Kaum zionis Israel kali ini berulah lagi. Tak
cukup dengan menghancurkan pemukiman warga, fasilitas negara, hingga
memenjarakan para pendidik dan murid, kini ia merambat pada perusakan aset
warga Palestina.
Negara Israel ini memerangi Palestina sejak
tahun berdirinya (1948) hingga saat ini, bahkan semakin menjadi-jadi. Dimulai
dengan perebutan Jalur Gaza, kawasan Sinai, hingga Tepi Barat, serta Yerussalem
Timur dari Yordania, blokade seluruh jalur bantuan untuk warga Palestina,
hingga penembakan kapal bantuan Mavi Marmara pada Mei 2010.
Semakin berjalannya waktu, berbagai prahara
konflik Israel-Palestina pun bermunculan. Sabotase speaker masjid
Al-Aqsa pada April 2021 menuai bentrok antara jemaah Palestina dan aparat
Israel di area masjid Al-Aqsa pada Mei 2021 lalu. Tak hanya itu, pengusiran sejumlah
keluarga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah oleh para pemukim Israel, juga ikut
membuat masyarakat dunia gemas dibuatnya.
Sudah banyak kehancuran Palestina yang disebabkan
oleh para aparat dan tentara Israel, kini pemukim Israel di sana juga ikut
berulah. Dilansir dari sindonews.com (23/1), pada Jumat (21/1) dilaporkan oleh
sejumlah saksi mata bahwa pemukim Israel di desa Deir Sharaf, Tepi Barat, telah
mencabut 400 pohon zaitun milik warga Palestina setempat.
Para pemukim tersebut masuk ke sebidang
tanah yang dikenal dengan Al-Harayek dan menebangi pohon zaitun, tutur salah
satu saksi mata, Ghassan Daghlas, yang memantau pelanggaran pemukiman kolonial
Israel di Tepi Barat utara, Palestina. Pemilik tanah pertanian pohon zaitun yang
dihancurkan tersebut diidentifikasi milik Abdul Rahim, Abdul Hamid, dan Ghazi
Antari yang semuanya merupakan warga desa Deir Sharaf. Ghazi Antari
menceritakan bahwa ia pergi ke pertaniannya yang berukuran 68 dunam dan
menemukan sebanyak 320 pohon zaitun yang telah ditanamnya sejak tiga tahun lalu
telah ditebang oleh para pemukim Israel.
“Ini bukan yang pertama kalinya, karena
sebelumnya pemukim telah menghancurkan sekitar 600 pohon muda zaitun hampir
sebulan yang lalu,” jelas Daghlas, salah satu pemilik pertanian pohon zaitun di
desa tersebut.
Di samping itu, tak hanya merusak pertanian
zaitun dari warga Palestina di desa Deir Sharaf, sekolompok pemukim Israel juga
dilaporkan telah mencabut 90 pohon zaitun milik petani Palestina di desa Salfit
Yusuf, Tepi Barat. Samer Rashed, warga palestina dari desa Salfit Yusuf,
mengatakan bahwa sekitar 20 pohon zaitun miliknya ditebang oleh para pemukim
Israel yang menyerbu lahan miliknya.
Kekerasan pemukim Israel atas aset dan
properti warga Palestina kerap terjadi di wilayah Tepi Barat yang diduduki
lebih dari 700.000 orang Israel dan jarang disetujui oleh otoritas Israel.
Meski begitu, warga Palestina, pemantau, pejabat lokal dan internasional
percaya bahwa pemerintah Israel mendukung aksi kekerasan pemukim Israel yang
kerap terjadi di wilayah tersebut.
Sumber gambar : Aljazeera
Laili Maya Ramadani
Mahasiswa International University of
Africa
0 Comments
Posting Komentar