![]() |
Menara Siger Lampung, sumber: m.lampost.co |
Oleh Nur
Rokhmani Tri Siswi
Pernahkah kamu mendengar tentang adat Pepadun dan Saibatin? Atau
semboyan “Sai Bumi Ruwa Jurai”? Kalau
kamu belum pernah mendengarnya, adat Pepadun dan Saibatin, serta semboyan “Sai Bumi Ruwa Jurai” merupakan satu dari
sekian budaya yang ada di Propinsi Lampung. Ya, propinsi yang konon terkenal
dengan gajahnya.
Tanah dengan segudang
budaya ini terletak di ujung sebelah timur dari Pulau Sumatera. Tidak heran
jika Propinsi Lampung mendapat julukan sebagai serambi Sumatera. Selain mendapat
julukan sebagai serambi Sumatera, Lampung memiliki semboyan Sai Bumi Ruwai Jurai yang berarti satu
tanah dengan dua perbedaan. Semboyan ini, bukan hanya sekedar julukan. Namun,
ia juga menjadi gambaran bagi kehidupan yang dijalani masyarakat Lampung.
Seperti yang disebutkan
sebelumnya, Lampung memiliki dua adat, yaitu adat Pepadun dan adat Saibatin.
Dua adat yang memiliki perbedaan, tetapi mampu hidup berdampingan dengan rukun.
Selain itu, semboyan Sai Bumi Ruwai Jurai
juga terlihat dari keseharian masyarakatnya. Penduduk asli dan pendatang saling
melebur menghasilkan keberagaman yang indah. Akulturasi budaya ini pun terjadi
bukan tanpa sebab, karena setengah penduduk Lampung memang terdiri dari
masyarakat pendatang.
Keberagaman budaya di
Lampung, bukan hanya terjadi karena banyaknya pendatang yang berasal dari
berbagai tempat saja, lho. Lampung memang memiliki keragaman dalam budaya,
seni, dan kulinernya. Ditambah lagi, Lampung memiliki segudang tempat eksotis
yang menambah daftar kekayaan dari tanah penghasil lada ini.
Berbicara tentang adat
kebudayaan Lampung, mungkin sebagian kita mengenal dengan sebuah tarian, yakni
Tari Sigeh Penguten. Tari persembahan yang bermakna sebagai bentuk penghormatan
kepada tamu agung yang hadir. Tari ini merupakan hasil dari pengembangan tari
tradisional yang menggabungkan dua adat lampung, yakni Saibatin dan Pepadun.
Ada pula adat Begawi, sebuah upacara
perayaan yang diadakan sebagai wujud rasa syukur saat ada yang akan menikah.
![]() |
Upacara Begawi, sumber: ensiklopediaindonesia.com |
Upacara Begawi ini diadakan sejak sebelum hingga
sesudah pernikahan dilangsungkan. Biasanya yang mengadakan upacara ini adalah
orang-orang berada, mengingat biaya yang dibutuhkan relatif mahal. Dalam
upacara ini juga dilangsungkan pemberian gelar adat bagi dua mempelai yang
menikah. Upacara ini sudah jarang dilakukan, maka tak jarang, upacara Begawi menjadi salah satu tradisi yang
menarik perhatian banyak pendatang.
Selain dua adat di atas,
ada juga salah satu adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Pepadun, yaitu djujor. Djujor, merupakan tradisi yang dilakukan dalam acara pernikahan. Di
dalamnya terdapat ritual yang diawali dengan pengambilan Muli (gadis) oleh Mekhanai
(bujang) sebagai istri. Selanjutnya pihak Mekhanai
akan memberikan uang adat (bandi lunik)
kepada wali sang Muli. Tahukah kamu,
bahwa bandi lunik ini ada aturannya?
Ternyata, uang adat yang diberikan oleh pihak mekhanai ini harus dibayar kontan dengan kelipatan dua belas kepada
pihak Muli, lho!
Kebudayaan adat Lampung,
juga ditunjukkan dalam simbol berupa mahkota Siger yang dilambangkan sebagai penghias
Muli saat pernikahan. Ada juga rumah
adat yang disebut Nuwo Sesat yang
dijadikan sebagai simbol tempat tinggal bagi masyarakat Saibatin dan Pepadun.
Kebudayaan Lampung yang ada juga dilengkapi dengan adanya aksara Lampung yang
khas. Meskipun jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat
aksara Lampung ini pada berbagai tanda jalan dan gapura selamat datang di
Lampung.
Beralih ke bidang
kuliner, terdapat satu ciri khas yang bisa kita temukan jika kita berkunjung ke
Lampung. Namanya tradisi nyeruit.
Tradisi ini berupa menyantap hidangan yang disebut seruit. Hidangan ini terdiri
dari sambal seruit yang dibuat dari cabe, mangga, terasi, ikan bakar dan tempoyak
(fermentasi durian). Biasanya, sambal seruit ini akan dihidangkan bersama nasi
panas, lalapan, dan pindang ikan. Heeemmm,
yummy!
Selain pesona adat dan
kulinernya, Lampung juga ternyata dikelilingi oleh tempat-tempat yang luar
biasa indah. Beberapa tempat bisa
kalian kunjungi saat berada di Lampung. Apa saja ya?
Yang pertama, adalah
Pulau Pahawang. Pulau ini terletak di lepas Teluk Punduh Kabupaten Pesawaran.
Keindahan alam yang ditawarkan oleh Pulau Pahawang membuat lokasi ini disebut
sebagai surganya Lampung. Lihat saja bagaimana indahnya pulau ini. Cocok
menjadi destinasi wisatamu saat berkunjung ke Lampung.
![]() |
Pulau Pahawang, sumber: akun Instagram @pahawang_island_lampung |
![]() |
Teluk Kiluan, Tanggamus. Sumber: akun Instagram @kiluan.trip |
Selanjutnya, ada Teluk Kiluan.
Salah satu surga di ujung Lampung ini menawarkan keindahan dan pengalaman yang
tak biasa. Kita bisa melihat lumba-lumba langsung di habitatnya jika kita
mengunjungi teluk ini. Kapan lagi kan,
kita bisa melihat lumba-lumba secara langsung di laut?
Nah buat kamu yang jago berselancar, kamu bisa mengunjungi Pantai Tanjung
Setia. Pantai ini memiliki ombak yang besar karena berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia. Bahkan, para peselancar mengatakan bahwa ombak di pantai ini
adalah ombak terbaik di Indonesia lho! Selain itu, kamu juga akan disuguhkan
dengan pemandangan yang mempesona di sekitarnya.
![]() |
Pantai Tanjung Setia Pesisir Barat, Lampung. Sumber: akun Instagram @pesisirbarat_ |
![]() |
Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur, sumber: akun Instagram @tamannasionalwaykambas |
Selain wisata air, tempat
lain yang tak kalah menarik adalah Taman Nasional Way Kambas. Di sana, kamu
bisa mengunjungi pusat latihan gajah. Kamu juga bisa menunggangi gajah, sambil
bersafari malam. Kegiatan ini tentu
akan memacu adrenalinmu.
Terakhir, ada Gunung Anak Krakatau. Tempat yang ikonik karena menyimpan
sejarah yang mendunia. Gunung Anak Krakatau muncul sebagai kelanjutan dari
meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883. Meskipun gunung ini tergolong
aktif, tetapi banyak wisatawan yang berkunjung kesana karena keindahan bawah
laut dan panorama yang menarik.
Nah, setelah mengetahui pesona budaya dan wisata di Lampung, sudah siap
belum untuk eksplor Lampung? Ayo ke Lampung!
1 Comments
Bangga jadi anak Lampung
BalasHapusPosting Komentar