Oleh: Feratri Damayanti
Mahasiswi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Semarang
Kesehatan memang sangat mahal, banyak orang mengatakan bahwa sehat
itu dapat dilihat secara fisik, padahal sehat secara mental juga perlu
diperhatikan.
Memang sehat secara fisik bisa terlihat secara jelas dibandingkan
sehat secara mental, namun pada kenyataannya dewasa ini banyak sekali orang
yang mengalami gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental ini dapat
berupa stres, depresi, halusinasi atau lainnya yang dapat mengubah kondisi
perasaan seseorang secara signifikan. Berubahnya kondisi perasaan seseorang
secara signifikan ini apabila tidak diperhatikan akan berdampak pada diri
seseorang yang memiliki gangguan tersebut, dampak yang biasa terjadi dapat
berupa mood swing atau memiliki perasaan yang berubah-ubah, emosi tak
terkendali, delusi, halusinasi, depresi, hilangnya kesadaran hingga bunuh
diri.
Seseorang yang memiliki gangguan terhadap kesehatan mental
hendaknya perlu perhatian khusus dan mendapatkan dukungan dari lingkungan
sekitarnya, apabila tidak, orang yang yang mengalami gangguan tersebut akan
merasa sendiri tidak ada dukungan orang sekitar, akan bersikap sesuai dengan
keinginannya, bisa saja hingga mengonsumsi obat obatan terlarang.
Benar apa tidak orang yang memiliki gangguan mental akan
mempengaruhi kualitas dirinya? Ya benar, orang yang memiliki gangguan mental,
kualitas dalam dirinya akan ikut berubah. Mulai dari kebiasaan yang tak
terencana karena perasaan yang berubah-ubah, menarik diri dari masyarakat atau menyendiri
dimana lingkungan sekitarnya akan merasa berbeda dan menjauhinya.
Gangguan kesehatan mental memang biasanya menyerang sejak usia
remaja dimana usia seseorang mulai mengenal lingkungan secara luas, menjalin
hubungan pertemanan yang dapat mengacu pada adaptasi seseorang. Cukup banyak juga gangguan kesehatan mental menyerang
orang dewasa dengan latar belakang yang berbeda beda.
Menurut data WHO pada tahun 2016 terdapat sejumlah 35 juta jiwa
mengalami depresi. Menurut Mental Health America, 8,2 persen anak dibawah
umur atau remaja mengalani depresi pada tahun 2015 yang awalnya naik dari 5,9
persen pada tahun 2012. Dapat diperkirakan bahwa 20 persen remaja mengalami
gangguan kesehatan mental.
Bagaimana pencegahan gangguan kesehatan mental ? Berikut beberapa
caranya untuk mengurangi resiko gangguan kesehatan mental:
- Selalu berpikiran positif untuk menghindari perasaan
atau berprasangka buruk.
- Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan
aktivitas yang disenangi.
- Berbagi dengan teman atau keluarga apabila mendapatkan
masalah.
- Melakukan aktivitas yang positif yang dapat
meningkatkan kualitas diri dan mood.
- Menghindari aktivitas yang dapat merugikan diri sendiri.
- Apabila sudah merasa memiliki gangguan kesehatan mental
dapat menghubungi dokter kesehatan jiwa terdekat, psikolog maupun
psikiater.
Harapan seseorang adalah memiliki tubuh yang sehat, baik itu sehat
secara fisik maupun mental agar dapat beraktifitas secara umumnya tanpa ada
masalah terkendala.
Mari
jaga kesehatan mental, kesehatan mental berubah berawal dari diri sendiri,
tetaplah melakukan aktifitas yang sehat dan menghindari kemungkinan yang dapat
merugikan diri sendiri.
0 Comments
Posting Komentar