![]() |
Sumber: irishcentral.com |
Oleh: Lukman Al-Hakim*
Banyak orang masih mengenang kecelakaan kapal Titanic yang mengerikan akibat menabrak gunung es yang terjadi pada tahun 1912 silam. Apalagi kisah tersebut tergambar dalam film berjudul Titanic (1997) yang disutradarai oleh James Cameron. Kecelakaan ini menyebabkan lebih dari 1.500 jiwa melayang, namun ada seorang wanita yang selamat dari kecelakaan tersebut, dia adalah Violet Constance Jessop yang kemudian dijuluki “Miss Unsinkable” atau perempuan yang tak dapat tenggelam.
Selamat dari kecelakaan kapal Titanic saja sudah menjadi keberuntungan yang besar, namun bagaimana jika selamat dari tiga kecelakaan kapal bersejarah? Itulah perihal yang dialami oleh Violet Jessop. Maka tak heran jika dia disebut dengan “Miss Unsinkable” yang merupakan seorang pramugari dan perawat kapal laut di awal abad ke-19. Lahir pada 2 Oktober 1887 di Bahia Blanca Argentina, putri tertua dari William dan Katherine Jessop yang merupakan imigran Irlandia, (asli Argentina).
Dia mengidap penyakit TBC pada masa kecilnya, namun dia bisa selamat dari kematian sebab penyakit tersebut, walaupun saat itu dokter memprediksi jika penyakit TBC yang dideritanya akan semakin memburuk. Di umurnya yang ke-16 ayah Violet meninggal dunia sebab kompilasi dari operasi, lalu ia pindah ke Inggris beserta keluarga setelah kematian ayahnya. Bersekolah sambil merawat adik-adiknya, itulah sekilas gambaran kehidupannya di Inggris, sedangkan ibunya bekerja sebagai pramugari kapal pesiar yang lebih banyak menghabiskan waktu di laut.
Ketika ibunya sakit, Violet terpaksa meninggalkan sekolah dan harus menjadi tulang punggung keluarga. Kemudian dia mengikuti jejak ibunya sebagai pramugari kapal pesiar. Pada usia 21 tahun, ia menjadi pramugari di perusahaan pelayaran Inggris, Royal Mail Steam Packet Company. Ia menaiki kapal Orinico pada tahun 1908. Tentu saja sejak awal bekerja sebagai pramugari Violet mengalami kejadian ajaib yang tak terlupakan kapal dalam kisah hidupnya.
Pada tahun 1910 Violet mulai bergabung di White Star Line yang merupakan perusahaan di bidang perkapalan Inggris yang terkenal pada saat saat itu. Violet ditugaskan untuk bekerja di kapal RMS (Royal Mail Ship) Olympic yang difungsikan untuk mengangkut prajurit yang terluka dari Laut Tengah dan kembali ke Inggris yang saat itu masih masa Perang Dunia I. Namun setahun kemudian, tepatnya 20 September 1911 kapal Olympic yang berlayar meninggalkan Southampton bertabrakan dengan kapal perang Inggris, HMS Hawke. Untungnya kecelakaan tersebut tidak terlalu parah, tidak ada korban jiwa, dan kapal Olympic mampu memutar balik arah menuju pelabuhan tanpa tenggelam.
7 bulan kemudian, tepatnya 10 April 1912, Violet menaiki kapal RMS Titanic sebagai pramugari. Empat hari kemudian tepat pada 14 April 1912, Titanic menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara. Kapal Titanic yang tenggelam selama dua jam ini, menewaskan 1.503 jiwa. Pada saat itu ia diperintahkan naik ke atas dek kapal untuk memberikan instruksi keselamatan kepada para penumpang yang tidak bisa berbahasa inggris. Selanjutnya Violet bersama beberapa pelayan lainnya disuruh untuk melompat ke sekoci kosong guna memastikan sekoci tersebut aman untuk dinaiki. Setelah para penumpang naik ke sekoci barulah ia dan teman-temannya diperbolehkan naik. Semalaman Violet bersama penumpang dalam sekoci tersebut terombang-ambing di tengah lautan hingga keesokan harinya kapal Carpathia menyelamatkan mereka.
Selama Perang Dunia I, yaitu 4 tahun setelah kecelakaan kapal Titanic, Violet kembali bertugas sebagai pramugari Palang Merah Inggris di kapal HMHS (His Majesty’s Hospital Ship) Britannic, yaitu kapal milik White Star yang telah diubah menjadi kapal rumah sakit. Sebanyak 5 pelayaran berhasil dilalui oleh Violet dan HMHS. Namun pada tanggal 21 November 1916 kapal Britannic tenggelam di Laut Aegea akibat ledakan ranjau yang ditanam oleh pasukan Jerman. Ada juga yang mengatakan bahwa kapal itu tenggelam akibat torpedo. Kejadian tenggelamnya kapal Britannicini digambarkan dalam film dokumenter The Mystery of the Britannic.
Saat kapal Britannic tenggelam, Violet dan penumpang lain hampir terbunuh oleh baling-baling kapal yang mengisap sekoci yang dinaikinya. Keadaan tersebut mengharuskan Violet melompat kabur dari sekoci dan akhirnya menerima cedera di kepala yang parah karena berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari kerangka kapal yang mulai tenggelam dan menyangkutnya, namun ia kembali selamat. Kapal Britannic tenggelam dalam waktu 55 menit dan menewaskan 30 penumpang. Jumlah korban kapal Britannic bisa ditekan setelah Harland & Wolff mempelajari tragedi Titanic dan memasang lebih banyak sekoci di kapal tersebut.
Setelah tiga serangkaian kejadian yang hampir membuatnya tenggelam dan tewas, Violet tetap melanjutkan pekerjaannya di White Star Line dan pensiun pada tahun 1950. Violet meninggal dunia pada tahun 1971 di usia 83 tahun akibat gagal jantung, bukan karena kecelakaan tiga kapal yang dinaikinya. Dia lah “Miss Unsinkable” atau perempuan yang tak dapat tenggelam.
*University of the Holy Quran and Islamic Sciences
0 Comments
Posting Komentar