Oleh Amir Syarifuddin
Betapa cemburunya bidadari surga terhadap
wanita salehah.
Bagaimana bisa? Bukankah bidadari terlalu istimewa bahkan untuk disejajarkan
dengan wanita dunia? Jawabannya adalah tentu saja bisa! Bidadari surga yang
kabarnya memiliki mata jeli, berkulit lembut, berwajah cantik, memiliki rambut
yang berkilau sangat indah, suci laksana mutiara indah yang belum pernah
tersentuh tangan manusia, dan memiliki perangai akhlak yang baik, bisa
terkalahkan oleh wanita dunia. Wanita dunia? Hanya wanita dunia?
Tidak!
Wanita dunia yang tidak sekadar wanita biasa. Akan tetapi, wanita dunia yang salehah.
Wanita yang memiliki kualitas ibadah sangat baik, wanita salehah yang setiap
kali disebut nama Allah selalu bergetar hatinya, wanita salehah yang selalu
tunduk dan taat pada perintah orang tua dan suaminya, wanita salehah yang
kehadirannya mampu menghadirkan banyak kebaikan disekelilingnya, dan wanita salehah
yang selalu menjaga dirinya dengan salat dan puasa. Ya, itulah wanita salehah
yang meskipun seringkali tidak terkenal di bumi namun namanya sangat terkenal
oleh penduduk langit. Inilah yang membuat betapa cemburunya bidadari surga
terhadap wanita salehah.
Wanita Muslimah,
Wanita salehah akan membuat bidadari cemburu
padanya.
Wanita Dunia Lebih Baik daripada Bidadari, Ini Sebabnya,
Suatu ketika Ummu Salamah r.a. pernah bertanya
kepada Rasulullah saw. mengenai mana yang lebih utama antara wanita dunia
dengan bidadari surga, inilah jawaban Rasulullah, “Ya Rasulullah, beritakanlah
kepada kami, mana yang lebih utama di surga, wanita di dunia ataukah bidadari
surga?” Rasulullah saw. lalu menerangkan bahwa perempuan dunia ketika di surga
akan sangat lebih utama dari bidadari surga karena shalat, puasa, dan ibadah
yang dilakukannya.
Kabar ini tentu saja membuat setiap wanita
menjadi senang dan lebih ingin memperbaiki dirinya agar bisa membuat para
bidadari cemburu karena kesalehahannya. Namun, bagaimana sebenarnya keadaan
bidadari surga itu ya? Apakah mereka benar-benar akan cemburu pada wanita salehah?
Berikut ini terdapat dialog panjang antara Ummu Salamah dengan Rasulullah
mengenai keadaan bidadari surga yang sesungguhnya dan betapa cemburunya
bidadari surga terhadap wanita salehah.
Dari Imam Thabrani meriwayatkan sebuah hadis
dari Ummu Salamah, bahwa Ummu Salamah berkata, “Ya Rasulullah, jelaskan padaku
firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli…” Beliau menjawab,
“Bidadari yang kulitnya begitu bersih, matanya jeli dan lebar, rambutnya
berkilau bak sayap burung Nasar.”
Ummu Salamah berkata lagi, ”Jelaskan padaku ya
Rasulullah, tentang firman-Nya, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik…’” Beliau
menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak
pernah tersentuh tangan manusia.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah jelaskanlah
kepadaku tentang firman Allah, ‘Di dalam surga itu terdapat bidadari yang
baik-baik lagi cantik-cantik,’” Beliau menjawab, ”Akhlaknya baik dan wajahnya
cantik jelita.”
Aku bertanya lagi, “Jelaskan padaku firman
Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik ….’”
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada bagian dalam
telur dan terlindung dari bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”
Aku bertanya lagi, “Ya Rasulullah jelaskan
padaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’” Beliau menjawab,
“Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam
keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah
tahu, lalu Allah menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta,
bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”
Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang
lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?” Beliau menjawab,
“Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan
apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat.”
Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia
lebih utama daripada bidadari?” Beliau menjawab, “Karena salat, puasa, dan
ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh
mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau,
perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas.
Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak
jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami
ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang
memiliki kami dan kami memilikinya.’”
Aku berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang
wanita diantara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu
meninggal dunia. Dia masuk surga dan merekapun masuk surga. Siapakah diantara
laki-laki itu yang menjadi suaminya di surga?” Beliau menjawab,” Wahai Ummu
Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa diantara mereka
yang paling baik akhlaknya. Lalu dia berkata, “Rabbi, sesungguhnya lelaki
inilah yang paling baik tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku
dengannya ….”
“…Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu
akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.” (H.R. Ath-Thabrani).
Akhwat, Yuk Tingkatkan Kualitas Ibadah
Kita!
Ketika membaca dialog ini sempat terbersit
kecemburuan kita akan keadaan para bidadari surga itu bukan? Tapi tenanglah,
ternyata dalam dialog ini Rasulullah pun meyakini para wanita dunia bahwa
wanita dunia yang salehah lebih utama dari para bidadari surga. Inilah yang
membuat betapa cemburunya bidadari surga terhadap wanita salehah. Maka, yuk
dimulai dari sekarang perbaiki diri kita, tingkatkan lagi kualitas ibadah kita
kapada Allah dan buat para bidadari surga cemburu pada kita, insya Allah.
Ibnu Mubarok menyampaikan riwayat dari Hibban
bin Abi Jabalah. Beliau mengatakan,
إن نساء الدنيا من دخل منهن الجنة فضلن على الحور العين بما عملن في الدنيا
“Sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga
lebih unggul dibandingkan wanita surga, disebabkan amal yang mereka kerjakan
sewaktu di dunia. (Tafsir al-Qurthubi, 16/154).”
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan,
المرأة الصالحة في الدنيا- يعني: الزوجة- تكون خيراً من الحور العين في الآخرة ، وأطيب وأرغب لزوجها ، فإن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم أخبر أن أول زمرة تدخل الجنة على مثل صورة القمر ليلة البدر
“Wanita solihah di dunia – yaitu para istri –
lebih baik dibandingkan bidadari di akhirat. Mereka lebih indah dan lebih
dicintai suaminya. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
bahwa kelompok pertama yang masuk surga
itu seperti cahaya bulan di malam purnama.” (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb, 12/58)
Referensi;
- Al Qur’an Al Karim
- Hadits
- Tafsir Ath-Thabari
- Fatawa Nur Ala Darb
0 Comments
Posting Komentar