![]() |
Sumber: dailycookingquest.com |
Oleh Sultan Taharuddin
Hai sobat El-Nilein di manapun anda berada. Tanpa terasa kita telah berada di penghujung Ramadhan, itu artinya kita akan segera menghadapi hari raya Idul Fitri. Semoga ibadah kita selama bulan Ramadhan ini menjadi amal saleh bagi kita dan semoga kita menjadi bagian dari orang-orang bertaqwa sebagaimana harapan Allah swt dengan menghadirkan bulan Ramadhan untuk kita semua agar kita menjadi insan yang bertakwa, amin yaa Rabbal alamin.
Hai sobat El-Nilein di manapun anda berada. Tanpa terasa kita telah berada di penghujung Ramadhan, itu artinya kita akan segera menghadapi hari raya Idul Fitri. Semoga ibadah kita selama bulan Ramadhan ini menjadi amal saleh bagi kita dan semoga kita menjadi bagian dari orang-orang bertaqwa sebagaimana harapan Allah swt dengan menghadirkan bulan Ramadhan untuk kita semua agar kita menjadi insan yang bertakwa, amin yaa Rabbal alamin.
Bercerita tentang hari raya pasti banyak
hal yang kita rindukan di setiap hari raya mulai dari kebersamaannya, kita bisa
saling bersilaturahmi dengan sanak keluarga beserta kerabat terdekat namun di
kondisi pendemi seperti ini, sepertinya hal-hal indah ini harus kita tunda dulu
hingga pandemi ini benar-benar berakhir. Namun kita tidak perlu khawatir karena
masih banyak lagi hal-hal yang istimewa di setiap hari raya meskipun di tengah
pandemi ini. Salah satunya yaitu menu khas lebaran. Jika kita membahas tentang
menu khas lebaran maka setiap daerah memiliki makanan khas yang selalu
disajikan di hari raya seperti di Sumatra dan Semenanjung Melayu mereka tidak
pernah lupa menyiapkan rendang di setiap hari raya.
Warga
Jakarta selalu
menghidangkan menu semur daging khas Jakarta
yang mereka sajikan bersama ketupat, sayur, dan sambel godok.
Beda lagi di Kalimantan, masyarakat Banjarmasin
tidak pernah lupa untuk menyiapkan soto banjar. Makanan
ini terdiri dari suwiran daging ayam, telur rebus, perkedel, dan sohun.
Sulawesi juga hadir dengan menu ayam gapepe
yaitu ayam kampung yang dimasak dengan rempah khas Sulawesi yang biasanya
dimakan dengan burasak yaitu sejenis dengan ketupat tapi pengolahan dan
bumbunya berbeda atau bisa juga dimakan dengan langkak yaitu lemang khas
Bugis yang terbuat dari ketan yang telah dibumbui lalu dicetak dan dibungkus
dengan daun pisang lalu dimasak lebih kurang 1 jam.
Nah, kalau di Jawa biasanya mereka membuat
menu opor ayam yang dimakan dengan ketupat dan sebagai pelengkap disediakan
juga sambal
goreng ati ayam.
Dan banyak lagi menu-menu khas Nusantara yang
selalu disajikan di setiap hari raya. Kita yang sedang berada di tanah rantau
nan jauh dari kampung ini bukan berarti kita tidak bisa membuat menu khas
lebaran seperti yang ada di atas. Berikut
ini akan saya jelaskan cara membuat opor ayam agar bisa kita coba buat
bersama-sama ketika lebaran nanti. Kenapa harus opor ayam?
Karena bumbu opor ayam bisa dikatakan tidak terlalu ribet dan bisalah kita cari
di tanah rantau ini.
Cara memasak opor ayam sederhan
Bahan-bahan
- 1/2 kg ayam
- 1 batang sereh digeprek
- 4 cm lengkuas digeprek
- 3 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun salam
- 2 butir cengkeh
- 3 cm kayu manis
- 500 ml santan encer
- 250 ml santan kental
- Garam secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Kaldu ayam
- Minyak goreng secukupnya
Bumbu halus
- 8 siung bawang merah (kalau di Sudan cukup pakai 2-3 siung saja)
- 5 siung bawang putih
- 5 buah cabe merah
- 3 butir kemiri
- 3 cm kunyit
- 3 cm jahe
- 1 cm kencur (Bisa di-skip kalo tidak ada)
- ½ sdt jinten
- 1 sdt ketumbar
Cara memasak
- Panaskan minyak lalu tumis bumbu yang telah dihaluskan, sereh geprek, daun salam, lengkuas geprek dan cengkeh aduk hingga wangi. Masukkan potongan ayam lalu aduk dan masak hingga berubah warna.
- Tuangkan santan, aduk-aduk agar santan tidak pecah lalu masukkan garam, kaldu bubuk dan gula pasir. Masak hingga matang dan daging ayam empuk sambil sesekali diaduk, angkat dan sajikan dengan lontong/ketupat dan taburan bawang goreng.
Catatan:
- Santan bisa diganti dengan susu karena di Sudan harga santan yang selangit.
- Jangan lupa hidangkan dengan ketupat atau lontong.
Mungkin sekian yang bisa saya bagikan
kepada teman-teman,
selamat mencoba dan selamat hari raya Idul
Fitri 1441 H.
تقبل الله منا ومنكم تقبل
يا كريم
Jangan lupa jaga kesehatan dan hari raya
tetap di rumah saja.
0 Comments
Posting Komentar