![]() |
Nama Belgia, mungkin jarang terlintas di benak para
pelajar atau kalangan akademisi di Indonesia. Namun demikian, secara umum
Belgia terkenal akan beberapa hal seperti ibu kotanya yang
juga menjadi pusat pemerintahan Uni Eropa, memiliki banyak pemain bola ternama
(Eden Hazard, Kevin De Bruyne, Lukaku dan
kawan-kawan) dengan timnasnya yang menduduki peringkat
pertama FIFA (Mei 2021), terkenal dengan cokelatnya yang mendunia, serta beberapa film animasi yang
berasal dari Belgia (the Smurf dan Tin-Tin). Akan tetapi tidak banyak yang
mengetahui bahwa Belgia dapat menjadi
tujuan utama para pelajar yang ingin melanjutkan studinya di Benua Biru.
Ada banyak hal yang menjadi daya tarik untuk berkuliah di negara yang menjadi jantung Uni Eropa ini. Akan tetapi, pada tulisan ini ada 5 hal penting yang setiap calon pelajar di Belgia perlu ketahui dan menjadi kelebihan untuk melanjutkan studi di Negeri Cokelat ini.
1. Kualitas Pendidikan Tinggi
Seperti halnya negara maju yang ada
di Eropa Barat dengan kualitas pendidikan yang tinggi, Belgia juga memiliki
standar mutu pendidikan yang sangat tinggi khususnya di bidang sains dan
teknologi, juga berbagai bidang lainnya. Setidaknya ada dua kampus di Belgia yang masuk dalam
daftar 100 kampus terbaik
dunia.
Negara kecil
dengan jumlah kampus yang tidak begitu banyak, menempatkan dua kampusnya, Ghent
University dan Catholic University of Leuven pada jajaran
100 kampus terbaik dunia. Hal ini menjadi sebuah tanda bahwa kualitas kampus dan para civitas
academica (masyarakat
akademik) yang sangat tinggi. Ditambah lagi dengan beberapa
pemenang hadiah nobel berpaspor Belgia di beberapa bidang sains, kesehatan dan
perdamaian.
Beberapa
kampus di Belgia juga membangun sebuah konsorsium pendidikan yang memungkin
seorang mahasiswa master/PhD dapat berkuliah/melakukan riset pada beberapa kampus yang
masih berada dalam satu regional, baik itu Flanders (komunitas berbahasa
Belanda) atau Wallonia (komunitas berbahasa Perancis). Sebagai contoh, penulis
pernah berkuliah pada tiga kampus yang berbeda dalam satu periode studi master
di wilayah Flanders. Hal ini dimungkinkan karena jurusannya merupakan jurusan
yang diselenggarakan oleh tiga kampus berbeda. Tentunya sangat menarik bagi
mereka yang sangat suka menaiki kereta dari satu kota ke kota lainnya, karena kampus-kampusnya
memang berada di kota yang terpisah.
2.Biaya Pendidikan Murah
Salah satu pertimbangan penting
sebelum memilih negara tujuan yaitu biaya pendidikan, terkhusus untuk mereka yang akan melanjutkan studi dengan menggunakan biaya
pribadi. Belgia bisa dijadikan sebagai alternatif untuk merasakan pengalaman
pendidikan kualitas dunia dengan harga yang relatif murah.
Sebagai perbandingan, biaya SPP
untuk mahasiswa internasional di Belanda berkisar antara 10.000 sampai 18.000 EUR (Euro) per tahun. Sementara di Belgia,
maksimal biaya SPP sebesar 5000 EUR.
Bahkan untuk jurusan tertentu tuition fee-nya bisa lebih murah (sekitar 900 EUR/tahun atau 16.000.000 IDR/tahun) dari biaya pendidikan di
Indonesia dengan jenjang strata 2. Dan
yang paling penting, kebanyakan biaya pendidikan itu sudah mencakup
biaya keperluan penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian. Untuk biaya
pendidikan doktoral bahkan jauh lebih murah, dengan kebanyakan kampus yang hanya meminta tuition fee di
bawah 1.000 EUR untuk studi PhD selama empat tahun.
Mahasiswa doktoral hanya diwajibkan membayar SPP di tahun pertama dan terakhir
pendidikan.
3. Biaya Hidup Relatif Terjangkau
Berbicara mengenai biaya hidup
berarti merujuk pada dua hal utama yakni,
akomodasi dan makanan. Secara umum, untuk akomodasi berupa student room yang lebih murah ketimbang sewa
apartemen atau mini studio. Untuk mahasiswa yang tinggal di akomodasi kampus, diharuskan membayar fixed fee (sekitar
250 sampai 300 EUR)
tanpa harus membayar listrik, air dan internet lagi. Sementara tipe akomodasi
lainnya, kebanyakan mengharuskan penyewa untuk membayar biaya sewa dasar
(sekitar 350 sampai 450
EUR) dan juga biaya-biaya operasional
apartemen lainnya.
Sistem sewa
akomodasi seperti ini berlaku dikebanyakan negara-negara di Eropa Barat. Yang
agak sedikit berbeda adalah harga sewa rumah kos yang sedikit lebih murah di kota-kota kecil
dibandingkan kota besar. Untuk
biaya makan, secara umum berkisar 150 sampai 250 EUR per bulan. Nilai ini tentunya relatif, tergantung
dari gaya hidup tiap mahasiswa. Memilih untuk memasak sendiri tentunya akan
lebih hemat daripada harus mengonsumsi makanan siap saji. Yang perlu digarisbawahi
terkait makanan adalah kehalalannya, khususnya bagi yang muslim. Untungnya, makanan halal
sangat mudah dijumpai di Eropa khususnya di kota-kota besar. Sehingga tidak ada
lagi kekhawatiran untuk tidak bisa menemukan daging atau makanan halal.
4. Asuransi Kesehatan
Secara administrasi, negara-negara
di Eropa Barat mengharuskan mahasiswa untuk
membayar biaya asuransi kesehatan yang cukup mahal dikisaran 50 EUR per bulan. Sementara di Belgia,
biaya asuransi per orang hanya sebesar 11.5 EUR berdasarkan pengalaman pribadi
penulis. Besarnya biaya asuransi tentunya akan sangat terasa jika harus hidup
bersama keluarga di negara selain Belgia, karena setiap kepala dalam keluarga diwajibkan membayar biaya asuransi.
Akan tetapi di Belgia, dengan biaya bulanan yang sangat murah bisa meringankan
beban mahasiswa yang khususnya hidup bersama keluarganya. Selain itu, jika
seorang mahasiswa membawa anak, maka tiap anak akan mendapatkan subsidi bulanan
dari pemerintah setempat. Hal ini tentunya akan sangat membantu finansial.
5. Biaya Transportasi
Sebagai gambaran praktis terkait
biaya transportasi umum di Brussels, mahasiswa berusia di bawah 26 tahun berhak
untuk memperoleh tiket tahunan sebesar 50 EUR
atau sekitar 870.000 IDR yang bisa digunakan untuk semua
model transportasi selain kereta di
dalam kota. Nilai ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan harus membayar
sewa angkot atau transjakarta selama setahun di Jakarta. Lalu, bagi mereka yang
usianya di atas 26 tahun jangan khawatir, karena ketika memiliki asuransi,
seorang mahasiswa bisa meminta semacam surat keterangan yang dikeluarkan oleh
pihak perusahaan asuransi. Surat ini kemudian diserahkan ke perusahaan
transportasi untuk memperoleh potongan biaya langganan tahunan, dan hanya harus membayar sebesar
80 EUR atau sekitar 1.400.000 IDR, tetap jauh lebih murah daripada
biaya naik transportasi umum di Indonesia.
Itu tadi beberapa informasi relevan terkait
kelebihan studi di Belgia. Semoga
bisa menjadi pertimbangan dan pelecut semangat untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi di negara yang menjadi jantung Uni Eropa. Semoga
berhasil!
Sumber gambar : cnnindonesia.com
Oleh: Muhammad Iqram
Mahasiswa S2 Vrije
Universiteit Brussels, Belgia)
0 Comments
Posting Komentar