Gunung Semeru Erupsi, Kenali 5 Material Berbahaya Saat Hal Itu Terjadi

 


            Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (4/12) kemarin yang berdampak pada 8 kecamatan di sekitarnya. Sekitar 1.300 warga terpaksa mengungsi dan 14 dinyatakan meninggal sementara 56 lainnya mengalami luka bakar. Sementara itu bbc news merilis berita bahwa 9 orang lainnya dinyatakan hilang.

        Para warga yang terdampak erupsi ini mengaku bahwa rumah dan harta-benda mereka habis tidak tersisa akibat erupsi gunung Semeru kemarin. Saat erupsi terjadi, para warga berhamburan mengevakuasi diri untuk menghindari hujan lumpur yang melanda tanpa sempat menyelamatkan apapun. Kendati demikian Semeru diprediksi masih bisa mengalami erupsi susulan. Pada (6/12) hari ini gunung tertinggi pulau jawa itu kembali mengeluarkan abu dari kawahnya yang menyebabkan warga panik mengungsi.

            Erupsi gunung berapi aktif seperti Semeru membawa material-material berbahaya yang di antaranya bisa diukur dari intensitas suhu yang tinggi, kecepatan material yang ditekan oleh grativasi, hingga kandungan-kandungan zat yang berbahaya akibat campuran dari material dan gas akibat aktivitas letusan. Lantas apa saja beberapa material berbahaya yang dibawa gunung berapi saat mengalami erupsi? El-Nilein spesial menyajikannya buat Ners lewat uraian di bawah ini:

1.     Awan Panas

Aliran material vulkanik panas yang terdiri dari bebatuan berat, berongga, dan butiran klastik yang  dikarenakan pergerakannya dipengaruhi gravitasi cenderung mengalir melalui lembah. Bahayanya karena material itu bercampur dengan gas yang terdorong ke bawah akibat densitas (massa jenis) yang tinggi. Suhu material ini bisa mencapai 300-700 derajat celsius dengan kecepatan yang bisa mencapai 70 km/jam. Wedhus Gembel, yang menjadi nama di beberapa daerah terkait fenomena ini bahkan mencapai suhu 1000 derajat celsius saat Gunung Merapi meletus. Dengan ini awan panas mampu menyebabkan luka bakar pada tubuh dan juga menyebabkan sesak napas.

2.     Aliran Lava

Merupakan cairan lava yang pekat dan panas yang mampu merusak seluurh infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan alirannya tergantung dari kekentalan magma. Semakin rendah kekentalan, semakin jauh jangkauan aliran. Suhu lava saat erupsi bisa berkisar 800-1200 derajat celsius.

3.     Gas Beracun

Gas beracun yang ditimbulkan saat erupsi gunung dapat mematikan seketika apabila terhirup tubuh. Gas tersebut mengandung C02, S02, Rn, H2S, HCI, HF, H2S04 yang biasanya tidak berwarna dan tidak berbau. Hal inilah yang juga menjadi perhatian dalam evakuasi saat erupsi terjadi, para warga diimbau untuk menggunakan masker atau menutup dengan kain apapun guna terhindar dari paparan gas beracun.

4.     Lahar Letusan dan Lahar Hujan

Lahar letusan bisa terjadi pada gunung berapi yang memiliki danau kawah. Apabila volume air dalam kawah cukup besar maka ancamannya bisa terjadi saat letusan gunung terjadi, ia kan menumpahkan lumpur panas.

Sementara dalam lahar hujan aliran lumpur yang pekat hasil dari endapan material lepas hasil erupsi gunung yang terangkut oleh hujan atau air permukaan mampu mengangkut material berbagai ukuran. Bahkan bongkahan batu berdiamater lebih dari 5 meter bisa turut terangkut dalam peristiwa ini.  Lahar hujan bahkan dapat mengubah topografi sungai yang dilaluinya termasuk merusak infrastruktur sekitar.

5.     Abu Vulkanik

Berbeda dengan awan panas, abu vulkanik bisa menyebar lebih jauh jangkaunnya karena terbawa angin. Ukurannya yang sangat kecil dan mengambang di udara menjadi pemicu hujan abu terjadi. National Geographic mengutip bahwa abu vulkanik mengandung campuran mineral, bebatuan, dan partikel kaca yang keluar dari letusan gunung berapi. Hal ini dapat menyebabkan  beberapa penyakit seperti iritasi mata, hidung, paru-paru, dan masalah pernapasan. Hal inilah yang perlu diperhatikan, ketika hujan abu terjadi, untuk sebisa mungkin melepas lensa kontak bagi yang menggunakan dan memakai kacamata pelindung serta menghindari paparan hujan abu yang berlangsung.

Berikut beberapa material yang dibawa gunung berapi saat erupsi, yang perlu Ners tahu tipis-tipis. Jadi jangan heran ketika berita rilis warga-warga lereng bisa kehilangan rumah, hewan ternak, terdampak sakit pernapasan, atau bahkan kehilangan nyawa. Karena memang material yang dikeluarkan saat erupsi terjadi enggak main-main.

Selebihnya mari kita doakan bersama semoga saudara-saudara kita yang sedang diuji Tuhan oleh musibah Semeru bisa diberi ketabahan dan mendapat ganti yang lebih baik dari apa-apa yang hilang. Amin. 

Oleh :Faradilla Awwaluna Musyaffa'

Mahasiswa International University of Africa

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak