Keindahan Bromo memang tiada
habisnya. Mata akan dimanjakan oleh sunrise di pagi hari, Bunga Edelweiss
yang menawan, dan mengabadikan momen dengan latar keindahan alamnya yang tidak
akan membuatmu menyesal datang ke sana, tentunya Bromo mempunyai daya tarik
tersendiri untuk sebuah kata ungkapan keindahan.
Untuk dapat sampai pada puncak gunung Bromo, dan nantinya dapat menikmati sunrise, tentunya pengunjung harus sudah berada di pos 1 pada pukul 1 atau 2 dini hari. Adapun beberapa tahap dan jalur yang harus di tempuh pengunjung, bermula pada pos 1, Di sana kita akan disuguhi dengan deretan pedagang asongan serta beberapa penjual kupluk dan sarung tangan yang menjajakan dagangannya . Pada pos 1, butuh beberapa waktu untuk rehat sejenak kira-kira 15 menit untuk mendinginkan mesin, lalu kemudian melanjutkan perjalanan melewati jalan beraspal yang menanjak dan berkelok-kelok, umumnya orang-orang yang datang ke Bromo menyewa Jeep dan ada juga yang hanya mengendarai motor.
Dalam perjalanan dari pos 1 menuju
pos 2 kita akan disuguhi pemandangan yang cukup mencekam dengan gelapnya malam,
namun jika di siang hari pemandangan yang kita lihat akan jauh berbeda, sangat
indah untuk sebuah ungkapan pengapresiasian ciptaan Allah, Amazing
bahasa gaulnya.
Di sepanjang perjalanan, kita hanya disuguhi lampu kendaraan yang menyala dan permukaan jalan yang terlihat dari pantulan cahaya kendaraan tersebut, cukup asyik rasanya dengan tikungan tajam dan tanjakan yang ekstrim yang kami lalui di tengah dinginnya malam berbaur nyanyian mesin kendaraan.
Selang 50 menit tibalah di pos 2,
kami pun berhenti sejenak untuk membeli tiket masuk dengan 2 opsi pilihan tiket,
Bromo atau Semeru, dan kami membeli tiket wisata alam Bromo beserta biaya masuk
kendaraan dengan bertuliskan tiket Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Selang beberapa waktu, tibalah kami
di pos 3 pada pukul 4 dini hari dan cuacanya sangat dingin serasa di kutub
utara, kami pun rehat sejenak sambil menyalakan api unggun dengan posisi
membentuk lingkaran mengelilingi api sembari menikmati suasana dan kondisi yang
cukup bersahabat, memandang ke sekeliling dan mengamati setiap detail keindahan
alam sekitar kami. Sungguh sangat menakjubkan gumamku dalam hati.
Tak lama berselang, api pun kami
padamkan dan kemudian melanjutkan perjalanan untuk melewati padang savana dan
pasir berbisik, di tengah perjalanan dengan permukaan jalan yang didominasi
pasir dan rumput yang kadang kala ban motor kami terpeleset, jatuh bangun di
atas rumput dan pasir yang lunak, rasanya begitu asyik, dan benar-benar sebuah
perjalanan yang menantang.
Pada pukul 04.30 sampailah pada
titik penanjakan yang kemudian kami memarkir kendaraan dan mulai menanjak
gunung dengan jalan bertangga yang di selimuti pasir Gunung Bromo, sembari
melihat ke sekeliling yang begitu ramai dengan hiruk-pikuk pengunjung yang
datang dari berbagai daerah termasuk turis-turis mancanegara. Sesampainya di
puncak gunung, kami mengamati dengan lagak serius namun santai betapa tidak
terpampang pemandangan yang sangat indah di hadapan kami yang cukup untuk
menelan ludah untuk sebuah ekspresi takjub
Sebuah pengalaman yang tak ternilai
untuk sebuah perjalanan di tengah dinginnya lereng gunung Bromo bernyalakan
unggun di pagi buta, yang kemudian disapa dengan warna keemasan terhiaskan indah di pojok langit sebelah
timur, sungguh sapaan alam yang begitu ramah di pagi itu.
Mungkin anda harus mencoba untuk
berkunjung ke Gunung Bromo, dan rasakan sendiri keindahan alam serta rasa
takjub berbaur asyiknya nuansa petualang di alam bebas, apakah anda tertantang
untuk mewujudkannya?
Menariknya, Bromo merupakan sebuah
gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Dan berada pada empat wilayah kabupaten,
yaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Berada pada
ketinggian 2.329 mdpl yang tentunya itu menjadi daya tarik tersendiri untuk
dapat melihat berbagai macam pemandangan yang memanjakan mata dari atas
ketinggian.
![]() |
Sumber: dokumentasi pribadi penulis |
Untuk dapat sampai pada puncak gunung Bromo, dan nantinya dapat menikmati sunrise, tentunya pengunjung harus sudah berada di pos 1 pada pukul 1 atau 2 dini hari. Adapun beberapa tahap dan jalur yang harus di tempuh pengunjung, bermula pada pos 1, Di sana kita akan disuguhi dengan deretan pedagang asongan serta beberapa penjual kupluk dan sarung tangan yang menjajakan dagangannya . Pada pos 1, butuh beberapa waktu untuk rehat sejenak kira-kira 15 menit untuk mendinginkan mesin, lalu kemudian melanjutkan perjalanan melewati jalan beraspal yang menanjak dan berkelok-kelok, umumnya orang-orang yang datang ke Bromo menyewa Jeep dan ada juga yang hanya mengendarai motor.
Di sepanjang perjalanan, kita hanya disuguhi lampu kendaraan yang menyala dan permukaan jalan yang terlihat dari pantulan cahaya kendaraan tersebut, cukup asyik rasanya dengan tikungan tajam dan tanjakan yang ekstrim yang kami lalui di tengah dinginnya malam berbaur nyanyian mesin kendaraan.
Kami pun melanjutkan perjalanan ke
atas, dan masih dengan medan yang cukup menantang dan semakin menanjak, rasanya
motor bebek yang kami kendarai seakan-akan ingin menangis dan mundur karna tak
sanggup
![]() | |
Sumber:dokumentasi pribadi penulis |
Ditambah deretan bunga Edelweiss yang
dijajakan oleh petani untuk diperjualbelikan di kaki Gunung Bromo, lalu-lalang Jeep,
dan kuda-kuda gagah yang menghentakkan
kakinya menambah keelokan suasana di pagi itu, sungguh menakjubkan bukan?
Good luck and see you next time.
Oleh: Suprianto
4 Comments
Kapan kapan buat tulisan bagaimana keindahan senja perjalanan kesana kak, atau mungkin pas di atas puncak gunung bromo, kakak sempat melihat senja yang indah itu😁😆
BalasHapusWiiiihh bagus👏👏
BalasHapusDitunggu pengalaman selanjutnya😊
Masyaa Allah, ditunggu tulisan selanjutnya😊
BalasHapusSubhanallahh.. kak riant... semangat kak buat artikelnya lg yg lebih seruuu!! Uwwuuww
BalasHapusPosting Komentar