Masih terdengar jelas
dari corong masjid tua
Suara lantunan Qur'an
yang menggema
Rasanya ingin kembali
bersua
Di ujung kampung nan
jauh di mata
Sesaat ku menoleh ke
belakang
Tampaklah raga yang
penuh riang
Tersenyum layaknya Pak
Belalang
Menghidupkan malam
bersama Qur'an
Bersuka ria dalam
lingkaran
Bak berada di
taman-taman surga-Nya
Penuh kebahagiaan
menanti wajah Allah
Ta'ala
Takdir pun tak dapat
ditolak
Rasanya mata hanya
terbelalak
Memandang alam kian
bergejolak
Membuat langkah semakin
menciut
Tapi jiwa pun tak boleh
kecut
Bertambahlah rasa takut
Sebab maut akan datang
menjemput
Sekalipun para raja
saling berpaut
Namun tak mampu menolak
maut
Boleh punya kuasa atas
segala
Tapi Allah yang Maha
Kuasa atas semua
Kau pun tak berdaya di
hadapan-Nya
Masih banyak nikmat yang
diberi-Nya
Teramat banyak yang
dirasa
Sayang diri tak kunjung
sadar
Terhadap nikmat yang
amat besar
Nikmat agung kala jumpa
bulan yang mulia
Tapi Corona juga ikut menyerta
Hadir seakan menyapa
dunia
Meminta bagian dari Yang
Mulia
Wujud halus tak dapat
dirasa
Gerak kecil tak nampak
di mata
Membuat hati insan kian
merana
Khawatir terdampak
olehnya
Tapi Corona tak layak kau cela
Sebab ia juga ciptaan
Sang Kuasa
Ambil saja hikmah
darinya
Pasti kelak berguna jua
Sekalipun pandemi Corona
Ganas membuat insan kian
merana
Roh Ramadhan haruslah
dirasa
Semangat ibadah haruslah
makin digugah
Spirit ibadah tak boleh tergoyah
Gema Qur'an masih
terdengar
Ayat-ayat cinta dari-Nya
selalu disenandungkan
Sekalipun raga bak dalam
sangkar
Tetaplah wajah
berbinar-binar
Layaknya mercusuar
memancarkan sinar
Sebab Ramadhan setan
dibelenggu
Sebab Corona, kau pun ikut dibelenggu
Tapi kau tak pantas
menggerutu
Cukup kau buka lembaran
dari Tuhan-mu
Maka kau dapati seruan amanu
Petunjuk dari Ilahi agar engkau diberkati
Kerjakanlah dan ikuti
Roh Ramadhan masih
terasa
Walaupun di tengah
pandemi Corona
Hanya saja rindu ingin
berjumpa
Seperti yang sedia kala
Saat manisan dihidangkan
Yang terbentang
dilapangan
Berkerumun insan
mengharap keberkahan
Sebab hadirnya bulan
Ramadhan
Saat gerak tubuh serentak
beraturan
Mendengar irama
kalam-kalam Ilahi dilantunkan
Diikuti suara yang mengaminkan
Membawa kedamaian juga
keselamatan
Melepas rindu dari
kejauhan
Roh Ramadhan masih
terasa
Walaupun di tengah
pandemi Corona
Hati berharap kembali
seperti semula
Berbaur sesama merasa
gembira
Berharap keberkahan di
bulan yang mulia
Waktu Dhuha Rabu 05
Ramadhan 1441 H/29 April 2020 M
di Rumah PMJB (Paguyuban
Mahasiswa Jawa Barat dan Banten)
Khartoum Sudan*Mahasiswa KIIFAL (Khartoum International Institute For Arabic Language) Sudan
1 Comments
Maa syaa Allah...
BalasHapusKeren sekali..
Maaf mau kasi komen sedikit,
Mungkin baiknya agak lebih singkat puisinya supaya pembaca terngiang jelas setiap bait demi bait indah yg tertuang
Posting Komentar