![]() |
Fenomena
cadar pada zaman now adalah banyak wanita muslimah bercadar hanya
ikut-ikutan tren, popularitas, ingin dipuji, ingin dilihat, dan tidak ada rasa
malu sedikit pun akan hal itu, padahal rasa malu bagi seorang wanita muslimah
adalah bagian dari kehormatan dirinya. Ditambah dengan
aksesoris seperti alis dan eye shadow,
serta berbagai macam model cadar yang sedang tren saat ini, yang seharusnya
berfungsi untuk menutup kecantikan wajahnya, kini beralih fungsi dari untuk
unjuk diri dan mengundang banyak mata lelaki yang melihatnya.
Pada
dasarnya, hakikat bercadar adalah untuk menutupi dan menyembunyikan kecantikan
wajah seorang wanita muslimah dari laki-laki ajnabi (bukan mahram). Cadar juga
merupakan simbol kemuliaan dan rasa malu kita sebagai seorang muslimah. Apalah arti popularitas, banyak foto dan vidio yang
bertebaran, mulai dari yang close up
hingga ootd, selalu menanti ribuan like,
dan berharap komentar pujian untuk dirinya. Rasa malunya tak terlalu
dipikirkan, yang dipikirkan hanyalah popularitas semata.
Peliharalah
rasa malu itu pada diri kita, sebagai sebaik-baik perhiasan bagi seorang wanita
muslimah yang mulia dan dimuliakan. Sungguh, rasa malu itu lebih berharga jika
dibandingkan dengan mahkota yang terbuat dari emas permata, jika untuk
mendapatkannya kau harus menelanjangi dirimu di depan publik.
Jangan jadi bunga mawar yang cantik, tapi
mudah digapai. Jadilah mutiara yang dengannya harus membuat orang berjuang
menyelam ke dalam lautan untuk dapat melihat keindahannya, dan harus membayar
mahal agar dapat memilikinya. Karena yang menjaga hanya untuk yang
terjaga.
Tersembunyi itu lebih nyaman dan menenangkan dibandingkan menebar
foto dan video yang niatnya hanya ingin popularitas semata dan mengejar pujian. Jangan gadaikan kecantikanmu demi
popularitas, karena wanita sangat dimuliakan dalam agama. Jagalah izah dan ifahmu,
wanita itu harus memiliki rasa malu dalam dirinya, karena jika Allah ambil rasa
malu darinya, maka hilanglah rasa kemuliaan pada dirinya.
Pahamilah wahai wanita muslimah, tunjukkan cantikmu pada yang layak saja, yang letak kemuliaannya hanya di mata suami kelak, karena sejatinya lelaki juga ingin memiliki wanita yang bukan jadi pajangan dunia maya.
Octavia Pervitasari
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Prof. DR. HAMKA
0 Comments
Posting Komentar