 |
| Sumber: Klikdokter.com |
Oleh: Usamah
Sudah lebih dari satu tahun lamanya pandemi virus Covid-19 menyerang ke hampir seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia. Hingga Minggu (28/3/2021) kasus Covid-19 melambung tinggi hingga mencapai angka 1.496.085 kasus, terhitung sejak diumumkan pertama kali kasus ini oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Maret 2020. Dari jumlah kasus yang banyak tersebut, akibatnya pemerintah dengan segenap kemampuannya menerapkan segala macam kebijakan demi menurunkan angka kasus yang terus melonjak tinggi.
Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan pemerintah tersebut di antaranya aturan PSBB, penerapan protokol kesehatan, hingga kebijakan peraturan sekolah daring. Tidak hanya perubahan kebijakan, Efek pandemi Covid-19 bahkan hingga merambah ke sektor yang lebih luas yaitu sektor ekonomi yang berdampak pada meningkatnya tingkat pengangguran dan menurunnya stabilitas ekonomi negara.
Dari keseluruhan perubahan kehidupan yang serba berubah, alhasil muncul satu isu yang tak kalah penting dan bahkan menjadi sangat penting untuk kita pelajari di saat wabah pandemi ini, yaitu kesehatan mental. Seperti halnya dengan menjaga kesehatan fisik, kesehatan mental juga harus terus dirawat dan dijaga kesehatannya. Lantas, sebenarnya apa arti dari kesehatan mental itu sendiri?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehat mental artinya adalah mampu menyadari kesanggupannya, menangani stres dalam kehidupan sehari-hari, bekerja dengan produktif, serta dapat berkontribusi untuk sekitarnya.
Lalu, bagaimana kita tahu kita sedang sehat secara mental atau tidak? Jawabannya adalah tinggal kita lihat apakah kita masuk pengertian yang telah disebutkan tadi? Ataukah tidak? Sedangkan, disadur dari website resmi KEMENKES RI, menurutnya kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Orang yang sehat secara mental akan selalu berpikir positif dalam menjalani hidup, hidup dengan penuh rasa syukur, yang mana hal itu akan memicu dirinya untuk selalu menggunakan potensi dengan semaksimal mungkin, produktif dalam aktifitas, serta bergaul dengan banyak orang dengan selalu membawa energi yang positif.
Sebaliknya, orang yang mengalami gangguan mental akan selalu merasa dihantui oleh rasa kecewa, cemas, takut, khawatir berlebih, gangguan suasana hati yang tidak karuan, manajemen emosional yang tidak dapat dikontrol, akibatnya itu semua akan mengarah kepada melakukan suatu perbuatan yang buruk.
Berikut tips mengatasi gangguan kesehatan mental:
1. Bersyukur Kepada Tuhan
Bersyukur adalah kewajiban setiap insan dan itu adalah fitrah manusia, dengan selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan, seseorang akan dapat lebih memaksimalkan segala potensi dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif
2. Menjalani Hobi
Dengan menjalankan hobi yang kita senangi, pikiran negatif yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran kita akan selalu tersalurkan kepada hobi itu sendiri. Terus stimulasi otak kita dengan sesuatu yang membuat kita senang dan bahagia lahir batin.
3. Bergaul dengan Circle Pertemanan yang Positif
Lingkungan akan sangat mempengaruhi pola pikir kita. Carilah lingkungan pertemanan yang mendukung kamu untuk terus berkembang dan bertumbuh lebih baik. Dengan selektif memilih teman, hari-hari kita akan terisi dengan perasaan hati yang bahagia, tenang, dan rileks.
4. Mencari Teman Curhat
Tips terakhir namun bukan yang paling terakhir adalah menemukan teman curhat. Carilah teman yang bisa meluapkan segala rasa yang terpendam semuanya di dalam hati, lalu curahkanlah semuanya. Curhat bukan berarti lemah, curhat bukan pula hal yang tabu, hal ini bisa dimulai dari keluarga atau karib kerabat yang paling dekat yang paling kamu percayai.
Kesimpulannya, kesehatan mental itu sangat penting untuk kita terus rawat. Kita harus menjaganya sebagaimana kita menjaga kesehatan fisik kita. Tetap semangat dan selalulah berpikir positif !
0 Comments
Posting Komentar