![]() |
Sudan, identik dengan yang namanya penyakit malaria. Bahkan, Sudan sendiri termasuk negara terbanyak terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini. Bagaimana tidak, pada tahun 2017, Sudan mencatat 219 juta kasus malaria. Sampah berceceran dimana-mana dan kurangnya kesadaran penduduk Negeri 2 Nil ini, adalah salah satu penyebab berkembang biaknya nyamuk yang merupakan biang dari malaria tersebut.
Tidak hanya warga lokal yang
terjangkit penyakit malaria, Sobat El-Nilein di
Sudan pun banyak yang pernah merasakan penyakit yang disebabkan oleh sebuah
parasit PLASMODIUM yang dibawa dan ditularkan oleh nyamuk berjenis ANHOPELES tersebut. Bahkan tidak banyak
dari Sobat El-Nilein Sudan, juga bertanya-tanya “Apakah di Sudan hanya ada penyakit malaria saja?” Dikarenakan
setiap diagnosis dokter hanya terdapat 2 diagnosis yaitu; sehat atau terjangkit virus malaria.
Maka
dari itu perkenankan saya mengajak Sobat El-Nilein semua untuk lebih memahami, mengerti, dan lebih mengenal virus tersebut. Karena tidak hanya
hati doi saja yang harus selalu dipahami, sebuah penyakit yang menjadi momok di sekitar kita pun harus dipahami dan
dimengerti agar kita selalu terhindar dari penyakit tersebut.
Langkah awal yang kita perlu diketahui adalah gejala akan datangnya malaria. Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk yang
terinfeksi Plasmodium. Munculnya gejala malaria dapat dilihat melalui tiga
tahap selama 6-12 jam, di antaranya: mengigil, demam dan sakit kepala, lalu
mengeluarkan banyak keringat, serta lemas sebelum suhu tubuh turun kembali
normal. Tahapan
gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu sehari sekali atau empat hari sekali.
Maka dari itu, Sobat El-Nilein sekalian, bukan berarti turun demam itu pertanda
kalian sudah sembuh dari sebuah
penyakit, siapa tahu itu adalah masa krisis yang sedang kalian
hadapi.
Jika kalian merasakan gejala-gejala di
atas, maka langkah berikutnya adalah memahami penanganannya. Malaria
harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya. Penanganan malaria dapat dilakukan dengan beristirahat total, memperhatikan
pola makan, kebersihat sekitar dan memberikan obat-obatan herbal maupun kimia yang tentunya dengan persetujuan dan resep dokter, sesuai
dengan tingkat keparahan atau riwayat geografis yang pernah dihadapi penderita.
Mungkin ada juga segelintir dari teman-teman
sekalian yang tidak cocok, alergi atau mungkin takut
dengan obat-obatan kimia, jangan panik, terjebak dalam hutan saja bisa
dibuatkan jalan keluar apalagi setiap masalah, pasti ada solusi nya. Ada
beberapa obat-obatan herbal yang sudah terbukti ampuh mengatasi malaria
seperti: kayu manis, kunyit, jahe, jeruk nipis, cuka apel merah, minyak mustrad,
jeruk bali, biji fenugreek dan jeruk buah.
Malaria mungkin bisa jadi penyakit
langganan masyarakat lokal maupun asing yang tinggal di Sudan. Semua hal yang dianggap
remeh itu bisa menjadi hal yang besar jika kurangnya perhatian, seperti halnya
rindu. Ya walaupun belum ada vaksinasi untuk mencegah malaria, tetapi dokter
dapat meresepkan obat antimalaria. Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan
menghindari gigitan nyamuk dengan memasang kelambu pada tempat tidur kalian,
menggunakan krim atau semprotan anti nyamuk dan menjaga kebersihan di tempat
tinggal kalian.
Oleh: Lagindut
Mahasiswa
International University of Africa
0 Comments
Posting Komentar