![]() |
Tak terasa, tinggal
menghitung beberapa hari ibadah haji akan dilaksanakan. Vibes ibadah
haji yang akan dilakukan pada tahun ini pun tentu akan berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya. Pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh penjuru dunia pada akhir
2019 ini, sempat menyebabkan ditiadakannya penyelanggaraan ibadah haji oleh
Pemerintah Arab Saudi pada 2020.
Seiring berkembangnya
teknologi medis modern, akhirnya ditemukanlah vaksin dari wabah ini, yang mana
dengan adanya vaksin tersebut berangsur-angsur memulihkan keadaan dunia yang
sempat tidak stabil dalam dua tahun belakangan ini. Pemerintah Arab Saudi pun
mulai membuka lagi kuota haji untuk jemaah haji tahun ini. Berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya, mereka hanya membuka kuota jemaah haji untuk dalam
negeri dengan kuota 60.000 jemaah.
Pelaksanaan ibadah haji
tahun ini pun tetap harus mematuhi protokol Kesehatan yang telah ditetapkan.
Untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut, Pemerintah Arab Saudi menciptakan
robot pintar pembawa air zamzam yang akan mendistribusikan air zamzam kepada
jemaah haji tanpa perlu berdesak-desakan dan menghindari kontak fisik antar
jemaah saat mengambilnya. Robot pintar dengan bentuk seperti nampan bertumpuk
ini, telah melalui uji coba pada Minggu (13/6) di Masjidilharam.
Syekh Dr. Abdurrahman
bin Abdulaziz Al-Sudais, selaku Ketua Dewan Pengurus Dua Masjid Suci Arab Saudi
mengatakan, “Mengadopsi teknologi modern sangat penting untuk melayani umat
manusia, terutama untuk memudahkan di saat wabah Covid-19,” dikutip dari Saudi
Gazette (15/6). Ia juga menambahkan bahwa robot pintar ini akan
mendistribusikan air zamzam dalam kemasan botol dengan cara higienis yang
menghindari sentuhan dan tidak mengganggu pergerakan jemaah haji dalam
beribadah.
Tak hanya peluncuran
robot pintar, Arab Saudi juga tengah melakukan serangkaian kebijakan pencegahan
penularan Covid-19 selama ibadah haji 2021 dengan melakukan sterilisasi
Masjidilharam sepuluh kali sehari.
Badan Kepresidenan untuk
Urusan Dua Masjid Saudi menyatakan, bahwa mereka merekrut sebanyak 5.000
petugas untuk melakukan sterilisasi Masjidilharam beserta sekitarnya. Tidak
hanya itu, Pemerintah Arab Saudi pun telah menyiapkan lebih dari 60 ribu liter
cairan disinfektan per hari, dan menyediakan paket gratis bagi para jemaah yang
berisi berbagai keperluan, seperti payung dan desinfektan.
Badan Kepresidenan itu
juga akan menyediakan sekitar 800 kendaraan manual dan elektrik agar jemaah
lansia dapat bergerak lebih mudah di Masjidilharam. “Pemerintah mengerahkan
semua sektor negara untuk memfasilitasi layanan haji, juga menjamin
keselamatan, keamanan, dan kesehatan jemaah, agar dapat menunaikan ibadah haji
dengan tenang,” ujar Menteri Media Saudi, Majid Al-Qasabi.
Selain dua persiapan di
atas yang telah dilakukan Arab Saudi dalam menyambut pelaksanaan ibadah haji,
Arab Saudi juga diperkirakan akan dilanda gelombang panas untuk beberapa waktu
ke depan. Kenaikan suhu ekstrim bisa jadi akan mencapai angka 48 derajat
celsius menurut Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NCM). Maka dari itu, jemaah
haji diminta untuk selalu menjaga stamina dan kesehatannya ketika sedang
melaksanakan ibadah haji.
60.000 jemaah haji lokal
tahun ini merupakan jemaah dengan usia yang tidak kurang dari 18 tahun dan
tidak lebih dari 65 tahun. Para jemaah juga harus menyertakan bukti yang
menyatakan bahwa jemaah tersebut terbebas dari perawatan rumah sakit selama 6
bulan terakhir, dan menerima dosis vaksin Covid-19 lengkap. Adapun yang hanya
menerima dosis vaksin pertama dengan jangka waktu 14 hari, tetap diperbolehkan.
Sumber gambar : www.mediasindoraya.com
Laili
Maya Ramadani
Mahasiswa Internasional University of
Africa
0 Comments
Posting Komentar