الهي لست للفردوس أهلا # ولا أقوى على النارالجحيم
فهبلي توبة واغفرذنوبي # فإنك غافر الذنب العظيم
ذنوبي مثل اعداد الرمال # فهبلي توبة يا ذاالجلال
وعمري ناقص في كل يوم # وذنبي زائد كيف احتمالي
إلهي عبدك العاصي أتاك # مقرابالذنوب وقددعاك
فإن تغفرفأنت لذاك أهل # فإن تطرد فمن نرجو سواك
Tentu bait syair
diatas tak asing bagi kita, buah pikiran dan renungan panjang dari pujangga
ulung tanah Arab, Abu Nawas. Syair indah sarat makna yang membuat orang ketika
membaca atau melantunkan lagu dengan sepenuh hati mampu menggetarkan jiwa dan
mengalirkan air mata. Sudahkah kita pahami arti dari syair yang sering
dilantunkan saat kasidah? Izinkan saya menerjemahkan syair yang begitu menggugah hati.
Wahai Tuhanku! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku
tidak akan kuat berada di neraka jahim
Maka izinkan aku bertaubat
dan ampunilah dosaku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa yang besar
Dosaku bagaikan
bilangan pasir (yang tak terhingga), maka izinkan aku bertaubat wahai Tuhanku
yang Maha Agung
Umurku berkurang setiap
hari, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku dapat menanggungnya
Wahai Tuhanku,
hamba-Mu yang banyak dosa telah datang kepada-Mu dengan mengakui segala dosa,
dan telah memohon kepada-Mu
Maka jika Engkau
mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Namun jika Engkau menolak,
kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?
![]() |
Ketika seorang hamba
datang kepada Rabb-nya dengan merendahkan diri serendah-rendahnya.
Berada di puncak penyesalan dan pengakuan atas semua kedurhakaan yang telah
diperbuat. Menyadari ketidaklayakannya untuk bisa masuk kedalam Surga Firdaus
sebab kehinaan diri. Tidak memiliki amal shalih unggulan yang bisa
dibanggakan di hadapan Allah, bahkan jika amal shalih adalah kunci pintu
surga, rasanya tidak layak untuk memiliki kunci tersebut karena masih banyak
kesalahan dan kelalaian dalam amal shalih yang telah dikerjakan.
Betapa banyak dosa
besar yang seringkali sengaja diperbuat, merasa semua ancaman yang disebutkan
dalam ayat suci hanyalah fiktif belaka. Kesombongan selalu merajai diri karena
menantang-Mu perihal dosa. Padahal sesungguhnya membayangkan azab teringan saja
di neraka tak sanggup, siapakah yang mampu menahan pedihnya memakai terompah
dari api yang panasnya membuat otak mendidih, sungguh tak akan ada yang sanggup
berada di neraka jahim milik-Mu, akan tetapi sadar diri bahwa surga belum layak
rasanya untuk manusia yang lebih banyak kedurhakaannya dibandingkan amal shalih.
Tidak ada harapan
terbesar melainkan diterimanya taubat, diberikan taubat nasuha,
diizinkan kembali kepada-Mu untuk memperbaiki diri. Ilahi ampunilah semua dosa
kami, banyak maksiat yang kami kerjakan sering tanpa rasa bersalah. Ilahi Rabbi
kami hanyalah seonggok daging yang tak berdaya, namun berani sekali melakukan
kesalahan tanpa berpikir panjang tentang sebab akibat yang akan menimpa kami di
hari kebangkitan kelak. Hanya kepada Engkau kami memohon ampun dan berserah
diri, jika bukan kepada-Mu, kami tak tahu harus kemana lagi menggantungkan
harapan kami, jika Kau tak terima taubat kami, entah kepada siapa kami harus
mengemis untuk dapatkan ampunan.
Anas bin Malik radhiallahuanhu
berkata: aku mendengar Rasullullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Allah Subhanahuwata’ala berfirman: “Wahai anak Adam, sepanjang engkau
memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu
lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di
langit kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak
Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian
engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku
akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula. (HR. Tirmidzi, hasan sahih)
Ya Rabbi, telah
jelas janji-Mu kepada kami, semoga pintu ampunan yang selalu Kau buka lebar
mampu kami manfaatkan dengan sebaik-baik taubat, terutama di bulan penuh
keberkahan, kemuliaan dan juga ampunan ini, izinkan kami ya Allah, bersanding
dengan para rasul, sahabat dan ulama yang telah Kau beri jaminan surga. Jikalah
Firdaus tak layak bagi kami, jangan Kau biarkan api neraka membelai sehelai
rambut kami.
Selamat meraih berkah
dalam segala amal shalih di bulan Ramadhan, selamat merendahkan diri dengan
bersujud dan mengakui segala kesalahan. Semoga kita termasuk golongan pemenang
di sisi Allah, mari berlomba dalam kebaikan dan merayu Allah untuk mengampuni
segala khilaf.
Wallahu a’lam.
Khartoum, 23 April
2020
Alka Razaan
0 Comments
Posting Komentar