![]() |
Sumber: BBC News Indonesia |
Oleh Tama Silviana
Sudah banyak sekali rasanya media memberitakan tentang
fenomena pandemi Covid-19 yang masih terus berlanjut hingga saat ini.
Kemunculan virus ini telah merubah duniaku, duniamu, dan dunia kita semua. Kita
bisa memutuskan rantai penyebaran virus ini dengan tetap di rumah dan terus
menjaga kebersihan diri.
Munculnya pandemi Covid-19 memang telah memberikan
banyak dampak negatif dan kerugian dari berbagai lapisan masyarakat tidak hanya
di Indonesia, hampir seluruh negara terkena dampak negatif dari adanya virus
ini, jutaan orang harus meninggal karena terkena virus yang bahkan hingga saat
ini belum ditemukannya vaksin yang benar-benar bisa menyembuhkan virus ini, beberapa
negara memberlakukan adanya lockdown, sehingga menimbulkan kerugian bagi
banyak maskapai penerbangan, harga minyak dunia yang juga ikut terganggu,
banyak para pekerja yang harus dirumahkan untuk memutus rantai penyebaran Corona
alhasil banyak dari mereka harus menjadi pengangguran apalagi jika pekerjaan
itu merupakan sumber nafkah bagi keluarganya.
Berbagai tingkatan sekolah dari jenjang taman
kanak-kanak hingga universitas terpaksa harus diliburkan dan diganti dengan
kelas daring melalui berbagai aplikasi belajar yang di mana di sini sebagian
mengganggap bahwa kelas daring tidak seefektif kelas tatap muka karena
keterbatasan interaksi antara guru dan murid. Namun, seburuk-buruknya belajar
melalui aplikasi belajar masih lebih baik karena masih banyak sekolah-sekolah
di daerah dengan keterbatasan sumber internet yang juga harus terpaksa
diliburkan sehingga mereka hanya mendapatkan tugas untuk dibawa pulang ke rumah
lalu dikumpulkan ke sekolah.
Di atas hanyalah sedikit contoh dampak yang
ditimbulkan dari adanya pandemi ini. Namun tidak semua yang buruk selamanya
buruk, jika kita melihat pandemi ini dari sudut yang berbeda maka kita akan
menemukan pelajaran yang bisa kita ambil.
Jika kita lihat dari sudut pandang climate change melalui
satelit yang diterbitkan NASA menunjukan bahwa adanya penurunan tingkat polusi
yang disebabkan karena adanya penurunan aktivitas ekonomi di China karena
adanya pandemi ini, bahkan menurut CarbobBrief semenjak adanya Corona
ini seperempat dari polusi udara yang ada di Cina telah berkurang, hal ini
dengan berkurangnya tingkat polusi memberikan dampak positif yang ditimbulkan
yaitu berkurangnya angka kematian bayi secara prematur di China selama masa lockdown
yang terapkan oleh pemerintah China untuk memutus penyebaran Covid-19.
Selain itu banyak pendapat yang mengatakan
ketidakmungkinan untuk mencegah pemanasan global dunia tapi bisa kita lihat
melalui contoh kasus yang terjadi di China, masih adanya kemungkinan untuk
menyelamatkan bumi dari pemanasan global. Tidak hanya di China, kita beralih ke
negara Italia dengan salah satu negara yang terkena dampak parah dari adanya Corona.
Di Italia, banyak jalanan yang dulunya merupakan jalanan macet dan sibuk kini
jalanan itu terlihat sepi dan bebas dari kendaraan yang mana hal ini juga ikut
membantu dalam mengurangi jumlah polusi yang disebabkan oleh kendaraan. Karena
Covid-19 memang menakutkan, tapi efek dari bumi yang semakin memanas tidak
kalah menakutkan.
Dalam tulisan ini, penulis tidak mengharapkan bahwa
Covid-19 dapat terus berlangsung untuk mengurangi polusi udara, tapi sebagai
manusia yang tinggal dan hidup di bumi sudah seharusnya kita juga memperhatikan
nasib bumi yang semakin panas akibat emisi gas kaca dan menyebabkan pemanasan
global. Diharapkan ketika Covid-19 ini berakhir kebiasaan-kebiasaaan baik yang
telah kita lakukan untuk mencegah penularan virus ini dapat dilakukan secara
berkelanjutan seperti mencuci tangan, menjaga kesehatan diri, dan tidak
berpergian jika tidak ada hal yang benar-benar penting.
Selain itu di bulan yang penuh berkah ini meskipun Corona
menghalangi kita untuk keluar rumah bukan berarti hal itu dapat memutuskan
kegiatan untuk berbagi kebaikan kepada sesama. Kita dapat berbagai dengan cara
membantu mereka yang kurang mampu ataupun yang terdampak dari adanya Corona.
Selain itu tidak semua orang bisa harus berdiam diri di rumah menunggu Corona
usai. Mereka yang masih harus terus bekerja terpaksa harus mengadu nasib di
luar berharap virus itu tidak menyerang mereka karena perasaan dilemma akan
nasib keluarga yang harus terus makan mengalahkan ketakutan terhadap virus ini.
0 Comments
Posting Komentar