![]() |
Pada
suatu kota
dengan
gerimis teduh
segemiricik
lengkung indah
yang
tercipta dari senyummu
Aku
melukis mata
yang
selalu memberi
kasih
sedalam palung
yang
paling relung
Hingga
detakku adalah
kumpulan
bait rindu
yang
kutenggelamkan lewat do’a
dengan
namamu yang menjadi poros favoritku
Pada
malam yang sunyinya
adalah
ingatan tentangmu
tentang
samudera cinta
yang
kau berikan secara tulus
Doaku
bersuara
memelukmu
dalam senyap
berbisik
dalam gelap
untuk
sosok perempuan yang
cintanya
padaku sedingin embun
Perempuan
yang kupanggil Ibu
dengan
sepaket cinta tak terbatas
yang
belum tersampaikan oleh dedaunan gugur
pada
tangkai pohon yang tulus memeluk
Untuk
kesekian kali,
perasaanku
berziarah pada hatimu
menelusuri
relung jiwa dengan ziarah rindu
tak
banyak, cukup
satu
kali saat rindu
Faradilla
Awwaluna
Mahasiswa International
University of Africa
0 Comments
Posting Komentar