Khartoum- Kamis, 22 Desember 2016, merupakan salah satu hari yang spesial untuk para ibu. Mengapa tidak ? pada hari itu hampir semua anak di seluruh Indonesia memperingati hari itu sebagai hari ibu. Dari anak ke ibu hingga murid ke guru. Berbagai cara unik pun dilakukan oleh para anak untuk memberikan sesuatu yang istimewa untuk orang yang paling spesial. Dari menyanyikan lagu tentang ibu, memberi bunga yang indah dan banyak lainnya. Tapi yang menjadi populer di kalangan anak muda zaman sekarang adalah mengucapkannya lewat media sosial seperti facebook, path ataupun instagram dengan menyertakan foto ibunya ataupun editan yang kreatif.
Hari ibu adalah hari peringatan atau perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak maupun lingkungan sosialnya. Namun apakah kalian tahu tentang sejarahnya ? hari ibu di Indonesia dirayakan secara nasional pada tanggal 22 Desember. Tanggal ini diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Dekret Presiden No. 316 thn. 1953, pada ulang tahun ke-25 kongres Perempuan Indonesia 1928. Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Hari ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928. Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen katamso, Yogyakarta. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia, pada abad ke-19. Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Bukan hanya masyarakat Indonesia yang tinggal di Bumi Pertiwi saja yang merayakan hari ibu. Akan tetapi, masyarakat Indonesia di Sudan pun turut merayakan hari istimewa ini. Salah satu yang di agendakan adalah terlaksananya upacara memperingati hari ibu, yang di adakan oleh KBRI khartoum, Sudan yang bertemakan “Kesetaraan Perempuan dan laki-laki untuk Mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan, perdagangan orang dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan”.
Acara ini mengingatkan kita akan jasa, pengorbanan dan keutamaan seorang ibu. Seperti yang dijelaskan dalam hadits, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik ?’ Beliau mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Beliau mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Beliau mengatakan ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Beliau mengatakan, ‘Ayahmu’. (HR. Bukhari dan Muslim).
Acara yang bertempat di wisma pun tak mengurangi semangat warga negara Indonesia untuk memperingati hari ibu dengan bersama. Tak hanya memperingati hari ibu saja, namun acara ini juga dibarengi dengan acara Hut DWP yang ke-17. Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Khartoum bekerjasama dengan KBRI Khartoum melaksanakan upacara hari Ibu yang ke-88 dan HUT DWP yang ke-17. Acara tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 EAT. Masih dalam rangkaian acara HUT DWP, setelah upacara Dharma Wanita Persatuan (DWP) membagikan sembako dan bantuan kepada PPI Sudan, Asrama Ali Abdul Fatah dan Asrama Abdullah Ash-Shofi. Tak hanya itu, acara ini pun turut menghadirkan Bulan Sabit Merah Sudan untuk memberikan kesempatan kepada warga negara Indonesia yang ingin mendonorkan darahnya. Antusias warga Indonesia untuk ikut donor darah sangat tinggi, terlihat dari kurangnya formulir yang disediakan oleh Bulan Sabit Merah Sudan. Karena satu tetes darah sangat berharga bagi orang yang membutuhkan.
Menurut mahasiswi S3 Omdurman Islamic University yang juga seorang ibu, Sarinah Aini, berbakti kepada orang tua itu wajib, tidak hanya setahun sekali akan tetapi setiap waktu seperti yang terdapat dalam Q.S al-isra : 23 dan al-ahqaf : 15, namun bagi yang merayakannya atau membuat hari spesial di hari ibu, bisa diambil sisi positifnya seperti dapat mengenang dan menghormati jasa perempuan terutama ibu./Nusaibah
#Sudan #ibu #mother #Khartoum #KBRI
0 Comments
Posting Komentar