Akhlak dan Moral Generasi Muda Dalam Menghadapi Teknologi


Teknologi, sumber: rdk.fidkom.uinjkt.ac.id
Oleh Nabilah Basysyah

Apa sih pentingnya pendidikan akhlak dan moral? Banyak sekali manfaatnya. Salah satunya agar generasi muda atau istilah gaulnya ‘generasi zaman now’ tidak tersesat dalam menggunakan teknologi.

Orang yang berada dalam lingkungan yang mendidik akhlak dan moral saja belum tentu akhlak dan moralnya baik. Mengapa terjadi demikian? Karena tidak terdapat niat untuk membuat akhlak dan moral dalam diri sendiri menjadi lebih baik. Seperti firman Allah SWT pada Q.S. Ar-Ra’d/13: 11.

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Peran penting bagi orang tua agar bisa mendidik anaknya dalam hal akhlak dan moral karena ini penting sekali. Percuma saja dalam pelajaran sekolah, akademik dan non-akademiknya bagus tapi kalau akhlak dan moralnya buruk ibarat mengisi air dalam ember yang berlubang. 

Sebaik-baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perkembangan teknologi boleh berkembang setiap saat. Tapi, kita tetap harus berakhlak dan bermoral. Jangan mudah terpengaruh ibarat daun yang mudah terbang terbawa angin. Contoh kecilnya saja, banyak dari kita yang lebih hafal anggota boyband dan girlband dibanding hafal asmaul husna, sahabat-sahabat nabi, dan hafal Al-Qur’an. 

Banyak dari kita yang lebih bersemangat menghafal lagu-lagu non-Islami dibanding menghafal Al-Qur’an. Jangankan menghafalnya, membacanya saja sungkan. Padahal tidak ada jaminan siapa yang paling banyak menghafalkan lagu maka akan mendapatkan surga, tetapi siapa yang menghafal Al-Qur’an akan mendapatkan surga.

Dari Aisyah r.a, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Orang yang membaca dan menghafal al-Qur’an, dia bersama para malaikat yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Qur’an, dia berusaha menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala.” (HR. Bukhari)

Teknologi seharusnya menjadi media berdakwah, menjadi media penyambung tali silaturahmi, media untuk muhasabah diri, media untuk melatih sifat tabayun kita, media untuk meningkatkan iman kita bukan malah merusak iman kita. Siapa yang harus kita tiru? Pastinya Nabi Muhammad SAW seperti yang tertuang pada Q.S. Al-Qalam/68: 4.

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Yang artinya: Dan seseungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur.

Apa saja contoh sifat yang harus kita contoh pada diri Rasulullah? Tabligh yang artinya menyampaikan, fathanah yang artinya cerdas, amanah artinya terpercaya, sidiq artinya benar (perkataan/perbuatan).

Pendidikan akhlak dan moral harus terdidik dalam diri kita. Manfaatkanlah teknologi agar kita tidak tersesat dalam perkembangan teknologi yang pesat. Demikian saja artikel ini saya tulis. Semoga kita semua memiliki akhlak dan moral yang islami. Terima kasih.

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak