Oleh Miftahul Fauziyyah
Tanyaku
Pada semesta
Pada Tuhan
Mengapa harus dirinya?
Belum cukup bagiku menyelami ilmunya
Memahami nasihatnya
Belum puas aku mendengar kisahnya
Meneladani sifatnya
Ia bisa saja mengangkasa bersama sang elang
Namun ia memilih berjuang bersama sang garuda
Belum pernah kulihat ia marah
Hanya senyum yang merekah di wajah
Ataukah ia lebih suka mengalah?
Seperti saat negara ini berubah
Cintanya tak pernah habis
Terlalu besar untuk diberikan kepada Ibu Pertiwi
Tak pernah kurang untuk sang istri
Eyang,
kami rindu
Aku rindu
Meski kita tak pernah bertemu
Delapan dekade cukup untukmu
Tapi belum apa-apa bagiku
Tuhan,
mengapa yang terbaik selalu Kau ambil?
Tak bisakah menunggu sampai semesta ini stabil?
Terlalu lamakah sampai dunia tak lagi bising?
Tuhan,
sampaikan rindu kami
Rinduku
Untuk Eyang Habibie
Pandaan, 23 Juni 2020
0 Comments
Posting Komentar