Oleh Muhammad Ismail
Ketika kau terbangun
Melepas fana mimpi dan membuka mata
Namun sebelum kau melepas kelopakmu
Pernahkah terpikir sesuatu?
Apa yang kau resahkan kala itu?
Dunia yang tak pasti dengan segala hiruk pikuknya,
atau betapa senangnya dirimu menantikan sesuatu?
Tak sabar menggenggam segala kebahagiaanmu
Ataupun kau merasa hampa dengan hal yang sama
Ketika kau terbangun
Apa yang pertama kali tanganmu buru?
Air wudhu atau sosial mediamu?
Gelisah untuk menghamba atau membuat citra?
Saat terbangun, apa yang kau rasakan?
Sejuknya fajar atau hangatnya Dhuha
Betapa bangganya kau menemani rembulan
Tapi kau mengabaikan hangatnya surya
Sadarkah bahwa tubuh dan jiwamu tersiksa?
Ketika kau terbangun
Apa yang pertama kali kau ingat?
Belahan hatimu yang kian mendekat,
nominal rekeningmu yang terus meningkat,
kabatan dan kekuasaanmu yang semakin kuat,
atau hanya buih-buih problema?
Berapa kali kau terbangun lalu bersyukur?
Bersyukur pada Allah 'Azza Wa Jalla
Yang telah memberimu kesempatan kedua
Yang membangkitkanmu dari kematian
Yang tak pernah meninggalkanmu
Meskipun engkau jauh dari-Nya
Ketika kau terbangun
Pernah kau terfikir itu hari terakhirmu?
Jika itu hari terakhirmu siapakah masih tersisa di hatimu?
Dunia? Atau yang memilikinya?
Sadarkah segalanya hanya angin yang berhembus?
Jangan kau terbawa angin yang menuntun kepada api
Kokohkan tujuan hidupmu sekarang
Dan pastikan setiap pagi kau menyapa dunia
Allah yang pertama bersarang di hatimu
0 Comments
Posting Komentar