Terpapar Covid-19, Dubes RI di Sudan Meninggal Dunia

Sumber : Instagram PPI Sudan

Duta Besar RI untuk Sudan merangkap Eritria, Drs. Rossalis Rusman Adenan, MBA, meninggal dunia pada Ahad (4/4/2021) pukul 20.04 CAT (waktu Sudan) di rumah sakit Royal Care, Khartoum, setelah dinyatakan terpapar Covid-19 pada Rabu (28/3/2021) dan sempat melakukan perawatan intensif selama tiga hari.

Menurut informasi dari pelaksana fungsi bagian penerangan dan protokol Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Sudan, Bapak Teguh Tobing, menuturkan bahwa sebelum terdeteksi Covid-19 beliau telah menderita sakit selama kurang lebih 2 minggu dengan diagnosa awal Malaria dan sudah sempat melalukan perawatan. Menanggapi kondisi yang tidak memberi perubahan signifikan setelah dua hari dilakukan karantina mandiri, beliau dilarikan ke rumah sakit Royal Care, Khartoum, Sudan, pada Rabu (31/3/2021) sekaligus dilakukan tes PCR di hari yang sama untuk seluruh staf KBRI Sudan.

Untuk tempat terpapar Covid-19 sendiri sejauh ini belum bisa dipastikan dikarenakan kegiatan beliau yang padat dan seringnya berada di tempat yang berbeda-beda. Sebelum dinyatakan Covid-19 beliau masih sempat menghadiri pelantikan pengurus mahasiswa Indonesia di Sudan dan menyambut kedatangan pesawat CN235-200MPA pesanan Senegal di Bandara Internasional Khartoum dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada.

“Jenazah Insyaallah akan dipulangkan ke Tanah Air besok dengan didampingi oleh Ibu Yani Rossalis, sekretaris pribadi, dan perwakilan home staf KBRI Sudan. Untuk waktu dan maskapai penerbangan  kami masih belum bisa mengonfirmasi sekarang. Doakan saja semoga semua urusan pemulangan jenazah beliau dimudahkan  ...” Ucap Bapak Teguh Tobing dalam sesi wawancara yang dilakukan melalui telepon.

Beliau turut menyanggah informasi yang beredar di media massa yang mengatakan bahwa istri mendiang dan sejumlah staf KBRI Khartoum turut dilaporkan terpapar Covid-19. “Tadi pagi kami sudah mengadakan komunikasi virtual dengan KEMLU pusat untuk mengonfirmasi terkait kematian beliau. Dan kami nyatakan bahwa tidak benar pernyataan di media massa yang mengatakan bahwa istri dan beberapa staf KBRI turut terpapar. Warga Negara Indonesia yang bekerja di lingkungan KBRI Sudan sebelumnya tidak pernah ada yang terdeteksi positif Covid-19.”

Untuk mencegah Covid-19,  KBRI Khartoum juga telah menerapkan protokol kesehatan sesuai standar yang ada dan kedisiplinan menjaga kebersihan seperti penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer dan masker, serta mengadakan tes PCR secara berkala guna menghindari penyebaran Covid-19.

Pak Teguh yang sudah sempat bertugas bersama beliau di Kedutaan Besar Austria mengenalnya sebagai sosok yang bertanggung jawab, tersistematis, dan profesional. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Sudan (PPI Sudan) periode 2020/2021 yang menilai beliau sebagai sosok yang progresif, cekatan, peduli, patuh pada peraturan, dan sangat memperhatikan sistem.

“Menjabat sejak tahun 2018 orang-orang mengenalnya sebagai sosok yang mengayomi, kebapakan, dan tidak kenal lelah. Semoga apa yang beliau sudah lakukan dari semua kebaikannya menjadi amal ibadah yang diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan diampuni semua dosanya.” Kata Bani Arijan. 

[Faradilla Awwaluna Musyaffa']

Reporter: Nailul Rohmatul Muwafaqoh

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak