Memperkuat Aqidah dengan Mengkaji Sebuah Manuskrip


Oleh Risma Nurul Fuadah*

Filologi dan Kodikilogi

Seperti diketahui, Banyak bidang ilmu sedang mengkaji ilmu khusus menangani teks naskah dan sejarahnya, salah satunya adalah kajian Filologi dan kajian Kodikologi. Di mana Filologi adalah ilmu yang mempelajari ilmu untuk memperbaiki teks untuk siap dibaca dan terbebas dari sebuah kesalahan. Sedangkan Kodikologi adalah ilmu yang mengkaji fisik naskah bahkan semua hal yang menyebabkan naskah itu ada. Bahkan dapat dikatakan, bahwa dengan ruang lingkup seperti ini maka Kodikologi bisa disebut juga dengan ilmu sejarah manuskrip juga dapat berfungsi sebagai ilmu bantu Filologi.


Manuskrip

Bicara tentang manuskrip, Sampai saat ini tidak ada manuskrip yang menjadi senjata perang melainkan teksnya. Seperti pada Hikayat Perang Sabi di Aceh yang penulisannya didasari untuk memberi semangat kepada masyarakat Aceh untuk berperang melawan kolonial. Begitu juga dengan Kiai Ahmad Ar-Rifai Kalisalak dari Pekalongan yang menulis beberapa kitab sebagai penyemangat melawan kolonial. 


Hal inilah yang perlu dipahami dahulu bahwa soal membedakan naskah (manuskrip) dan teks. Di mana naskah itu berupa fisiknya, sedangkan teks adalah tulisan yang terdapat pada naskah. Keduanya sama-sama ilmu yang menjadikan manuskrip sebagai objek kajian.


Keberadaan Naskah 

Naskah ini adalah sebuah karya Ibnu Muhammad Al-Mandawi yang merupakan koleksi naskah dari Ustaz Kholid yang berdomisili di Desa Lempuyang Udik, Kabupaten Serang, Banten. Kondisi naskah terlihat sangat rapuh juga banyak kertas yang sudah robek juga terdapat noda benda cair. Bisa jadi kerusakan ini akibat termakan usia juga minimnya perawatan. Namun demikian, naskah masih bisa terbaca dengan baik. Sementara itu, naskah ditulis dengan khat naskhi dengan menggunakan tinta hitam. Sedangkan naskah ini tidak memiliki nomor halaman dan tidak terdapat iluminasi dan ilustrasi yang menjelaskan isi suatu teks. Di mana naskah ini terdiri dari 8 lembar dan 10 baris teks  dalam setiap halamannya. Pada naskah ini menjelaskan tentang nazam tauhid, syair yang menjelaskan tentang keesaan Allah atau yang lebih dikenal dengan sifat 20, pada naskah ini juga menceritakan sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW.  


Sifat Wajib Bagi Allah

Puji bagi Allah SWT yang Maha Qadim dan terakhir abadi tanpa adanya suatu perubahan. Seperti yang sudah kita ketahui, untuk memperkuat akidah seorang muslim tentu kita sudah sepatutnya untuk mengetahui hikayat para Nabi dan Rasul Allah. Sebab dengan begitu kita semakin dekat dengan sang pencipta alam semesta beserta isinya. Mengenai hal itu terdapat 20 sifat wajib bagi Allah yang perlu diketahui. Allah adalah wujud, qadim, kekal selamanya tentu berbeda dengan seluruh ciptaan-Nya. Allah Berdiri sendiri, hidup Maha satu qadir, murid Maha tahu segala sesuatu. Allah Maha mendengar, melihat dan berfirman. Bagitupun qudrat, iradat, sama’, bashar, hayat, ilmu, kalam-Nya tiada terhingga. 


Sifat Para Nabi

Seperti diketahui bahwa Allah SWT mengutus para Nabi-Nya yang bersifat amanat diartikan sebagai yang dapat dipercaya, jika suatu urusan diserahkan kepadanya, maka orang-oang akan percaya bahwa ia akan menjaga urusan itu dengan baik. Hal inilah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah sebagai al-amin yang berarti dapat dipercaya atau pengemban amanah yang baik. Shidiq yang artinya benar, benar dalam ucapan juga benar dalam perbuatan, mustahil sekali jika para Nabi bersifat pembohong atau khizib atau sebagainya. Begitupun tabligh yang artinya menyampaikan, salah satunya adalah wahyu yang Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW agar disampaikan kepada umat-Nya, tidak ada sedikitpun Nabi menyembunyikan sesuatu atas apa yang sudah Nabi terima. Serta fathanah yang artinya cerdas, sangat mustahil jika para Nabi bersifat jahlun atau bodoh.


25 Nabi

Terdapat 25 Nabi Allah, mereka itu Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, Nabi Hud,  Nabi Sholeh, Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Ismail dan juga Nabi Ishaq begitupun Nabi Ya’kub, Nabi Yusuf, Nabi Ayyub yang datang sesudah-Nya. Nabi Syuaib, Nabi Harun Nabi Musa, Nabi Ilyas kemudian Nabi Dzulkifli, Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman, Nabi Ilyas, Nabi Yunus, Nabi Zakariya, Nabi Yahya, Nabi Isa dan terakhir Nabi Muhammad semoga shalawat dan salam selamanya kepada mereka dan keluarga-Nya. 


Yang bernama malaikat itu kaum yang tak beribu bapak tak makan dan minum, perinciannya 10 yakni Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Rakib, Atid, Malik dan Ridwan. Ada 4 buah kitab diturunkan Taurat pada Nabi Musa menjadi tuntunan Zabur pada Daud Injil diturunkan pada Isa dan Qur’an diturunkan pada sebaik insan. 


Nasab Nabi Muhammad SAW

Garis nasab Nabi Muhammad diantaranya Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib, Ibnu Hasyim, Abdul Manad, Ibnu Qushoy, Ibnu Kilab bin Muroh bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Bani Qurasyi) Ibn Malik bin Nadhr, Ibnu Kinanah bin Khuzaimah bin Mudzrikah, Ibn Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan. Nabi Muhammad dilahirkan dikota mekah pada tahun 570 M melalui ibunya Aminah lalu disusukan oleh Halimatussadiyah dan Nabi meninggal dunia dikota Madinah pada usia 62 tahun pada tahun 632 M. Paman Nabi, Sayyidina Hamzah dan Abbas juga Sofiyah binti Abdul Muthalib, bibi Nabi, seorang perempuan pertama  masuk Islam.

Ibu Nabi Muhammad ialah Aminah adalah putri dari pemimpin Bani Zuhrah yang bernama Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab sedangkan ibu Aminah adalah Barrah bin Abdul Uzza bin Usman bin Abduddar bin Qushay. 


Keluarga Nabi Muhammad

Kanjeng Nabi Muhammad SAW memiliki istri yang berjumlah 12 orang, 2 istri-Nya meninggal sebelum Nabi yaitu Khadijah binti Khuwalid serta Mariyah al Qibtiyah seorang budak dari bangsa Qibtiyah. Putra putri Nabi berjumlah 7 orang sedangkan laki-lakinya berjumlah 3 orang dari Khadijah meninggalkan putra putrinya yaitu Qasim, Abdullah, Ruqoyah, Fatimah yaitu ibu dari Hasan dan Husein, Ummu Kultsum dan juga Zainab sedangkan Mariyah meninggalkan seorang putra bernama Ibrahim. Ketika wafat Nabi meninggalkan 9 orang istri yaitu Aisyah, Hafsah, Saudah, Shafiyah, Maimunah, Romlah, Hindun, Zainab serta Juairiyah mereka ibunya orang yang beriman. Sebelum hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dengan menaiki Buroq di malam hari. Setelah Isra ke langit di-mi’raj-kan, hingga Nabi melihat Allah SWT berfirman, sehingga Nabi menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat 5 waktu. 


Doa’ yang Dimuat Penulis

Seperti dilansir pada manuskrip karya Ibnu Muhammad Al-Mandawi bahwa pada halaman terakhir penulis memuat do’a-do’a agar Allah SWT selalu meridhoinya. Seperti bacaan Shalawat Antassalam, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass serta Ayat Kursi. Dengan kita mengkaji lembaran manuskrip semoga menjadi menguat akidah kita agar semakin mencintai Nabi Muhammad dengan menjalankan sunnah-Nya. 


Wallahu a’lam 

*Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak