![]() |
Indonesia mengalami kenaikan signifikan kasus corona
sebanyak 27.233 pasien. Tercatat pada 4 Juli 2021 kemarin, laman covid19.go.id
merilis data bahwa jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia menyebabkan
555 orang
meninggal setiap harinya. Dengan itu kasus corona di Indonesia sudah sempurna mencapai angka
2.284.084 kasus dengan DKI Jakarta menjadi wilayah terbanyak dengan pasien
terkonfirmasi corona sebanyak 47.379 kasus.
Namun ada yang juga yang tak kalah penting untuk diperhatikan. Kenaikan jumlah kasus corona yang
berdampak pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM)
Darurat tidak hanya memberi dampak pada ekonomi dan sosial. Lebih dari itu
kasus corona juga rawan menyebabkan gangguan mental pada pasien yang terdampak.
Hal inilah yang turut menarik kekhawatiran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahwa pasien corona tak hanya berjuang melawan
penyakit fisik, namun juga mental.
Adanya fenomena bullying pada pasien terdampak corona juga masih kerap ditemui. Pasalnya bullying
tak hanya berlaku lewat sosial media saja. Fenomena bullying yang dilakukan oleh tetangga atau warga setempat akan pasien
corona ataupun keluarga terdampak masih kerap terjadi di tengah masyarakat
Indonesia. Stigma inilah yang menjadi fenomena miris yang turut menyebabkan
pasien terdampak harus menanggung beban mental yang lebih berat. Disamping ia
harus berjuang melawan penyakit corona yang diidapnya.
Padahal sobat,
sudah sepatutnya entah peran apa yang kita mainkan di masyarakat, sebagai teman,
keluarga, atau masyarakat online di
sosial media, penjagaan akan mental pasien corona seharusnya menjadi tugas kita
bersama. Banyak pakar psikologi yang sudah mengimbau untuk tidak cukup berhenti
memberikan dukungan pada segi medis pasien, namun juga mental. Hal ini sejalan
dengan kekhawatiran bahwa 2021 kesehatan mental menjadi masalah besar kala
corona menghantui risiko fisik, sementara kegelapan mental yang muncul dari krisis ini diklaim lebih
sulit diatasi.
Berikut empat cara yang bisa dilakukan untuk
memberi dukungan psikis pada pasien terdampak corona, menurut penuturan dari psikolog klinis
Nena Mawar Sari yang pernah dipublikasikan pada suatu tulisan di Media
Indonesia:
1.
Appraisal Support
Bentuk dukungan ini adalah dengan memberikan dukungan pada pasien dalam
memecahkan masalah atau mengurai stressor. Dalam hal ini, menjadi pendengar yang baik untuk pasien
positif corona juga menjadi hal baik yang bisa berdampak pada kondisi
psikisnya. Posisikan kita sebagai teman
yang ada saat ia butuh tempat untuk berkeluh kesah dan memberikan solusi yang
baik dan tepat saat dia membutuhkan.
2.
Tangible Support
Dukungan psikis model tangible
support berbentuk dukungan nyata yang dapat diberikan untuk menyelesaikan
masalah. Bentuknya bisa dengan memberi barang pada para pasien terdampak.
Memberi makanan yang dapat meningkatkan mood
seperti cokelat, es krim, dan sejenisnya juga bisa membantu pasien terdampak
merasakan kondisi kejiwaan yang lebih baik dari sebelumnya.
3.
Self Esteem Support
Self Esteem Support adalah bentuk dukungan untuk membuat seseorang
bisa memiliki harga diri dan pandangan diri yang lebih baik. Termasuk dalam hal
ini adalah upaya kita membantu ekonomi masyarakat sekeliling hingga mereka
merasa lebih baik ditengah kondisi yang tidak menentu ini.
4.
Belonging Support
Menerima seseorang menjadi satu bagian atau kelompok. Poin terakhir ini
yang sepatutnya paling diperhatikan di tengah trending-nya isolasi sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Pengucilan atau menghindari atau
memberikan respon negatif pada pasien terdampak ampuh memengaruhi kondisi
psikis mereka. Untuk itu menerimanya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di samping memberika dukungan harus dilakukan.
Nah, Sobat El-Nilien berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memberikan dukungan psikis pada pasien covid-19. Jangan sampai di tengah perjuangan mereka melawan penyakit, kita justru bertindak sebagai manusia yang melemahkan kondisi psikis.
Terakhir, selalu jaga kesehatan di mana pun berada dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah diberlakukan. Statistik yang ada di media nasional tentang kasus kematian karena corona seharusnya tidak dipandang hanya sebagai angka sobat, melainkan juga nyawa. Yang sudah sepatutnya tidak kita tambah jumlahnya dengan kelalaian kita.
Stay safe. Stay health. Have a Nice Day!
Sumber gambar : pinterest
Faradilla Awwaluna
Musyaffa’
Mahasiswa International
University of Africa
0 Comments
Posting Komentar