“Satu peluru
hanya mampu menembus satu kepala, namun satu pena mampu menembus ribuan, bahkan
jutaan kepala manusia”. Sayd Quthb
Uwaaaaah… keren
banget gak sih, perkataan om Sayd Quthb diatas? (emang Sayd Qutb suami bibinya
mimin apa yaaah? Mikir keras jadinya, tapi biarin lah mimin juga manusia…).
Satu hal yang pasti, menulis adalah membangun peradaban. Kebayang gak sih kalau
para ulama’ gak nulis semua ilmu yang mereka punya pasti kita semua gak akan
pernah tahu baik-buruk, benar-salah dan seterusnya. Untungnya mereka rajin
nulis (gak kayak mimin yang aduh malesnya gak ketulungan). Dengan menulis,
perkataan dan pemikiran kita akan terus menggema di lorong-lorong waktu, diwariskan
dari satu generasi ke generasi lainnya (ceileeeh bahasanya gaya beneer).
Seorang yang berilmu yang menuliskan ilmunya akan terus mampu mengajar jutaan
umat meskipun ia telah wafat. Pun pergerakan yang dilakukan lewat tulisan,
tidak bisa dicegah oleh dinding penjara atau apapun, lihatlah kisah-kisah
perjuangan Sayd Quthb, Pramoedya Ananta Toer (terlepas dari segala kontroversi
yang beliau miliki). So, mau dong menjadi seperti mereka?
Banyak orang
menganggap menulis itu perkara yang sulit. Jawabannya bisa iya bisa juga tidak,
karena sampai saat ini tidak ada rumus yang benar-benar baku untuk menjadi
penulis yang kereeen. Tapi satu hal yang harus ditekankan, kita harus terus
berusaha, karena bermain-main dengan teori saja tidaklah cukup untuk menjadi
penulis yang handal, practice makes perfect. Nah, el Nilein dalam waktu
dekat ini akan membuka wadah kepenulisan dengan nama “Rumah Pena”. Apa aja sih
kegiatannya? Banyak, yang jelas pelatihan kepenulisan secara rutin dengan para
ahli. Siapa saja para ahli yang siap jadi pembimbing? Kasih tau enggak ya? Mau
tau aja atau mau tau banget? Oke, karena miminnya baik, dikasih bocoran deh,
khusus buat sobat el Nilein. Forum Lingkar Pena (FLP) yang merupakan organisasi
kepenulisan terbesar di Indonesia menyatakan siap memberi dukungan penuh bagi
“Rumah Pena” dan menyanggupi untuk mengutus beberapa ahli, selain para ahli
dari FLP, seorang ahli kepenulisan tulisan populer istana negara bernama Tomy
Lebang juga sudah menyanggupi, bahkan telah menyiapkan materi dari jauh-jauh
hari (enggak tau siap Tomy Lebang? Tanya mbah Google ajahh). Dan yang paling wah adalah kami sedang
mengusahakan seorang penyair muda yang lagi beken banget untuk bisa membimbing
anggota Rumah Pena nantinya. Siapa ya? Tahu AADC (Ada Apa Dengan Cinta) dong?
Film yang perkacapannya dipenuhi larik-larik puisi yang kece badai. Tau gk
siapa sih yang bikin puisi-puisi itu? Yupz betul dia adalah Aan Mansur. Mau
belajar menulis dan menjadi penulis handal? Yuk gabung bersama Rumah Pena.
0 Comments
Posting Komentar