![]() |
sumber foto www.sudan-ppi.org |
Ujian semester
merupakan bagian yang tidak terlelakan bagi kehidupan pelajar dan mahasiswa.
Dan sudah secara umum diketahui bahwa ujian semester dilaksanakan sebagai
barometer yang mengukur seberapa optimal pelajar dalam memahami materi yang
disampaikan guru dan pengajar. Berbagai intansi pendidikan didunia ini tentu
memiliki sistem yang berbeda-beda dalam pelaksanaan ujian. Oleh karena
persiapan yang dilakukan oleh pelajarnya akan bervariasi juga.
Sama seperti instansi pendidikan di dunia, di Sudan ujian
semester tetap dilaksanakan sebagai bagian dari proses akadamemik. Hanya saja seperti
kata pepatah “Dimana kami berpijak disitu langit dijunjung”, maka suasana dan pernak-pernik mahasiswa Sudan
dalam menghadapi ujian akan memiliki cerita sendiri.
Selama lebih dari
tiga tahun hidup di Sudan sebagai mahasiswi cukup bagi saya untuk mengamati
fenomena-fenomena yang terjadi di negeri dua nil ini khususnya dimasa-masa
ujian semester. Berikut penjabarannya :
Ujian Ditengah Cuaca Yang Ekstrim
Selayaknya negara
didataran Afrika lainnya, Sudan memiliki cuaca yang cukup ekstrim. Dimusim
panas, suhu udara di negeri ini pada puncaknya bisa mencapai 50 derajat celcius
dengan rata-rata panasnya diatas 30 derajat celcius. Sedang di musim dingin,
titik udara terendah bisa mencapai 8 derajat celcius. Jadi dapat dibayangkan
para mahasiswa/i Sudan harus bergelut
dengan cuaca ekstrim selama ujian. Ujian semester 1 yang biasa
dilaksanakan dalam rentan bulan desember-februari dilalui para mahasiswa/i
dengan berbalut baju dan jaket tebal. Sedangkan ujian semester 2 yang
dilaksanakan dalam rentan bulan juli-agustus dilalui di puncak musim panas
dengan rata-rata panas di atas 40 derajat celcius, tidak jarang juga ujian
tersebut bertepatan dengan bulan ramadhan sehingga ujian pun harus dilaksanakan
dalam kondisi berpuasa. Namun, kondisi tersebut tidak mengurangi semangat para
mahasiswa Sudan dalam mengahadapi ujian.
Tawaquf (Berhenti Aktifitas Di luar Kuliah)
Selain menuntut
ilmu, tidak sedikit mahasiswa/i Sudan mengisi waktunya dengan aktivitas di luar
kuliah. Seperti kegiatan beroganisasi dengan wadah PPI beserta badan otonomnya,
kegiatan konsulat-konsulat daerah atau ormas dan talaqqi ke masyayikh.
Biasanya, dalam hari-hari ujian kegiatan-kegiatan tersebut dihentikan agar
dapat lebih fokus untuk belajar. Namun, ada juga beberapa mahasiswa yang
memilih untuk beraktifitas selama kegiatan-kegiatan tersebut tidak menghambat kelancaran
ujian.
Bimbingan
Belajar
فَسَۡٔلُوٓاْ
أَهۡلَ ٱلذِّكۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
“… maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kalian tidak mengetahui.” (an-Nahl: 43)
Mungkin ayat
tersebut dijadikan falsafah bagi para mahasiswa/i Sudan. Materi-materi yang
disampaikan dengan bahasa arab terkadang tidak terserap secara optimal oleh
sebagian mahasiswa/i khususnya
mahasiswa/i baru. Oleh karena itu menjelang ujian kegiatan bimbingan belajar
banyak dibuka baik secara umum diwadahi oleh PPI Sudan atau secara pribadi oleh
ormas dan organisasi otonom yang berada di Sudan. Kegiatan tersebut biasanya
diisi oleh pembembing yang memiliki tingkat lebih atas baik di strata 1, 2 dan
3 dengan bahasa pengantar campuran Indonesia dan Arab sehingga lebih dapat
memudahkan para peserta bimbingan belajar.
Belajar SKS ( Sistem Kebut Semalam )
Meski metode
belajar ini penuh dengan pro dan kontra bahwa sering dianggap kurang baik.
Namun, metode belajar ini tidak bisa dilepaskan dari kehidupan pelajar
menjelang ujian. Baik di dalam ataupun luar negeri. Di Sudan sendiri, metode ini masih banyak dipilih mahasiswa/ i
untuk belajar menjelang ujian. Apalagi untuk para aktivis organisasi yang
terkadang tidak sempat belajar dihari biasa, metode ini menjadi teramat
praktis. Hanya saja biasanya materi yang dipelajari hanya bertahan selama ujian
saja dan terlupakan setelah ujian selesai hehe..
Faktor X ( Resep Rahasia )
Ada pesan yang
begitu berharga dari para senior saat dulu saya masih menjadi mahasiswi baru
dan akan menghadapi ujian semester. Pesan tersebut adalah bahwa kesuksesan
belajar dan menghadapi ujian tidak berdasarkan kemampuan akademis, kecerdasan
dan seberapa banyak kita belajar saja namun harus disertai dengan faktor X atau resep rahasia. Dengan kepolosan saya
saat itu dengan to the point saya langsung menanyakan resep rahasia tersebut.
Yang terfikir saya saat itu resep itu berbentuk metode belajar yang paling
muktakhir. Namun tidak, ternyata para senior saya menyatakan faktor x itu
adalah kualitas hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Kualitas hubungan kita dengan Allah
direfleksikan dalam bentuk kualiatas dan kuantitas amal ibadah kita dengan
memperbaiki amalan wajib dan memperbanyak amalan sunah dan tilawah.
Sedangkan
kualitas hubungan kita dengan sesama manusia terwujud dalam interaksi ukhuwah
yang baik serta kepekaan sosial. Contoh kecilnya bagi mahasiswa yang tinggal di asrama dan memiliki jadwal piket baik memasak atau
bersih-bersih, terkadang fokus ujian selalu dijadikan alasan untuk menghindar
dari tanggung jawab, padahal disaat ujianlah momen yang paling tepat untuk memperbanyak
kebaikan dan berbuat sosial meski hanya mengisi perut kawan kita yang lapar
yang juga sedang menghadapi ujian. Atau bahkan merawat kawan-kawan yang sakit
jika memang tidak lagi yang dapat dimintai tolong. Karena Allah akan menolong
hamba yang menolong sesamanya. Maka sekecil apapun perbuatan yang kita perbuat
dalam kebaikan akan berdampak bagi kesuksesan kita khususnya didalam ujian.
Nasehat ini
seolah menjadi warisan turun menurun dari satu tingkat ketingkat lainnya. Oleh
karena itu, tidak perlu heran ketika ujian menjelang mesjid dan mushola
terkadang terisi penuh oleh masiswa/i yang melakukan ibadah, baik shalat atau
tilawah. Begitu pun rasa ukhuwah dan kepekaan sosial menjadi lebih terasa.
Meminta Doa
Setelah melakukan
berbagai macam usaha dan ikhtiar tentu tawakal dan doa-doa akan menjadi
penggenap yang amat baik. Dari itu memperbanyak doa dan meminta doa juga
menjadi rutinitas para mahasiswi/i Sudan menjelang ujian. Baik meminta doa
kepada orangtua dan keluarga nun jauh diseberang sana atau kepada kawan-kawan
seperjuangan.
Demikian hal-hal unik yang dilakukan mahasiswa/i Indonesia Sudan saat ujian semester. Semoga bermanfaat /Nina
1 Comments
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk
BalasHapusWeb: almawaddah.info
Salam
Kepada:
Redaksi, rektor dan para akademik
Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Muslim yang Disembunyikan
Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari web: almawaddah. info
Selamat hari raya, maaf zahir dan batin.
Daripada Pencinta Islam rahmatan lil Alamin wa afwan
Posting Komentar