Persatuan Pelajar
Indonesia Sudan atau yang disingkat sebagai PPI Sudan adalah organisasi yang
didirikan untuk mewadahi pelajar Indonesia di Sudan dengan tujuan dan cita-cita
mulia. Tidak ada satupun yang memungkiri
awal keberadaan PPI Sudan adalah harapan untuk mahasiswa Indonesia di Sudan
agar saling menguatkan di medan perantauan. Dengan berbagai macam keberagaman
talenta, bakat, sampai permasalahan pelajar merupakan hal-hal yang harus bisa ditampung
dalam sebuah naungan yang kuat dan tangguh.
Konon katanya berdiri
sejak 40 tahun yang lalu, meskipun tidak ada catatan resmi pendirian organisasi
tersebut, namun tetap saja PPI Sudan bukan lagi organisasi muda yang seumur
jagung. Banyak bahagia dan duka yang sudah dilewati oleh PPI Sudan yang
menjadikannya terus bertahan sampai detik ini. Usia 40 tahun bukan usia yang kaleng-kaleng,
tapi apakah benar organisasi ini sudah dewasa sesuai usia yang disematkannya?
Organisasi Dewasa
menurut Dr. H. Sugeng Listiyo Prabowo selaku Wakil Rektor UIN Malang tahun 2017
bisa dilihat dari dua indikator. Pertama adalah budaya organisasi yang baik dan
yang kedua adalah sistem dan regulasi
organisasi yang tertib.
Budaya organisasi
merupakan sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa persatuan dalam berorganisasi
tanpa menolak adanya perubahan ke arah yang lebih baik, lebih memilih untuk
mengidentifikasi kesamaan dalam simbol berorganisasi daripada harus mencari
perbedaan yang ada, serta lebih memilih menyampingkan masalah pribadi daripada
kebaikan-kebaikan organisasi. Budaya organisasi ini dipengaruhi kuat oleh
individu-individu yang ada di dalam organisasi, bagaimana individu-individu ini
dapat menjalankan organisasi dengan elegan dan dapat memecahkan suatu masalah
dengan cara yang lebih tepat dan efektif, mampu menimbulkan rasa ketenangan dan
kebanggaan dalam berorganisasi di suatu organisasi.
Kemudian sistem dan
regulasi organisasi yang tertib dan teratur, yang merupakan patokan dalam
menjalankan budaya organisasi di atas. Dengan sistem dan regulasi yang jelas
dan kuat dapat mempengaruhi dalam menjaga nilai-nilai atau norma-norma
organisasi. Eksistensi organisasi tetap akan kokoh jika ada sistem dan regulasi
yang dijadikan pondasi.
Kedua hal tersebut
merupakan aspek penting dalam pendewasaan organisasi, bukan saja soal usia
organisasi. Lalu bagaimanakah dengan PPI Sudan yang dikatakan sudah berusia 40
tahun? Maka jawabannya bisa kita temukan sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan
dan komparasi kedua indikator di atas, meskipun keduanya bukan patokan permanen
akan tetapi bisa menjadi sedikit indikator. Apakah PPI Sudan sudah menjadi
organisasi dewasa? Apakah budaya PPI Sudan sudah berjalan dengan baik? Apakah
setiap individu baik pengurus maupun anggota sudah lebih mengidentifikasi
kesamaan daripada perbedaan? Apakah setiap individu dalam organisasi sudah
lebih memilih menyelesaikan permasalahan dengan duduk berdiskusi daripada bertikai
di media informasi? Apakah setiap individu dalam organisasi sudah lebih memilih
kemaslahatan organisasi daripada kepentingan pribadi? Apakah PPI Sudan sudah
mampu menampung keberagaman karakter individu organisasi? Apakah PPI Sudan
sudah mengatur dan merawat nilai-nilai atau norma-norma dalam berorganisasi?
dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memberikan informasi
apakah PPI Sudan setidaknya sudah
memenuhi dua indikator yang telah disebutkan, yaitu budaya organisasi yang baik
dan sistem serta regulasi organisasi yang tertib.
Maka dewasa atau
tidaknya organisasi PPI Sudan yang sudah menginjak hampir setengah abad bisa
dinilai dari diri anda, saya, dan kita semua sebagai individu yang ada dan
tercatat di dalamnya.
Sahirul Alim
Mahasiswa International
University of Africa
0 Comments
Posting Komentar