Kementerian Ekonomi PPI Sudan sukses menyelenggarakan acara Seminar
Entrepeneur bertajuk “Ekspor ke Sudan, Mudah Kok” pada Jumat, 14 Januari lalu.
Acara yang dimulai pukul setengah 9 pagi waktu Sudan ini mengangkat tema
ekspor-impor yang sebelumnya belum pernah diangkat di Sudan. Hal ini tentu saja
menjadi langkah pertama yang baik untuk mahasiswa Sudan agar lebih memahami
konsep ekonomi, terutama di bagian ekspor dan impor barang.
Seminar ini bertempat di Aula Surkati Sekretariat PPI Sudan dengan
menghadirkan dua narasumber berpengalaman yakni Fendy Tri Bachtiar, B.A selaku owner
Fendy Corp dan Angkringan Netizen dan Yosafat Pratama, S.T yang saat ini
menjadi PPIC Spv. Sawabash Indomie Factory, Sudan. Fendy sebagai pemateri
pertama menyampaikan berbagai tips seputar ekspor-impor barang untuk pemula dan
hal-hal yang harus dilakukan sebelum mengekspor barang dengan sangat rinci.
Sedangkan Yosafat memberikan materi terkait cara ekspor barang beserta dokumen-dokumen
yang perlu disiapkan dalam proses ekspor-impor tersebut.
Peserta yang berjumlah hampir 50 orang terlihat sangat antusias
dengan materi yang disampaikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan
dari peserta ketika sesi tanya jawab. Pertanyaan pun beraneka ragam, dimulai
dari bagaimanakah birokrasi dengan pemerintah Sudan-Indonesia, supplier,
buyer, dan broker hingga suka dan duka dalm dunia ekspor-impor yang
membuatnya bertahan.
“Saya merasakan banyak manfaat dari kegiatan ini. Salah satunya,
saya bisa memahami keadaan para entrepeneur yang punya banyak pengalaman manis
dan pahit. Kita sebagai mahasiswa memang harus tahu banyak hal, jangan hanya
satu atau dua keilmuan saja. Jadi, saya wajib berterima kasih kepada PPI Sudan
yang telah memfasilitasi kami dengan kegiatan ini.” Ucap Lukman, salah satu
peserta seminar. Tanggapan yang positif juga diutarakan oleh Fadhila Tsaniya,
“Acaranya sudah oke banget. Diskusinya juga waktunya panjang jadi enak,
pemateri bisa menjawab satu per satu pertanyaan”.
“Kritiknya untuk acara ini mungkin moderator kurang sigap, ya,” tutur
Fadhila. Saran lain dari Lukman, “Pengen ada kegiatan lanjutan, kalau bisa
ber-series malah. Karena saya rasa jiwa-jiwa entrepeneur bisa tumbuh dengan adanya
cerita-cerita pengalaman dari orang-orang yang sukses bukan hanya dari teori,
tapi orang-orang yang telah berpengalaman, seperti pemateri-pemateri yang telah
dihadirkan hari ini.”
Muhammad Kholil yang merupakan Menteri Ekonomi turut menyatakan harapan ke depannya terkait acara ini yakni, semoga banyak mahasiswa yang semakin terjun di dunia ekpor-impor, karena kemajuan negara juga dipengaruhi oleh kapasitas ekspor-impor perdagangan, serta kemampuan warga negaranya dalam mengeksploitasi sumber daya.
Muhammad Kholil
Mahasiswa Al Multazam University
0 Comments
Posting Komentar