Untuk kali kedua Badan Otonom PPI Sudan Majalah el-Nilein berhasil
menerbitkan majalah cetak tepat waktu. Semua itu tidak terlepas dari kerjasama
seluruh kru el-Nilein yang baik. Tenggat waktu yang singkat tidak membuat
majalah terlambat atau bahkan gagal dicetak. Lama proses rapat redaksi sampai turun
cetak kurang dari dua minggu, dua belas hari tepatnya. Terhitung dari 29
Oktober 2016 sampai 10 November.
Apresiasi
yang cukup hangat berdatangan dari mahasiswa/I maupun pihak lainnya. Saleh Al
Jufri Ketua PPI Sudan mengungkapkan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap
penerbitan Majalah el-Nilein yang kedua di ujung sambutan Acara Pentas Seni
Hari Pahlawan. Hal senada juga diungkapkan oleh Duta Besar Republik Indonesia
untuk Sudan dan Eriterea di sela-sela obrolan ringan bersama Direktur dan
Pimpinan Redaksi Majalah el-Nilein setelah keduanya menyerahkan Majalah
el-Nilein sebagai cinderamata. “Wah, kata-katanya sudah seperti wartawan
sungguhan”, ujar beliau, membesarkan hati keduanya.
Hambatan
terbesar dalam pencetakan majalah semacam ini adalah kontribusi tulisan yang
sering kali mengalami keterlambatan, sehingga mengganggu proses lanjutan, yaitu
editing, layouting dan yang paling penting adalah mengganggu proses publishing
sesuai waktu yang ditargetkan. Kunci utama kru el-Nilein dalam menangani
hal ini adalah mengoptimalkan kinerja internal kru untuk menjadi kontributor tulisan. Hal ini selain mempercepat proses penulisan karena tak perlu
lagi mencari kontributor tulisan, juga dapat menjadi ajang latihan dan
pengembangan diri bagi kru internal el-Nilein itu sendiri. Tanggung jawab yang
dibebankan kepada setiap kru untuk
menyukseskan program-program kerja el-Nilein juga mampu menjadi motivasi
tersendiri untuk menyelesaikan tulisan tetap waktu. Hasilnya tidak
mengecewakan, dua kali penerbitan Majalah el-Nilein dapat dilakukan tepat
waktu, bahkan edisi kedua dicetak lebih cepat dua hari dari edisi pertama. Jika
edisi pertama membutuhkan waktu dua minggu, maka edisi kedua dapat dirampungkan
dua hari lebih cepat.
Pada
penerbitan pertama, sempat ada yang bertanya kepada salah satu kru Majalah
el-Nilein tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerbitkan majalah. Ketika
disebutkan “dua minggu”, si penanya seakan tidak percaya dan terkagum-kagum. Segala
hal tentang tulis-menulis memang gampang-gampang sulit. Maka wajar saja jika
hal ini membuat si penanya terkagum-kagum.
Meskipun
dua penerbitan Majalah el-Nilein dapat terlaksana tepat waktu, hal itu bukan
berarti tanpa hambatan sama sekali. Sarana dan pra-sarana yang terbatas sangat
menyulitkan kru el-Nilein. Alat-alat pendukung dasar seperti printer, ATK yang
memadai, serta peralatan lainnya belum dimiliki oleh el-Nilein. Hal ini tentu
perlu dapat perhatian lebih dari banyak pihak, karena Majalah el-Nilein selain
sebagai media informasi, juga berperan sebagai wadah pengembangan kepenulisan
bagi Mahasiswa/I Indonesia di Sudan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama
bahwa dunia kepenulisan Mahasiswa Indonesia secara umum sangat buruk. Dalam hal
ini seluruh pihak harus saling bahu-membahu untuk menanggulanginya.
Usaha
el-Nilein untuk meningkatkan minat tulis-menulis Mahasiswa/I Indonesia di
Sudan, selain berusaha menyajikan
tulisan-tulisan menarik dalam bentuk cetak maupun online dengan harapan
dapat menginspirasi para pembaca untuk ikut menulis, el-Nilein juga telah
membuat wadah kepenulisan bernama “Rumah Pena”, yang beranggotakan 11 mahasiswa
dan 9 mahasiswi. Meskipun belum terlihat kepermukaan, Rumah Pena perlahan akan
menunjukkan eksistensinya./Rif’at
0 Comments
Posting Komentar