Oleh: Nailul Rohmatul Muwafaqoh
Kecil
menjadi kawan, besar menjadi lawan. Kebakaran bisa saja terjadi di mana saja
dan kapan saja. menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Pasalnya, selain
kerugian yang terbilang tidak sedikit, kebakaran juga bisa memakan korban.
Tidak ada yang bisa menjamin kebakaran tidak akan terjadi walaupun sumber api
jauh dari listrik.
Selasa,
(9/3) kemarin penghuni asrama Abdullah Ash-Shafi IUA dikejutkan oleh kebakaran
sebuah kamar yang terjadi di lantai empat
imarah tiga, penyebab utamanya adalah hubungan arus pendek
listrik. ‘Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih’ seakan menjadi
peribahasa yang menggambarkan kejadian tersebut. Untuk itu, alangkah baiknya
menyimak langkah-langkah sederhana yang harus dilakukan jika ada kebakaran. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan:
1. 1. Tetap tenang saat terjadi kebakaran
Tidak
bisa dipungkiri, kepanikan akan mampir pada siapapun yang terkena musibah. Kepanikan
justru akan menimbulkan kebingungan dan bisa menyebabkan semuanya menjadi
kacau. Alangkah baiknya untuk
tetap memposisikan diri berusaha setenang mungkin. Menyibukkan hati dan lisan
untuk terus berzikir kepada Allah, memperbanyak doa. Jangan sibuk mengemas
semua barang-barang. Selamatkanlah barang-barang yang dianggap penting jika itu
masih memungkinkan, seperti: paspor, atau berkas penting lainnya. Jangan gugup
dan panik sehingga berkas-berkas yang tidak penting terbawa namun meninggalkan
berkas-berkas yang penting.
2. 2. Melihat kondisi api
Jika kebakaran masih bisa diatasi, maka gunakan alat pemadam yang tersedia, atau gunakan kain yang telah dibasahi untuk memadamkan. Jangan gunakan kain yang masih kering atau bahan kering lainnya, karena itu justru akan menimbulkan bahaya dan pada akhirnya memperburuk keadaan. Namun jika kebakaran telah menjalar ke mana-mana dan susah untuk diatasi sendiri, maka segeralah untuk memanggil pemadam kebakaran terdekat. Jika kebakaran terjadi akibat konslet stop kontak/saklar, segera cabut stop kontak/putus arus listrik agar kebakaran tidak menjalar ke mana-mana.
3. Perhatian Penuh
Perhatikan
keadaan-keadaan di sekeliling. Amati tempat/jalan yang bisa digunakan untuk
menyelamatkan diri. Berlari dengan tenang
tanpa panik, serta tetap perhatian penuh pada sekitar, berjaga-jaga jikalau ada
api/sesuatu berbahaya yang menyambar tiba-tiba.
4. 4. Hindari menghirup asap
Jangan
menghirup asap kerbakaran, karena itu merupakan zat yang berbahaya yang bisa
mengganggu penapasan. Bisa menimbulkan sesak napas hingga kanker paru-paru.
Gunakanlah kain basah untuk menutup hidung, hal ini bisa membantu untuk terus
bernapas. Atau berjalanlah merangkah, dekatkan hidup ke lantai agar asap tidak
terlalu banyak terhirup. Kemudian tutuplah pintu agar kebakaran tidak semakin
menjalar ke mana-mana, namun tidak perlu dikunci agar memudahkan jika akan ada
pemadaman api.
5. 5. Meminta bantuan
Jika
sudah berhasil keluar rumah/tempat yang terbakar, segeralah meminta bantuan
kepada tetangga atau orang-orang di sekitar. Namun jika api semakin membesar
alangkah baiknya memanggil pemadam kebakaran setempat.
Demikianlah
langkah awal menghadapi kebakaran. Namun selalu berhati-hati sebelum kejadian
berbahaya terjadi itu sangat penting. Seperti jauhkan barang-barang yang mudah
terbakar dari arus listrik, hindari menyalakan lilin di saat tidur, dan lain
sebagainya yang bisa menimbulkan kebakaran. Tetaplah tenang dan tidak panik
dalam menghadapi segala situasi, karena bila tetap tenang maka akan lebih bisa
berpikir logis dan meminimalisir kerugian. Semoga sedikit yang dibagikan bisa
bermanfaat. Stay safe,
semua!
2 Comments
Ga perlu memadamkan apinya ya?
BalasHapussilakan dibaca ulang poin nmr 2 hheh
HapusPosting Komentar