Oleh April Setiawan*
Sahur yaitu makan pada dini hari
(disunahkan menjelang fajar sebelum subuh) bagi orang-orang yang akan
menjalankan ibadah puasa.
Sahurlah walau hanya seteguk air.
Dengan aktivitas sahur itu, berarti kita sudah menghidupkan sunnah Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa sallam.
Sahur juga menghadirkan keberkahan, menguatkan tubuh kita.
Ibadah sahur juga sebagai wujud
sempurnanya syariat Islam ini dalam mengatur tatanan (biologis) kehidupan kita.
Sabda Rasulullah SAW:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ
بَرَكَةً
“Makan
sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim
no. 1095)
Nah, bagaimanakah persiapan sahur
kalian gaesss…!!! Tentu beda halnya yaa, antara sahur di rumah bersama keluarga
(orang tua) dengan sahur di perantauan (daerah/negeri lain) bersama
"kekeluargaan". Untuk kalian yang berada di rumah bersama keluarga
pasti lebih santai yaa, hanya nunggu dibangunin ibunya, hmmm.. betul kan???...
Betul sekali.
Kendati demikian harus ada upaya
dari kita untuk meringankan beban (kerjaan) mereka (orang tua). Bisa dengan
membantu mereka ketika mempersiapkan makan sahur. Bisa juga dengan segera
beranjak dari tempat tidur ketika dibangunkan, dan lain-lainnya. Ingat, bantu ringankan beban orang tua yaa
gaesss...
Buat kalian yang sahur di rumah
bersama keluarga harus banyak bersyukur yaa. Ingat bersyukur gaesss… Sebab akan
sangat berbeda kalau nanti kalian sahur di perantauan.
Haloo gaess… BTW (ngomong-ngomong) kalian semua sudah pernah merantau belum?...
Sudah pernah yaa. Tentu sudah pernah juga kan merasakan bagaimana sahur di
perantauan!!!...
Nah, biar lebih paham lagi
bagaimanakah suka duka sahur di perantauan!!! Juga bagaimanakah supaya sahur di
perantauan agar tetap optimal ibadahnya!!! Serta apa saja hikmah yang bisa
diambil saat sahur di perantauan?,,.
Maka simak baik-baik artikel ini yaa gaesss…
Sahur di perantauan itu kita
diharuskan banyak-banyak memiliki skill (keahlian).
Nah, disini penulis akan menjelaskan dua skill
utama yang wajib kalian miliki gaesss… Apa saja skill-nya?... Ayo simak baik-baik yaa… Dua skill yang harus dimiliki saat sahur di perantauan, yaitu;
Skill
Pertama adalah Pandai Memasak, yaitu pandai membuat (mengolah) panganan, makanan, gulai,
dan sebagainya. Biasanya memasak ini sudah menjadi tugas wajib ibu kita di
rumah. Kalau yang sudah berkeluarga tentu memasak merupakan tugas seorang
istri.
Akan tetapi beda halnya kalau sudah
di perantauan, terutama kamu yang masih lajang yaa… Bahwa memasak bukan hanya
tugas ibu-ibu (akhwat) kalau posisi kita lagi di perantauan. Sepakat dengan
pernyataan di atas yaa gaesss…!!!
Nah, kembali lagi ke sahur. Makanan
sahur harus disajikan selezat mungkin, biar selera makannya semakin meningkat
dan juga agar lebih semangat lagi ibadah puasanya. Apalagi kalau sahurnya
bersama-sama dengan perantau yang lain, tentu saja kelezatan makanan sahur yang
disajikan sangatlah penting yaa gaesss…
Silakan diasah lagi skill memasaknya. Selamat menunaikan
ibadah sahur semoga sahurnya berkah.
Skill
Kedua adalah Pandai Manage (mengatur)
Waktu. Sahur di
perantauan juga mengharuskan kita pandai-pandai mengatur waktu, baik waktu untuk
baca Qurannya, shalatnya, dan ibadah lainnya, serta waktu mempersiapkan jamuan
sahur.
Kita harus optimalkan malam-malam di
bulan Ramadhan ini untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Agar waktu malam tersebut tidak dihabiskan untuk persiapan
sahur saja, maka perlu kita mengatur waktunya sebaik mungkin. Tujuannya biar
Ramadah ini kita tidak merugi yaa gaesss…
Berkaitan dengan efisiensi waktu,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
mengingatkan kita dalam firman-Nya;
وَٱلۡعَصۡرِ
"Demi
masa,
إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ
Sungguh,
manusia berada dalam kerugian,
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ
وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati
untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
-Surat Al-'Ashr, Ayat 1-3
Kita juga mendengar nasihat dari
tokoh pergerakan Pembaharu Islam
(Mujadid) Syahid Hasan Al-Banna berkenaan dengan waktu, beliau menasihatkan
dengan kalimat;
الواجبات أكثر من الأوقات فعاون غيرك على الاتفاع بوقته وإن
كان لك مهمة فأوجز في قضائها
"Pekerjaan
rumah (kewajiban-kewajiban) kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu
yang tersedia, maka manfaatkanlah waktu. Apabila kalian mempunyai sesuatu
keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan."
Itulah dua skill yang harus dimiliki (dikuasai) agar sahur di perantauan
semakin bermakna. Pertama skill
memasak dan kedua skill manage waktu
dengan baik. Sebenarnya masih banyak lagi skill
yang perlu dikuasai bagi para perantau, baiknya kita jelaskan di lain waktu
yaa.
Di perantauan inilah kita banyak
belajar gaesss… Belajar apa? Yaa, belajar semua hal dari suka duka sahur di
perantauan.
Kita bisa belajar bersyukur terhadap
nikmat-nikmat yang telah Allah Ta'ala
berikan kepada kita. Sahur di perantauan juga mengajarkan kita untuk lebih
optimal lagi dalam memuliakan orang tua, sebab baru perkara sahur saja sudah
dirasa begitu rumit, tapi itulah yang mereka tunaikan kepada kita selama ini.
Nah, sudahkah kita bersyukur hari
ini?... Sudahkah hari ini kita tatap wajah ranum seorang ibu dan berterima
kasih kepadanya?... Coba tataplah wajah orang tua dan berterima kasihlah atas
jerih payah mereka yang ikhlas dilakukan untuk kita supaya kita bisa tersenyum.
Berusahalah untuk selalu berbakti kepada orang tua. Jadi sholeh sholehah yaa
gaesss...
Sekian tentang "Sahur di
Perantauan". Semoga hari-hari kita senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Semoga kita
senantiasa memuliakan kedua orang tua. Semoga Ramadhan kali ini kita semua
diampuni dosa-dosanya dan diterima semua amal ibadahnya. Semoga kita semua
dikumpulkan Allah Ta'ala dalam
Surga-Nya. Amiin ya Rabbal 'Aalamin
0 Comments
Posting Komentar