![]() |
Saat mendengar nama Istanbul, hati ini
berhenti sejenak membayangkan suasana nyaman, romantis, dan keindahan tepi laut
yang mengelilinginya. Serta kekayaan budaya yang melekat di dalamnya, menjadi
megnet bagi para pelancong dari seluruh belahan dunia untuk datang berkunjung
menikmati keindahannya. Di samping letaknya yang strategis karena memilki
wilayah di dua benua yang berbeda yaitu Asia dan Eropa, Istanbul juga
menawarkan banyak objek wisata mulai dari wisata klasik, seperti museum-musem
peninggalan sejarah peradaban Turki, hingga yang modern seperti menikmati
panorama Selat Bosporus menggunakan kapal pesiar. Rasa kagum pun menyelimuti
alam pemikiran saya yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Turki. Berbekal
smart phone yang baru saya beli sehari menjelang keberangkatan ke Turki
tak henti-hentinya kamera ini mengabadikan setiap momen serta tempat yang saya
singgahi.
Sebagai permulaan trip di Turki, hal pertama
yang saya lakukan adalah mengunjungi simbol kejayaan Bangsa Turki yaitu Kota
Istanbul. Dulu, kota ini bernama Byzantium pada abad Yunani sebelum abad ke-6 sebelum
Masehi. Lalu pada abad ke-4 setelah Masehi berubah nama menjadi Konstantinopel
yang diambil dari nama seorang kaisar Romawi yaitu Kaisar Konstantine, pada
saat itulah kota ini menjadi ibu kota Romawi Timur. Dalam sejarah disebutkan
bahwasanya Kota Konstantinopel ini memiliki tembok yang sangat kuat, sehingga
sulit untuk diruntuhkan. Bahkan dari Dinasti Usmani yang berkali-kali mencoba untuk
merobohkannya belum juga bia, hingga kepemimpinan Sultan Mehmet 2 atau yang
biasa disebut dengan Mehmet Al-Fatih yang masih berumur 20 tahun berhasil
merobohkan benteng tersebut.
Setelah Konstatinopel runtuh, akhirnya
dirubah namanya menjadi Istanbul yang juga diadopsi dari bahasa Yunani, yang
berarti “pusat kota”. Saat itu pula, gereja-gereja dialihfungsikan menjadi
masjid. Namun ada juga versi lain yang mengatakan, bahwa Istanbul dahulunya
bernama Islambul yang berarti “Islam seluruhnya”. Setelah penaklukan
Konstantinopel, Sultan Al-Fatih membangun sebuah masjid dan ia mengabadikan
namanya dalam masjid tersebut, sehingga masjid tersebut bernama Masjid Al-Fatih.
Sejarah panjang Bangsa Turki memang
menarik untuk dipelajari dan digali secara mendalam. Karena di tanah ini,
pernah berdiri dua peradaban besar yang mewarnai kultur dan budaya Turki yaitu;
peradaban Romawi dan Islam. Semua itu tergambar jelas dalam corak dan
arsitektur bangunan-bangunan yang memiliki perpaduan antara peradaban Romawi
dan Islam. Seperti misalnya desain masjid-masjid yang hampir seluruh modelnya sama
dan yang membedakan hanyalah jumlah menaranya, ada yang hanya memiliki satu
menara, ada juga yang dua, empat, hingga enam menara. Termasuk juga ukuran
bangun dari yang kecil seperti musala hingga yang paling besar dan memiliki
pelataran yang luas.
Kota Istanbul merupakan kota dengan
penduduk terpadat di Turki, yaitu sekitar 18 juta jiwa yang tersebar di dua
wilayah, yaitu Istanbul Eropa dan Istanbul Asia. Jarak antara wilayah Eropa dan
Asia hanya dibatasi oleh sebuah selat yang bernama Selat Bosporus. Istanbul
juga pernah menjadi ibu kota Turki sebelum pindah ke Kota Ankara pada tahun
1950. Walaupun secara wilayah terbagi ke dalam dua benua, namun secara
keseluruhan 97% wilayah Turki berada di benua Asia, dan hanya 3% yang berada di
wilayah Eropa.
Untuk bisa menyeberangi Selat Bosporus ini
kita harus menyeberangi sebuah jembatan besar bernama jembatan Bosporus yang
menghubungkan antara Istanbul Asia dengan Istanbul Eropa. Selain itu, untuk
menikmati indahnya panorama Selat Bosporus kita juga dapat menaiki kapal feri
yang akan mengantarkan kita berkeliling sekitar Selat Bosporus. Di sana akan
kita dapati, pemandangan indah bukit-bukit yang terdiri dari gedung-gedung
serta masjid-masjid dengan menara yang menjulang tinggi. Untuk menaiki kapal
ini, kita hanya perlu menyensor kata Istanbul kart kita, maka secara
otomatis saldo kita akan berkurang dengan hanya membayar kurang lebih 5 TL kita
sudah bisa menaiki kapal ini.
Di Istanbul sendiri, banyak sekali objek
tujuan wisata yang bisa kita kunjungi, seperti; museum-musem, ziarah makam para
sultan Turki, kafe-kafe khas Turki, dan lain-lain.
Namun, dari sekian banyak objek wisata,
hanya ada satu yang menjadi andalan utama tujuan wisata yaitu, masjid Hagia
Shopia. Karena rasanya belum afdal jika jauh-jauh pergi ke Turki, tetapi tidak
mengunjungi masjid Hagia Shopia.
Falah Aziz
Mahasiswa
International University of Africa
1 Comments
mantap
BalasHapusPosting Komentar