![]() |
Beberapa
bulan ke depan , Jepang akan menyelenggarakan pemilu untuk memilih perdana
menteri selanjutnya. Sebagaimana diketahui, kursi PM Jepang saat ini masih
dipegang oleh Yoshihide Suga yang menggantikan Shinzo Abe secara mendadak tahun
lalu karena Abe mengalami masalah kesehatan. Terlebih pada pemilu kali ini,
Suga sendiri tidak akan mencalonkan diri sebagai calon kandidat perdana menteri,
selanjutnya mengingat dia juga tidak mencalonkan diri sebagai pemimpin partainya,
LDP (Partai Demokrat Liberal), yang akan diadakan 29 September 2021.
Kabar
tidak mencalonkan diri Suga sebagai pemimpin partai di konfirmasi oleh
Toshihiro Nikai selaku sekretaris jendral LDP. “Hari ini dari rapat eksekutif
partai, presiden (partai) Suga mengatakan dia akan fokus menangani pandemi
virus Corona dan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan partai,” Kata
Nikai kepada wartawan di Tokyo seperti
dikutip AFP.
Adapun
sosok yang akan mencalonkan diri sebagai ketua LDP adalah Sanae Takaichi
(mantan Mendagri). Melihat tingginya
elektabilitas LDP dalam pemilu mendatang, PM selanjutnya akan ditempati pula
dari partai berhaluan liberal ini. Sekaligus, jika nantinya Takaichi yang akan
memimpin partai dan otomatis dia juga yang akan maju di pemilu dan menang, maka
Takaichi akan menjadi Perdana Menteri perempuan untuk pertama kalinya.
Kemungkinan
Takaichi menang bukan hanya prediksi tanpa alasan. Shinzou Abe, mantan PM Jepang,
memberikan dukungan penuh kepada Takaichi. Pengaruh dukungan tersebut adalah
Takaichi bakal mendapat dukungan dari setidaknya 20 anggota parlemen. Takaichi
sendiri merupakan menteri dalam negeri di masa Abe menjabat. Takaichi
sepertinya belum boleh berpuas mengingat popularitasnya yang masih rendah di mata
masyarakat Negeri Matahari Terbit tersebut.
Akhir-akhir
ini, Jepang memang harus membenahi banyak hal, terutama masalah inflasi yang
mencapai angka 2 persen, juga masalah pandemi, yang pada masa Suga, banyak
mendapat kritik, apalagi setelah keputusan Suga mengizinkan Olimpiade 2020
digelar beberapa bulan lalu. Beberapa kebijakan Suga pun mengakibatkan turunnya
tingkat penerimaan masyarakat terhadap mantan Kepala Staf Kabinet era Abe
tersebut hingga 31,8 persen.
Rencananya,
pemilu akan digelar Oktober 2021 mendatang. Itu pun setelah Suga sempat menundanya
karena lonjakan kasus virus Corona seperti dikutip The Japan Times
Agustus lalu. Apakah dengan bergantinya perdana menteri interim, Jepang akan
mengalami perbaikan dalam banyak hal? Dan apakah nantinya Sanae Takaichi akan
berpeluang memenangkan pemilu dan sekaligus menjadikannya perdana menteri perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Jepang? Mari kita tunngu hasilnya.
Sumber : CNN Indonesia, Japan Times
Sumber gambar : the japan times
Hasan Al-Banna
University of The Holy Qur'an and
Taseel of Science
0 Comments
Posting Komentar