![]() |
Ada sebuah bahu
yang tak setegar bahumu
tetapi selalu ada
ketika kau memutuskan untuk bersimpuh
Ada sebuah raga
yang tak sekuat milikmu
tetapi selalu berwujud utuh
jika kau butuh
Aku memanggilmu
lewat sebuah suara
yang tak bisa ditafsirkan
selain oleh laki-laki dan gadis kecil permen yuppy-nya
Sini ayah aku punya rumah ...
Dalam keheningan semesta
Kupanggil kau lewat hati
yang di dalamnya telah kau beri
pelajaran mencintai tanpa tepi
Dalam pengembaraan panjang
Kulipat rindu
Kutabur cinta
Lantas kumasukkan pada amplop yang namamu adalah alamatnya
Dan Ayah ...
Bisakah kau lihat?
Aku selalu punya rumah
Yang nyaman untuk membawamu pulang
Dari riuh rendah semesta
Di sini, di hatiku
dengan sepotong senyum dan setelaga cinta
Sudahkah saat ini kau mengunjunginya?
Sumber gambar : Kompas.com
Faradilla Awwaluna Musyaffa
Mahasiswa International University of Africa
0 Comments
Posting Komentar