![]() |
Badai Ida telah menyebabkan kerusakan
infrastuktur di beberapa kota di Amerika Serikat. Tak hanya itu, badai ini juga
merenggut 44 korban jiwa pada Jumat (03/09) lalu. Akibatnya, Gubernur New York
dan New Jersey mengumumkan keadaan darurat dan memberikan arahan kepada
warganya untuk tetap berada di rumah selagi petugas membersihkan kota.
“Saya menyatakan keadaan darurat
untuk membantu warga New York yang terkena dampak badai, dan saya berharap
warga menjauh dari jalan dan hindari semua perjalanan yang tidak perlu,” kata
Kathy Hochul, Gubernur New York. “Hujan lebat ini jauh lebih dari yang
diperkirakan siapa pun dan meninggalkan wilayah terdampak dalam situasi yang
sangat mengerikan,” sambungnya, seperti dilansir Xinhua (2/9).
Walikota New York City, Bill de
Blasio juga mengumumkan keadaan darurat di kotanya. “Kami mengalami peristiwa
cuaca bersejarah malam ini dengan hujan yang memecahkan rekor di seluruh kota,
banjir brutal, dan kondisi berbahaya di jalan kami,” ucapnya.
Salah seorang warga bernama Metodja
Mihajlov juga mengatakan bahwa badai Ida ini merupakan bencana terbesar yang
terjadi sejak 50 tahun terakhir, “Saya berusia 50 tahun dan saya belum pernah
melihat hujan sebanyak itu.”
Badai ini sangat besar sehingga mampu
mencabut pohon dan tiang listrik, atap rumah pun mengalami kerusakan. Tercatat
badai ini memiliki kecepatan angin 150 kilometer per jam pada Sabtu (28/9) dan
terus meningkat hingga 250 kilometer per jam dalam kurun waktu 24 jam saja.
Awalnya badai ini dikategorikan topan kategori 1, kemudian meningkat menjadi
kategori 4.
Badai Ida yang mengakibatkan banjir
kemudian airnya masuk ke bawah tanah, bahkan memasuki statiun kereta bawah
tanah. Akibatnya, ratusan penumpang kereta bawah tanah yang berkisar 835 orang
terjebak (menurut laporan Departemen Kepolisian New York, Rodney Harrison), dan
sebanyak 496 kendaraan yang ditinggalkan oleh pemiliknya di jalan raya kota
juga ikut terbawa arus. Selanjutnya Harrison membentuk pasukan khusus untuk
mengevakuasi kendaraan, para penumpang kereta bawah tanah, dan memeriksa setiap
rumah di area yang terdampak banjir.
Menurut situs website poweroutage.us
menyebutkan terjadinya mati listrik di negara bagian yang terdampak badai Ida
dengan kisaran 98.000 rumah di Pennsylvania, 60.000 di New Jersey, 40.000 di
New York, dan 700.000 rumah di Lousiania yang mengalami mati listrik.
Badai ini dianggap aneh karena terus
membesar setelah melewati daratan, padahal biasanya badai akan mengecil. Ditambah
lagi badai ini berlangsung lama, tidak sebagaimana biasanya. Ada alasan yang
menjadikan badai ini terus membesar dan bertahan lama, yaitu badai ini melewati
bagian daratan yang basah dan hangat. Teluk Mesiko merupakan lokasi yang kerap
menjadikan badai makin besar, karena teluk ini memiliki arus yang sangat hangat
yang biasa disebut Arus Loop.
Menurut penjelasan meteorologis dan
Direktur Program Sains Atmosfer dari Universitas Georgia, Marshall Shepherd,
menamakan kejadian ini sebagai Efek Laut Coklat (Brown Ocean Effect). Suhu yang
hangat dan lembab menjadikan badai seperti masih berada di laut.
Menurut keterangan dari Organisasi
Meteorologi Dunia, telah terjadi lima kali lipat peningkatan angka bencana yang
terjadi selama 50 tahun terakhir. Hal ini terjadi karena perubahan iklim akibat
pemanasan global. Seperti yang dilansir dari Scientific American bahwa
pemanasan global menjadikan udara menjadi lembab yang kemudian mampu
memperbesar angin badai.
Lukman Al Khakim
Mahasiswa University of The Holy Qur’an and Islamic
Science
0 Comments
Posting Komentar