Khartoum (El-Nilein) - Melalui pers resminya (14/4) Menteri Informasi dan Kebudayaan Sudan mengumumkan untuk memberlakukan lockdown total di wilayah Khartoum selama tiga minggu dimulai Sabtu pekan depan. Hal itu diungkapkan setelah terjadi lonjakan 10 kasus corona dari 19 naik menjadi 29.
Dirilis dari Arabianews, Menteri informasi dan juru bicara pemerintah Faisal Salih mengungkapkan dalam siaran pers, bahwasanya pemberlakuan lockdown akan dimulai pada tanggal (18/4) yang mencakup ibu kota Khartoum dan wilayah Omdurman.
Dia juga mengungkapkan bahwa selama lockdown supermarket penyedia kebutuhan harian dan juga apotek masih dibuka dengan jam yang terbatas. Orang-orang juga akan dibatasi pergerakannya untuk keluar rumah.
Mengutip dari middleasteye.net, pengumuman itu muncul setelah Kementerian Kesehatan Sudan melaporkan 10 kasus baru Covid-19 yang merupakan lonjakan terbesar sejauh ini, sehingga jumlah total yang terinfeksi menjadi 29. Sementara jumlah korban meninggal mencapai empat orang, dan korban sembuh 3 orang. Namun, karena minimnya peralatan medis yang kurang memadai bisa jadi lebih dari jumlah total yang terdeteksi saat ini.
“Mayoritas korban berasal dari wilayah Khartoum yang merupakan daerah berpendudukan terpadat di Sudan,” kata Menteri Kesehatan Akram Ali Al-Toam.
Dia juga menambahkan bahwasanya sistem kesehatan di Sudan mengalami kekurangan obat-obatan dan persediaan peralatan medis.
Sebelumnya Sudan sudah menyatakan siaga darurat dan menutup semua sekolah, universitas, hingga akses perbatasan di beberapa wilayah di Sudan.
Meskipun upaya pemerintah untuk membuat orang tetap berada di dalam rumah serta pemberlakuan social distancing sudah diberlakukan di Sudan, namun kenaikan harga serta terbatasnya kebutuhan pokok seperti roti telah memperburuk situasi. Belum lagi ditambah dengan pemadaman listrik yang juga sering terjadi di Khartoum dan Omdurman. (Falah Aziz)
0 Comments
Posting Komentar