Oleh Suprianto
Assalamu’alaikum
guys
Bagaimana
kabarnya? Semoga sedang baik-baik saja, kesehatannya dijaga, jangan sampai kena
corona. Tahu kok, mayoritas dari teman-teman masih banyak yang jomblo
kan? Makanya diingatin nih. Hehe.
Udahlah
basa-basinya, mari kita jabarkan…
Pernah nggak
sih, memperhatikan salah satu teman yang seringkali melakukan hal-hal aneh atau
berbeda dengan orang lain pada umumnya, atau mungkin diri sendiri
yang sering melakukan hal itu tanpa disadari.
Misalnya,
berdialog dengan diri sendiri di depan cermin, penasaran yang berlebih terhadap suatu hal, bercanda
sarkastik, mageran, susah tidur, dan lebih sering menyendiri. bukan karena
kelamaan nge-jomblo nih ya. Hehe.
Inilah alasan
dan ulasan kenapa kebiasaan aneh dan kerap dianggap gila pertanda bahwa orang
itu cerdas.
Berdialog
dengan diri sendiri di depan cermin
Berbicara
sendiri bukan berarti tanda bahwa orang tersebut mempunyai gangguan jiwa. Bisa dikatakan
itu sebagai tanda bahwa seseorang itu cerdas.
Kok gitu?
Hal ini telah dikaji berdasarkan penelitian psikolog Paloma Mari-Beff dan
Alexander Kirkham dari Universitas Bangor.
Ternyata
berbicara sendiri dapat membantu mengendalikan diri, yang merupakan tanda
kecerdasan. Berbicara sendiri, seseorang dapat lebih memahami sesuatu atau
pikirannya sendiri, dan kebanyakan dari mereka adalah tukang imajinasi yang
ulung. “Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa
anda dari A ke B, sedangkan imajinasi akan membawa anda kemana-mana.” - Albert
Einsten.
Lebih
seringnya menyendiri
Seseorang
yang mempunyai kebiasaan menyendiri, seringkali dianggap aneh oleh sebagian
orang, namun pada dasarnya orang yang cerdas cenderung lebih suka menyendiri
untuk mendapatkan ketenangan, dikarenakan dengan suasana yang tenang, seseorang
akan lebih mudah berkonsentrasi akan hal-hal yang rumit.
Dengan menyendiri, kita akan lebih mengetahui
sesuatu yang ada dalam jiwa. Jiwa dalam Al-Qur’an sendiri mengandung beberapa
makna, diantaranya manusia sebagai makhluk hidup, hakikat sesuatu, dan dzat
ilahiyah yang maha suci. Mendalami alam sadar dan bawah sadar sebagai upaya
pengendalian diri terhadap hal-hal yang merusak hati dan akal.
Sebagaimana dalam senandung Rumi: “Mata air
do’a ini bersumber dari kasih sayang rabbani. Jika tidak, mana mungkin api hawa
nafsu menjadi taman rohani.” (Matsnawi, jilid 2, bait 2449)
Mageran (malas
gerak)
Nah, yang
satu ini buat para kaum rebahan. Maybe like me hehe. bukan berarti bisa
jadi alasan untuk bermalas-malasan terus ya guys.
Hasil studi
dari Florida Gulf Coast University yang pernah melakukan uji kognitif pada
puluhan responden menemukan fakta bahwa mereka yang malas bergerak justru
diketahui memiliki IQ yang tinggi.
Hobi
rebahan, duduk, dan tidak mau bergerak menurut studi ini merupakan tanda bahwa
seseorang mempunyai kemampuan berpikir luas, detail, dan daya kreativitas
tinggi. Kinerja otaknya lebih aktif yang membuatnya cenderung lebih mengedepankan ide-ide, dibanding bergerak yang
menurutnya hanya akan menguras tenaga.
Penasaran
yang berlebih
Sadar bahwa
diri sendiri tidak banyak tahu adalah tanda orang yang cerdas. Keingintahuan
berlebih akan suatu hal adalah pertanda lainnya. Dari kedua hal yang saling berkesinambungan
tersebut merupakan ciri khas orang cerdas, karena disaat sadar bahwa tidak
mengetahui suatu hal, di sanalah individu akan merasa penasaran lalu berusaha
menggali informasi tentang hal itu.
Pribadi yang
cerdas cenderung memiliki rasa penasaran yang hampir pada setiap waktunya,
bahkan sebelum tidur pun masih ada saja hal-hal kecil yang muncul di dalam
otaknya untuk dipikirkan.
Tidur
larut malam
Siapa nih
yang suka begadang? Mengapa orang yang tidur larut malam masuk dalam kategori
ini, karena otaknya cenderung lebih aktif dan bekerja lebih keras, serta selalu
muncul pertanyaan secara tiba-tiba dari dalam pikirannya terkait suatu hal, dan
membuatnya susah tidur.
Sebuah
penelitian terkini yang dilakukan pakar dari university of Southampton, inggris,
menjaring responden sebanyak 1.229 orang. Ini bersifat biologis, bahwa orang
dengan IQ tinggi cenderung memiliki kebiasaan nocturnal atau terjaga di
malam hari.
Bercanda
sarkastik
Punya teman
nggak, yang kalau bercanda dengan lagak berupa sindiran tajam, ngomongnya
ceplas ceplos sambil ketawa-ketiwi. Asli kalau nggak bisa nangkap cara dia
bercanda bakalan bikin emosi atau sakit hati. Itulah bercanda sarkastik.
Berdasarkan
hasil penelitian dari University of Vienna mengungkapkan bahwa mereka yang
menikmati guyonan sarkastik dan ofensik dianggap mempunyai kecerdasan verbal
dan non verbal di atas rata-rata.
Dalam
penelitian ini, disebutkan bahwa kesimpulan humor mengalami proses kognitif (tahapan
pemahaman) sama seperti komponen efektif yang baik (aspek emosional).
Variabel-variabel
inilah yang mempengaruhi kemampuan dalam menciptakan konsep dan kecakapan
eksekusi. Yang terpenting jangan kebablasan saja kalau bercanda, biar nggak
babak belur ya guys. Hehe.
Kira-kira antum
termasuk yang mana nih?
6 Comments
Bercanda sarkastik dong wk
BalasHapusIh iya... Hahhahaha betul bangat tuh
BalasHapusAda saudaraku gitu. Wkwkwk
Aku dominannya Penasaran Yang lebih😂 Kepo
Kau itu, termasuk kaumnya����. Bicara dicerminkan tidak sih. Tapi bicara sama Mc.Word iya��
Hapusudah mah jomblo, sering menyendiri lagi wkwkw
BalasHapusHahahha... Lucu
BalasHapusMantap
BalasHapusPosting Komentar