Mencicipi Sego Resek, Nasi Sampah Khas Malang yang Legendaris

Oleh Faradilla Awwaluna Musyaffa'
 
Sumber: localguides.connect.com
Sahabat El-Nilein, ngomongin soal Kota Malang rasanya nggak akan habis-habisnya topik yang bakalan dibahas. Mulai dari seputar wisata yang ada di dalamnya, budaya setempat, festival unik yang khas, kampus-kampus ngetop yang dilirik calon mahasiswa sebagai destinasi kuliah, sampai yang satu lagi nih, apalagi kalau bukan kulinernya!

Sebuah fakta berbicara, selain disematkan dengan julukan Bumi Arema, kota wisata, ataupun kota pendidikan, julukan kota kuliner juga diberikan kepada Kota Malang. Bagaimana tidak? Jika kalian berkunjung ke kota dengan hawa sejuknya yang bikin orang betah tinggal ini, tentu bukan pemandangan langka melihat hampir setiap ruas jalan di Kota Malang adalah ‘kedai makanan’. Wajar saja demikian, arus mahasiswa masuk ke kota ini per tahunnya menyentuh angka 200 ribu orang, ditambah banyaknya  selebgram, tokoh publik, dan konten kreator kuliner yang lahir dari Malang, serta statistik wisatawan domestik maupun mancanegara yang semakin naik per tahunnya menjadikan kebutuhan konsumen pada makanan sangat tinggi di Malang serta menyulut dobrakan ‘ide-ide’ kuliner yang unik dan inovatif di antara persaingan yang ketat antar bisnis kuliner di sana.

Sumber: travelblog.id
Nah, diantara banyaknya wajah-wajah baru yang mengisi dunia kuliner di Malang, ada satu kuliner melegenda yang tetap ada hingga sekarang. Eksistensinya bukan main lamanya! 61 tahun! Berdiri sejak tahun 1959, kuliner yang hits dikenal dengan nama ‘sego resek’ ini masih tetap eksis sampai sekarang bahkan telah memiliki banyak pelanggan setia. Bagi sahabat El-Nilein yang mau mampir kesana, harus sabar antri dengan pengunjung lainnya karena sego resek punya banyak peminat. Wkwk.

Yang unik dari kuliner satu ini ada pada namanya sendiri. Sego yang merupakan bahasa jawa dari nasi dan resek yang memiliki arti sampah menjadikan makanan satu ini dikenal dengan nama ‘nasi sampah’. Usut punya usut, menurut penuturan dari Tukiman, pemiik ‘Warung Sego Resek’ generasi kedua, dahulu sego resek berlokasi di dekat lokasi pembuangan sampah hingga membuat warga sekitar meyematkan julukan demikian. Kendati pemilik keberatan dengan nama yang disematkan warga pada makanan yang dijualnya karena takut mempengaruhi penilaian akan kualitas makanan, tapi nama unik ‘sego resek’ sudah melekat dan terlanjur terkenal di kalangan warga Kota Malang.

Sebagian orang juga memberi kesimpulan berbeda kenapa nama makanan satu ini adalah sego resek, justru karena menggambarkan bahan-bahan makanan campuran yang ada dalam sego resek seperti sayuran, ayam suwir, dan lain-lain, yang dicampur menjadi satu secara tidak beraturan hingga persis seperti sampah. Segitunya ya?

Sego resek sendiri sebenarnya sejenis nasi goreng mawut. Aneka bahan seperti mie, suwiran ayam, taoge, dan irisan kol dicampur bersama nasi. Kalau sahabat El-Nilein mau nambah topping untuk sego resek sendiri, Warung Sego Resek menyediakan banyak varian pilihan mulai dari ampela, ati, ayam, telur, sampai usus tersedia disini. Jangan takut kemahalan karena harga sego resek ini ramah di semua kantong. Dijamin. Kecuali kalau kalian ga ada duit sama sekali.

Sumber: feryarifian.com
Berbeda dengan nasi goreng pada umumnya, sego resek dimasak menggunakan arang dalam satu wajan besar. Menurut penuturan Pak Tukiman, alasan beliau menggunakan arang adalah supaya panas yang didapat oleh nasi bisa merata. Dalam sekali masak sego resek, Pak Tukiman mampu memasak untuk 80 porsi makan. Sementara dalam sehari Warung Sego Resek mampu menghabiskan hingga 500 porsi atau setara dengan 2 karung beras. Bisa dibayangkan berapa peminat makanan dengan julukan ‘nasi sampah’ ini gaes?? Selain keunikan diatas, rupanya sego resek juga dimasak tanpa menggunakan minyak. Sebagai gantinya makanan satu ini dimasak menggunakan kaldu ayam. Itulah mengapa sahabat El-Nilein sego resek terasa sangat gurih dan punya rasa otentik yang khas ketika dimakan.

Nah sahabat El-Nilein di mana pun berada, kuliner legendaris satu ini juga mendapat penilaian bintang 5 pada 683 mayoritas reviewers di Google Review. Jadi jika sedang berkunjung ke Malang, nggak ada salahnya untuk mampir sebentar ke Warung Sego Resek yang berlokasi di Jl. Brigjen Katamso, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Asing sama tempatnya? Gampang ... langsung tulis di Google Maps aja. Warung ini buka mulai pukul 17.00 WIB – 22.00 WIB. Kalau kalian nggak mau antri lama-lama, hindari dateng pas waktu malam. Karena faktanya Warung Sego Resek semakin ramai ketika malam. Selain bisa menikmati nasi goreng lintas generasi yang legendaris ini, kita bisa secara langsung melihat proses pembuatan sego resek yang unik dari yang lain.
 
Jadi gimana nih? Mau mencicipi sego resek khas Malang yang legendaris? Saat artikel ini ditulis belum ada konfirmasi baru apakah warung satu ini tetap buka di swakarantina saat ini, atau minimal menyediakan jasa antar ke rumah seperti rumah makan lain. Tapi kalau memang ada, bisa dicoba, menggaet sego resek ini via delivery. Kalau lagi ada uang lebih, bagus juga, nambahin porsi pesanan buat abang gojek yang nganterin.
 

Posting Komentar

0 Comments

Formulir Kontak