Oleh Mutashim Bfr*
Player Mobile
Legend pasti kenal dong dengan hero yg
satu ini? Siapa sosok di balik nama itu? Let's Cekidot!
Secara geografis,
Filipina berada di Asia Tenggara. terdiri dari tujuh ribuan gugusan pulau dan
masih bagian dari archipelago Melayu yang berdekatan dengan Indonesia
dan Malaysia. Negeri kaya dengan hasil bumi yg melimpah, primadona misionaris
bagi Eropa saat itu.
Tercatat, Islam
masuk ke Filipina pada abad 8 H/13 M yaitu Syekh Karim Al-Makhdum berasal dari
Arab tahun 1380 M. Islam menyebar lewat pedagang berasal dari Arab, India,
China, Melayu dan sebagainya. Mereka berniaga sekaligus mendakwahkan hakikat Islam.
Bahkan sebagian berhijrah, menetap dan menikah di kepulauan tersebut. Mulailah Islam
menyebar ke seantero Kepulauan Melayu dan Filipina yang saat itu masih memegang
kepercayaan animisme dan berlahan mulai memudar.
Islam
memberikan pengaruh kuat dan mendominasi politik negeri dengan berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam di utara maupun di selatan yang dipimpin oleh seorang
"Datuk/Raja". Islam menyebar tanpa menghunuskan pedang dan tetesan
darah dengan spirit dakwah Islamiah menyebarkan risalah Nabi ﷺ ke negeri nan jauh ribuan kilometer dari pusat kekhalifahan Islam.
Hal ini cukup menepis tuduhan dan framing pembenci syariah. Ternyata
Islam bukan tersebar dengan perang dan pertumpahan darah, melainkan dengan
akhlak dan dakwah hasanah. Justru tuduhan tersebut cerminan kolonialisme
Eropa yang memaksakan kepentingannya di negeri jajahannya. Hal ini menjadi
bukti terdapat 4 kerajaan besar beraliran Islam Sunni bermadzhab Syafi'i
diantaranya:
1. Kesultanan
Sulu (1457) beribukota di Jolo dibawah Sultan Syarif Hasyim Abu Bakar (1450)
keturunan Arab Hadramaut yang bapaknya adalah keturunan ke-14 dari Husain bin
Ali bin Abi Thalib yang mengantikan Raja Baginda Ali (pendakwah dan bangsawan
asal Minang sekaligus pendiri Kesultanan Sulu 1390) setelah menikahkan
putrinya.
2. Kesultanan
Maguindanao (1515) beribukota di Cotabato dibawah Sultan Syarif Muhammad
Kabungsuwan (1475) yang berasal dari Johor. Bapaknya adalah keturunan Arab
bernama Syarif Zainal Abidin dan ibunya putri Sultan Johor, beliau sukses
menghadang penjajahan Portugal untuk menguasai daerah kekuasaan kerajaan sampai
datang Spanyol mengeksekusi mati.
3. Kerajaan
Amanullah (أمان الله) di bawah kuasa Raja
Sulaiman, (ulama Minangkabau yang menyebarkan Islam dan mendirikan pemerintahan
di utara Filipina yang beribukota di (Fi amanillah) namun oleh Spanyol diganti
nama menjadi Manila). Beliau juga dieksekusi mati oleh penjajah Spanyol.
4. Kesultanan
Mactan dengan Datu Lapu-Lapu. Dahulu Portugal adalah negara Eropa pertama yang
menjelajah laut sampai di Nusantara Melayu pada awal abad 10 H dengan membawa
misi Feitoria, Fortaleza, Igreja. Artinya; emas, kejayaan, dan
gereja.
Portugis punya
pelaut ulung Vasco da Gama, Spanyol punya Ferdinand Magellan (salah satu murid
Colombus) lewat ekspedisi armada laut yang mengemban misi kerajaan Spanyol
untuk mencari rute perdagangan baru dengan mengarungi lautan melewati benua
Afrika untuk menemukan negeri kepulauan rempah-rempah di Asia Tenggara tanpa
harus melewati jalur laut Portugis yang dikenal menguasai jalur perdagangan
laut dunia.
Ekspedisi
armada laut Magellan membawa 5 kapal besar dan 256 awak kapal pada september
1519 M dan tiba di garis pantai pulau Homonhon Filipina pada maret 1521 M dan
membangun benteng pertahanan. Dia mengira telah tiba di negeri kaya rempah
incaran Eropa di Jazirah Muluk (Maluku) sebagaimana Columbus yang tersesat di
Kuba karena mencari rempah-rempah di Hindia Timur.
Magellan
bertemu dengan Raja Humabon (raja setempat penganut animisme) dan menawari
masuk Kristen sebagai ganti akan dinobatkan sebagai raja kepulauan dibawah
otoritas kerajaan Spanyol. Mereka pun berkoalisi meluaskan daerah kekuasannya
ke luar pulau.
Sampailah
koalisi ke pulau Mactan mayoritas muslim yang dikepalai oleh Datu Muslim Lapu-Lapu.
Para agresor melampiaskan sakit hatinya terhadap Islam sekaligus menunaikan
misi gereja dengan memaksakan keyakinan mereka kepada pribumi muslim, membakar
rumah, merampas harta benda mereka. Sebab Emirat Islam Bani Umayyah menguasai
negeri mereka Andalusia beratus-ratus abad lamanya.
Magellan
menyurati Datu Lapu-Lapu untuk tunduk dan menyerah dengan mengirim surat yg
berbunyi, "Atas nama tuhan, saya meminta kalian untuk menyerahkan diri dan
kami keturunan ras putih berperadaban yang lebih layak berkuasa di negeri
ini."
Raja Mactan pun
membalas surat Magelan berbunyi:
"إن الدين لله، وإنَّ الإله الذي أعبده هو إله جميع البشر على اختلاف
ألوانهم".
"Sesungguhnya
agama (Islam) ini milik Allah, Tuhan yang aku sembah adalah tuhan bagi seluruh
warna kulit manusia yang berbeda-beda."
Kemudian
meletuslah perang kedua belah pihak pada bulan Jumadil Ula 923 H/ 27 April 1521
M, kapal Magellan telah berlabuh di garis pantai, menurunkan para tentara
dengan baju besi, tameng dan senjata canggih zaman itu. Penduduk pulau tengah
bersiap dengan busur panah dari bambu dan belati kecil di tangan dan genderang
pertempuran haq dan batil di bawah panji Jenderal Muslim Lapu-Lapu pun
bergejolak.
Serdadu
Magellan beserta perlengkan perang modernnya sebagai alat untuk pelampiasan
dari kebencian yang mendarah daging, dengan brutalnya menerjang pejuang muslim
yang hanya bersenjatakan ala kadarnya, semangat juang rakyat tidak surut untuk
membela aqidah dan tanah air mereka dari pasukan salib sampai pada satu momen
duel antara Lapu-Lapu dengan Magellan, serangan Magellan menyerang agresif
bertubi tubi ke arahnya, namun serangannya bisa dimentahkan dengan cepat dan
memanfaatkan kelengahan untuk membalikkan keadaan dengan menusuk tepat di leher
dengan tombak di tangannya lalu terkapar diatas tanah.
Darah mengucur
deras meski belum mati dan meninggalkannya. Ketika Lapu-Lapu memutar badan
tiba-tiba Magellan bangkit menyerang dari belakang. Dengan sigap Lapu-Lapu
menghindar dan menebas hingga putus kepala Magellan jatuh ke tanah.
Mendengar
kematian komandannya, pasukan Spanyol yang tersisa mundur menjauh dan kabur ke
pantai kembali ke kapal mereka meninggalkan panglima perang mereka kembali ke
negara mereka dan dikuburkan di pulau tersebut.
Mendengar ekpedisi
Magellan gagal, Spanyol mengerahkan 4 armada laut kembali ke Filipina.
Penjajahan kembali di Filipina dimulai pada tahun 973 H/1565 M setelah
berselang 50 tahun dari kedatangan pertama Magellan di Filipina. Kali ini di bawah
komando Miguel Ruy Lopez Legaspi melanjutkan misi lama dan membangun basis
pertahanan militer setibanya di garis pesisir pantai Filipina.
Jendral Miguel
menggunakan taktik licik untuk menguasai kawasan utara. Mereka datang bersikap
baik kepada penguasa dengan niat terselubung untuk mengambil kesempatan
menguasai Manila. Singkat cerita, penjajah merebut daerah utara ibukota
kerajaan Islam, Fi Amanillah di bawah Raja Sulayman dan 2 raja lainnya pada
1570 dan mengubah nama kota dengan "Manila" dan dijadikan pusat
pemerintahan kolonial saat itu.
Spanyol
menguasai kepulauan utara karena sedikitnya jumlah muslim dan masih banyak yang
menganut animisme. Sebaliknya menuai kegagalan menguasai dan menaklukkan daerah
selatan karena kuatnya pengaruh kerajaan Islam dan banyaknya jumlah muslim yang
melakukan perlawanan sengit, berani dan pantang menyerah. Perjuangan mereka
dilandasi oleh semangat jihad fi sabilillah.
Dimulailah
gerakan misionaris dengan menindas dan memaksa mereka untuk berpindah keyakinan
dan kawin silang pribumi muslim dengan Spanyol yang dikenal dengan
"Mestizo" sehingga populasi umat Islam mengalami penurunan drastis
dan direkrut untuk memerangi agama lama mereka. Akhir cerita, Negeri yang
dahulu konon bernama "Juzur al-Mihraj" diganti oleh jendral Miguel
Lopez dengan nama "Philippines". Nama yang diambil dari Raja Spanyol
saat itu bernama, Felipe II de Habsburgo.
Penjajah
menstigmakan muslim yang mendiami kawasan selatan (Mindanau dan sekitarnya)
sebagai bangsa Moro, sebagaimana melabeli muslim Spanyol yang terusir dari
negeri Andalusia tahun 1492 M dengan nama "Moors" sekaligus akhir
dari peradaban Dinasti Umayyah untuk selamanya.
Hingga kini, konflik
warisan kolonialisme dan Islam telah berlangsung berabad-abad hingga terbentuk
banyak front-front perlawanan bergerilya melawan rezim yang diskriminatif
kepada rakyat kawasan selatan yang dihuni mayoritas muslim. Mereka menuntut hak
untuk mendirikan pemerintahan Islam sendiri.
Singkat cerita,
Spanyol menyerahkan wilayah jajahannya kepada Amerika Serikat. Pada awal tahun
2019, Presiden Duterte ingin mengakhiri konflik berkepanjangan dengan
undang-undang yang memberikan otonomi khusus muslim, Bangsamoro Organic Law
(BOL) di wilayah Filipina Selatan.
Kini rakyat
Filipina menganggap Lapu-Lapu sebagai pahlawan nasional dan simbol perlawanan
menentang kolonial Eropa. Pemerintah setempat membangun monumen sang hero di
Lapu-Lapu City, Cebu, Filipina.
Referensi:
1. Mi'ah Udzama
Ummatil Islam Ghayyaru Majra At Tarikh, Jehad At Turbani
2.
islamstory.com, Dr Raghib As Sirjani
3. islamweb.net
4. Raya.com
5. Wikipedia
*Mahasiswa IUA,
Dirasat Islamiah
3 Comments
P
BalasHapusNaon si goblok
Hapusnaon
HapusPosting Komentar