Tingkatkan Kemampuan Jurnalistik, El-Nilein Adakan Pelatihan Wawancara dan Berita


          Khartoum (28/05) - Lembaga El-Nilein adakan pelatihan jurnalistik dengan tema seputar wawancara dan berita. Acara yang dilaksanakan di aula Ahmad Surkati PPI Sudan ini diikuti oleh segenap kru lembaga El-Nilein periode 2021/2022. Pada kesempatan kali ini, Yahya Ayyash, Direktur El-Nilein periode 2020/2021 selaku pemateri, menjabarkan pada para kru tentang jenis-jenis berita dan teknik-teknik dasar dalam wawancara.

            Pelatihan jurnalistik yang diadakan guna memberikan edukasi pada segenap kru seputar pengetahuan jurnalistik sekaligus sebagai bekal pembuatan majalah perdana El-Nilein 21/22. Pelatihan ini, merupakan pelatihan kedua setelah minggu sebelumnya yang mana El-Nilein mengadakan pelatihan seputar kaidah PUEBI dan Estetika Tulisan. Adapun pelatihan jurnalistik ini diadakan dalam 4 kali pertemuan dengan membahas materi seputar kepenulisan yang berbeda-beda.

            Dalam kesempatan ini, Yahya Ayyash memaparkan tentang pengertian, pentingnya mengetahui news value, susunan, jenis penyajian, teknik, hingga jenis-jenis lead dalam suatu berita. Beliau juga tak segan memberikan contoh-contoh berita yang terdapat  di media sosial atau surat kabar nasional kepada para kru.

            “Contoh aja nih, ya. Berita yang ada di akun instagram Ustaz Yusuf Mansur itu dari judulnya aja udah salah. Masa’ judulnya, Ustaz Yusuf Mansur tidur dipangkuan cewek abg. Dielus ‘itu’ nya. Itu-nya apaan? Padahal kan maksud ‘itu’ kan dahinya beliau gitu. Terus cewek abg yang dimaksud ya putrinya sendiri,” ujarnya memberikan contoh kepada para kru.

Dalam pemaparan materi seputar wawancara, beliau menjelaskan tentang hal apa saja yang patut dipersiapkan sebelum melakukan sesi wawancara dan bagaimana kita menyajikan sebuah bentuk tulisan hasil wawancara.

“Jadi besok-besok kalau El-Nilein mau ngundang narasumber dari luar, jangan lupa siapkan TOR (Term of Reference) buat narasumbernya. Karena di dalam situ selain sudah tercantum deskripsi tentang hal yang akan kita pertanyakan, juga sudah tercantum susunan pertanyaan yang akan membentuk berita wawancara yang akan kita buat,” papar beliau saat menjelaskan pentingnya melakukan persiapan sebelum wawancara.

        Beliau juga mengungkapkan tentang bagaimana cover both side dalam media juga tidak lepas dari idealisme penulis berita itu sendiri. “Asal jangan sampai melupakan kode etis dari jurnalistik itu sendiri,” tutur beliau.

Pelatihan yang dimulai pukul 09.00 CAT ditutup dengan pelatihan penulisan berita yang diikuti oleh seluruh kru yang hadir untuk kemudian dikritisi dan dinilai langsung oleh pemateri. Para kru pun tampak antusias dalam menyetorkan berita kepada pemateri dan mendengarkan apa saja catatan-catatan dalam berita yang mereka buat.

“Salah satu perlunya kita belajar materi seputar berita dan wawancara adalah untuk menanggulangi maraknya termakan berita hoax yang ada disekitar kita. Yaa salah satu cara kita tahu, ya dengan belajar tentang itu,” jelas beliau.  


Sumber gambar : Dokumentasi pribadi 

Oleh: Faradilla Awwaluna Musyaffa

Mahasiswa International University of Africa

           

Posting Komentar

1 Comments

  1. Semoga pelatihan yg seperti ini diadakan lagi.sekurang-kurangnya setahun sekali

    BalasHapus

Posting Komentar

Formulir Kontak