Teknik Mind Palace ala Sherlock Holmes, Cara Ampuh Menghafal Materi Ujian

 


Mau ujian? Gimana rasanya? Banyak materi yang perlu dihafalkan? Kurang siap menghadapi soal-soal yang akan diujikan? Sama, kita senasib bree. Canda senasib, hehe.

Pernah nonton film Sherlock Holmes? Jika belum, alangkah lebih baiknya kalian bisa menonton terlebih dahulu agar mendapatkan pengalaman membaca yang lebih mengesankan.

Sherlock Holmes merupakan sosok ahli dedukasi yang memiliki kemampuan anilisis yang sangat matang. Sherlock Holmes menggunakan keterampilan penalarannya untuk menyelesaikan kasus kejahatan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh orang lain. Keterampilan penalaran Sherlock Holmes tidak lain berasal dari kemampuan ingatannya yang sangat tajam. Kemampuan ingatan yang luar biasa tersebut dinamakan mind palace. Mind palace atau istana pikiran sering juga disebut teknik mengingat Loci (Loci’s method).

Teknik mind palace ditemukan oleh penyair Yunani kuno bernama Simonides of Ceos. Teknik mind palace diperkenalkan di Romawi kuno dan risalah retorika Yunani kuno dalam Rhetorica ad Herennium anonim, karya Cicero De Oratore dan karya Quintilian Institutio Oratorio. Pada dasarnya teknik ini merupakan peningkatan memori yang menggunakan visualisasi untuk mengatur dan mengingat informasi lingkungan spasial yang sudah dikenal akrab.

Banyak juara kontes memori mengaku menggunakan teknik mind palace untuk mengingat wajah, angka, dan daftar kata. Keberhasilan para juara ini tidak berhubungan dengan sturktur otak atau kecerdasan, tetapi lebih berkaitan dengan teknik penggunaan daerah otak yang berkaitan dengan belajar spasial, yang mana spasial sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan ruang atau tempat.

Mind palace bisa membantu kalian mengingat segala macam hal dengan tingkat kegagalan 00,00%. Dalam series Sherlock Holmes produksi BBC Wales yang diperankan oleh Bennedict Cumberbatch, Sherlock Holmes menyebutkan kata mind palace berkali-kali. Saat Sherlock ingin memecahkan kasus kejahatan, ia pergi ke istananya (istana pikiran) untuk menggali dan mengumpulkan jawaban dari ingatan-ingatan serta informasi yang ia miliki. Meski mind palace yang digunakan Sherlock Holmes terlihat sulit dan digunakan untuk memecahkan kasus-kasus rumit, percaya atau tidak, kita juga bisa menggunakan teknik mind palace di kehidupan sehari-hari. Semisal mengaplikasikannya dalam mengingat materi presentasi, mempersiapkan ujian, menghafal daftar barang belanjaan, dan lain-lain.

Hal yang perlu ditekankan pada teknik mind palace adalah ingatan yang harus terus dilatih agar lebih tajam dan dapat dikuasai dengan sempurna. Teknik ini bukan teknik yang hanya cukup dibaca dan dimengerti langsung bisa. Butuh komitmen dalam menerapkan teknik ini. Berikut langkah-langkah dasar untuk menerapkan teknik mind palace:

  1.  Tentukan ruangan atau istana pikiran

    Tentukan tempat atau ruang apa yang familier untuk dijadikan istana pikiran. Semakin tempat itu familiar, maka akan semakin mudah untuk membayangkan dan mengaitkannya dengan suatu informasi. Semisal saja rumah, masjid, atau ruang kelas.

  2. Tentukan dan perhatikan detail fitur yang nantinya akan menjadi istana pikiran

    Semisal saja rumah. Rumah sudah ditentukan sebagai tempat yang akan dijadikan objek istana pikiran. Sebelum masuk rumah terdapat pintu, sofa, meja, kursi, dan lampu. Perlu diingat barang-barang itu terletak di sebelah mana dan bentuknya seperti apa, dan seterusnya seperti itu hingga seisi rumah itu lengkap untuk diingat. Bayangkan semua barang-barang itu berurutan dari kiri ke kanan dan semua barang mempunyai fungsi yang sangat penting, jangan sampai terlewatkan!

  3.  Berlatih agar mind palace konsisten

    Yang perlu ditekankan jangan sampai lupa dengan semua barang yang ada di istana beserta peletakannya. Cara mudah untuk mengingat adalah dengan berjalan ke dalam istana pikiran yang sudah ditentukan pada poin nomor dua, lalu perhatikan terdapat barang apa saja yang ada di setiap sudut dan celah istana. Apakah ada barang yang terlupakan? Apakah bentuknya sudah sesuai? Apakah posisinya sudah benar? Jika terdapat kesulitan, alangkah baiknya menggambar mind palace di atas kertas untuk memperkuat struktur dalam pikiran. Gambarkan juga barang-barang yang sudah dipilih sesuai urutan dan letaknya. Jika kalian dapat berkeliling di istana pikiran tanpa melupakan apa saja yang ada di dalamnya, maka istana pikiran sudah siap untuk diisi informasi yang ingin diingat.

  4.  Memasukkan informasi pada mind palace dan mengaitkannya dengan barang yang ada di dalamnya

    Fungsi barang-barang yang tadi sudah ditata dan diingat dengan tepat di dalam istana pikiran adalah sebagai slot memori yang bisa diisi oleh berbagai informasi baru yang ingin diingat. Sebagai contoh, saya dimintai tolong oleh teman untuk membeli 3 semangka, 2 sisir pisang, 7 apel, 5 timun, dan 2 kilogram cabe merah. Kemudian hal dilakukan adalah mengingat dengan tepat daftar belanjaan tersebut dengan membawa diri ke dalam istana pikiran. Berjalanlah sesuai rute yang berurutan dalam pikiran. Pikirkan barang belanjaan pertama, yaitu 3 semangka yang kemudian kaitkan 3 semangka tersebut dengan pintu yang dijadikan sebagai slot memori pertama (baca poin nomor dua). Bayangkan pintu terbuat dari semangka dan terdapat tulisan angka 3. Kemudian ke slot memori kedua yaitu sofa. Bayangkan sofa terbuat dari pisang dan terdapat tulisan 2 sisir. Begitu seterusnya hingga bisa mengingat semua barang belanjaan dengan mengaitkannya dengan barang-barang yang sudah berada dalam istana pikiran. Kaitkan dengan menggunakan imajinasi. Di sini dipersilahkan untuk berimajinasi seliar-liarnya. Yang penting ingat. Wkwk

Semakin unik dan dekat dengan kita dalam memvisualisasikannya, maka akan semakin mudah untuk mengingatnya. Setelah memasukkan informasi ke dalam slot-slot barang yang ada di istana pikiran, berarti istana pikiran sudah selesai dan siap untuk dikunjungi.

Terlihat rumit ya? Memang di awal akan demikian. Tetapi ketika sudah terbiasa, maka itu akan sangat menguntungkan. Akan mampu mengingat segala hal dengan instan saat dibutuhkan. Lalu bagaimana jika informasi yang sebelumnya kita masukkan sudah tidak diperlukan lagi dan kita mau mengingat informasi lainnya? Caranya cukup mudah, kalian hanya perlu mengosongkan informasi di slot memori istana pikiran, kemudian isi slot tersebut dengan informasi baru.

Hal yang lebih menarik lagi, dengan tahap lanjutan kita bisa memiliki lebih dari satu istana pikiran. Dengan demikian istana pikiran kita akan semakin besar.

Teknik mind palace ini sangat membantu saat menghadapi ujian, terlebih lagi diperlukannya menghafal materi-materi ujian. Sebagai contoh, kita akan menghadapi ujian mata pelajaran ushul fikih, dan materi yang dipelajari atau dihafalkan cukup banyak. Semisal materi ushul fikih bagian pertama membahas tentang “Urgensi Ushul Fikih sebagai Metodologi Istinbat al Ahkam”. Materi kedua membahas “Kedudukan Ushul Fikih dalam Istinbat al Ahkam”. Materi ketiga “Relevansi Ushul Fikih dalam Konteks Problematika Kontemporer”. Dan materi terakhir tentang “Ragam Aliran Ushul Fikih”.

Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita masuk ke istana pikiran dan memastikan apakah letak barang-barang yang berada di sana sudah sesuai dan siap untuk dimasukkan informasi baru. Setelah memastikan dan siap, cobalah beralih ke materi pelajaran yang akan dihafalkan. Menghafal poin-poin penting yang dibahas pada materi bagian pertama “Urgensi Ushul Fikih sebagai Metodologi Istinbat al Ahkam”. Setelah menghafal dengan pasti semua poin-poin penting di dalamnya, maka langkah selanjutnya dengan memasukkan informasi tersebut ke dalam slot memori pertama yaitu “pintu” (barang-barang) yang ada dalam istana pikiran (baca poin nomor dua di atas). Begitu seterusnya hingga semua materi pelajaran telah dimasukkan ke dalam slot memori alias barang-barang dalam istana pikiran.

Memang di awal perlu pembiasaan dan pengulangan. Komitmen. Bagaimana jadinya jika kita mampu ke tahap lebih lanjut layaknya Sherlock Holmes. Tentu akan ada Sherlock Holmes lainnya yang akan bermunculan di dunia nyata. Menarik bukan? tertarik untuk mengaplikasikannya? Let’s do it!

 

Sumber gambar : Harper’s Bazaar

Oleh: Suprianto

Mahasiswa University of the Holy Quran and Taseel of Sciences Wad Madani

 

 

 

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak