasiswaan, terutama dengan usia
yang sudah dewasa, seperti PPI Sudan. Korelasi ilmu-ilmu syariah dan umum untuk
persoalan kontemporer perlu dikembangkan. Di samping menjadi organisasi yang
berkontribusi aktif dalam membantu dan mengayomi para anggotanya, di usia yang
semakin bertambah, PPI Sudan harus tetap menjadi rumah yang selalu dirawat dan
dimakmurkan oleh seluruh elemen masyarakat di dalamnya.
Selamat milad ke-40 PPI Sudan.
Terima kasih juga untuk para manusia yang menyerahkan tetesan perjuangan untuk
menggerakkannya. Semoga himpunan usia, juga mendatangkan himpunan
manusia-manusia yang semakin menaruh peduli kepada PPI Sudan. Tetap menjadi
rumah bersama yang bergerak dinamis, berinovasi, berkreasi, menyebarkan
berbagai kebermanfaatan dalam ranah lokal maupun internasional. Mampu menjadi
PPI Sudan yang kebermanfaatannya tak hanya luas namun juga mendatangkan
keberkahan untuk sekelilingnya. Panjang
umur perjuangan!
Faradilla Awwaluna Musyaffa'
Mahasiswa International University of Africa
0 Comments
Posting Komentar