Jika
Kita mendengar kata susan, mungkin pikiran Kita akan langsung tertuju
pada sesosok boneka nan imut yang populer pada tahun 90-an. Namun
bukan susan itu yang kita maksud dan akan kita ulas pada artikel ini.
Yang akan kita bahas adalah
tentang Sudanese Student
Association in Indonesia
yang disingkat menjadi SUSAN.
Organisasi
ini berdiri pada tanggal 7 Oktober 2017 silam. Berdirinya SUSAN
diprakarsai oleh Hussein Gibreel Musa, Dr. Hayderr Aljrary, Ahmed Alrashid
dan Kedutaan Sudan di Jakarta yang bersepakat untuk membuat sebuah
Organisasi yang menaungi seluruh mahasiswa Sudan yang ada di
Indonesia.
![]() |
Surat Pengesahan pengurus SUSAN |
Sebenarnya
kesepakatan itu muncul pada bulan Mei 2016, namun karena beberapa
alasan SUSAN baru berdiri secara resmi setahun setelah ide itu
dimunculkan
dan
hal itu terlaksana setelah datangnya Duta Besar Sudan untuk Indonesia
yang baru yaitu Siddieq Abdul Aziz. Bersama staf konsuler Kedutaan
Sudan di Jakarta yang bernama Ahmad Syarif, Ia mendukung penuh
berdirinya SUSAN.
Tujuan
didirikannya SUSAN antara lain:
1.
Merefleksikan citra Sudan dengan
mengikuti berbagai agenda yang ada di Indonesia seperti pertunjukan
kebudayaan, pagelara seni, acara akademis dan lain sebagainya
2.
Memperkuat hubungan antara mahasiswa Sudan secara sosial dan
akademi, serta mempererat hubungan mereka dengan Kedutaan Sudan
3.
Memperkenalkan
warisan kebudayaan dan peradaban Sudan
4.
Ikut serta dalam mengatasi pelbagai
masalah yang dihadapi mahasiswa Sudan yang menghambat perjalanan
akademi mereka
5.
Mewujudkan hubungan dengan asas tolong menolong dengan organisasi
kemahasiswaan lainnya dan saling bertukar ide.
6.
Membangun hubungan dengan lembaga-lembaga Islam di Indonesia maupun
Lembaga Islam Internasional.
Jumlah
anggota SUSAN pada pendataan terakhir ada 165 anggota yang terdiri
dari mahasiswa maupun mahasiswi yang tersebar di beberapa kota
seperti; Malang, Bandung, Palembang, Semarang, Makassar, Surabaya,
Solo, Bogor, Jakarta, dan Jogja.
Pada
umurnya yang masih hijau, SUSAN telah banyak melakukan banyak
kegiatan dan mengikuti banyak event, di antaranya; Pertunjukan
Kebudayaan di ITB, mengikuti Mu’tamar Bahasa Arab di UIN Raden
Intan Lampung, mengikuti Pameran Kebudayaan dan Masakan Sudan di
Universitas Padjajaran, memotivasi murid-murid Ibtida’iyah
di Bandung untuk mempelajari bahasa Arab, dan dalam dekat ini mereka
akan mengadakan
peringatan Kemerdekaan Sudan.
Saat
ini, SUSAN dipimpin oleh Hussein Gibreel Musa, mahasiswa magister di
Universitas Padjajaran. Pemuda kelahiran Jenina pada 3 Mei 1990 ini,
sangat senang berada di Indonesia, menurutnya penduduk Indonesia
terutama di Bandung sangat ramah. Ketika El-Nilein mewawancarainya
via WhatsApp sesekali Ia membalas percakapan dengan bahasa Indonesia
dan Sunda. Dua tahun tinggal di Bandung, tidak hanya membuat Ia bisa
berbahasa Indonesia, namun sedikit demi sedikit mulai bisa memahami
bahasa Sunda. Tidak hanya itu, bahkan Ia mengakui menyukai rendang dan ikut menjadi fans PERSIB./Rif'at
0 Comments
Posting Komentar