Oleh Lia Anggreini
Wanita dalam
pandangan Islam sama dengan laki-laki, keduanya bersaudara di dalam ajaran
Islam. Dan Islam sangat memuliakan wanita. Dalam peradaban orang-orang Arab
dahulu, wanita sangat direndahkan, dibunuh saat masih bayi, dan dicampakkan
ketika sudah besar. Bisa diterimakah bila kaum wanita tetap bernasib seperti
itu?
Dan sampai
akhirnya Islam datang mengubah situasi dan pola pemikiran. Islam memberi
kebebasan kepada kaum wanita untuk pergi menuntut ilmu, dan tidak melarang
untuk ikut berjihad apabila mereka mampu untuk itu.
Wanita dianugerahi
sifat-sifat penyayang, kelembutan, ketekunan,
dan lain sebagainya yang sangat dominan bermanfaat dalam mendidik dan
membimbing seorang anak. Hal ini adalah modal dasar dan sangat berharga.
Tentangmu wahai wanita,
kau begitu istimewa dihadapan-Nya. Namamu menjadi salah satu dalam ayat-ayat
cinta-Nya. Dan dari rahimmu itulah kelak akan lahir penerus perjuangan para Anbiya’.
Sayyidah Aisyah,
isteri Rasulullah SAW merupakan
gambaran atau contoh diakuinya eksistensi dan peran wanita dalam masyarakat.
Beliau merupakan isteri termuda Rasulullah SAW yang diriwayatkan sebagai sosok
guru wanita paling pintar sepanjang zaman. Semangat Sayyidah Aisyah untuk
belajar baik sepanjang hidupnya bersama Rasulullah SAW maupun setelah kepergian
Rasulullah SAW sangat patut untuk diteladani.
Menjadi sosok guru
wanita seperti Sayyidah Aisyah merupakan kesanjungan tersendiri, yang dapat
diikuti oleh kaum wanita sebagai pendidik sepanjang zaman baik untuk dirinya
sendiri, buah hatinya, atau untuk anak didik dan wanita lainnya.
Di Indonesia
sendiri juga terdapat sosok wanita hebat yang sangat berpengaruh bagi wanita-wanita
lainnya. Beliau adalah Raden Ajeng Kartini, simbol perjuangan wanita Indonesia.
Beliau juga merupakan pelopor dari gerakan emansipasi wanita. Serta, beliau
rela berdiri di paling
depan demi menyuarakan bahwa wanita berhak bebas dan terlepas dari belenggu
kaum penjajah.
Sosok Kartini
merupakan gambaran wanita yang “haus” akan keseimbangan peran sosial, budaya, dan agama. Kartini masa
kini adalah sebutan yang paling cocok disandang oleh wanita Indonesia saat ini.
Kartini masa kini adalah orang yang mandiri dan memiliki kecerdasan. Yang
artinya, mampu memberikan manfaat, baik itu untuk diri mereka sendiri maupun
untuk lingkungannya.
Kartini menyuarakan
perubahan. Ia membawa perjuangan wanita pada fase baru, tidak sekedar menuntut
pengakuan tapi juga mengklaim keberadaannya dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Semangat belajar
tidak hanya tugas seorang anak didik saja. Karena menjadi seorang guru akan
lebih wajib lagi untuk selalu semangat belajar tinggi agar ilmu yang dipelajari
dapat diberikan dan dihadiahkan kepada anak-anak didiknya.
Peran wanita sangatlah
penting bagi pendidikan. Bahkan pembentukan karakter seorang anak sejak dini
sangat ditentukan bagaimana seorang ibu dalam mendidik anaknya. Peran pendidik
inilah yang akan terus menghasilkan generasi-generasi tangguh, yang bermanfaat
pula bagi masyarakatnya. Sehingga Allah SWT. mengganjar seorang pendidik dengan
pahala yang tidak terputus alirannya walaupun dia sudah meninggal, asalkan
hasil dari didikannya terus menerus bergulir menebar manfaat.
Wanita adalah
madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak. Agar seorang ibu sukses mendidik
anaknya, maka seorang perempuan itu harus punya ilmu. Dan setiap ibu
mendambakan kesuksesan dalam mendidik anak, agar anak-anaknya kelak menjadi
anak yang cerdas dan berakhlak mulia.
0 Comments
Posting Komentar