Adakah pahala
yang lebih besar dibandingkan diampuninya dosa-dosa yang telah lalu?
Lalu bagaimana cara mendapatkan pahala tersebut? Rasulullah SAW
bersabda :
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ، إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا،
غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
berpuasa dengan iman dan ihtisab, niscaya diampuni baginya akan apa
saja yang telah berlalu dari dosa-dosanya.” (Diriwayatkan oleh
Al-Imam Al-Bukhari hadits no. 38, 214 dan Imam Muslim hadits no. 175)
Hadits diatas
menginformasikan kepada kita bahwa hanya puasa yang diiringi dengan
iman dan
ihtisab
itulah yang dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan pahala berupa
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Lalu, apa yang dimaksud dengan
iman dan ihtisab pada hadits tersebut? Dalam kitab Mirqaat
Al-Mafaatiih Syarh Misykaat Al-Mashaabiih
disebutkan bahwa makna (إِيمَانًا)
adalah :
أَيْ
لِلْإِيمَانِ، وَهُوَ التَّصْدِيقُ
بِمَا جَاءَ بِهِ -
صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -
وَالِاعْتِقَادُ
بِفَرْضِيَّةِ الصَّوْمِ
“yakni
karena iman, yaitu mempercayai apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW
dan meyakini akan kewajiban puasa tersebut.” Sedangkan makna
(احْتِسَابًا)
adalah :
أَيْ
طَلَبًا لِلثَّوَابِ مِنْهُ -
تَعَالَى
-
أَوْ
إِخْلَاصًا أَيْ بَاعِثُهُ عَلَى الصَّوْمِ
مَا ذُكِرَ، لَا الْخَوْفُ مِنَ النَّاسِ،
وَلَا الِاسْتِحْيَاءُ مِنْهُمْ، وَلَا
قَصْدُ السُّمْعَةِ وَالرِّيَاءِ عَنْهُمْ
“yakni
memohon pahala kepada Allah Ta’ala, atau ikhlas yakni motivasinya
untuk berpuasa adalah sebagaimana yang telah disebutkan (karena iman
dan mengharapkan pahala dari Allah;-pen.),
bukan karena takut kepada manusia, bukan karena malu kepada mereka,
dan bukan karena bermaksud riya
(amalnya ingin dilihat orang lain) dan bukan pula karena sum’ah
(amalnya ingin didengar orang lain).”
Allah SWT
melalui lisan Rasul-Nya SAW yang mulia menjanjikan kepada siapa saja
yang berpuasa dengan iman
dan ihtisab,
maka dialah yang berhak mendapatkan pengampunan dari dosa-dosanya
yang telah lalu. Lalu, apa yang dimaksud dengan dosa-dosa pada hadits
ini? Penulis kitab tersebut menyebutkan :
أَيْ
مِنَ الصَّغَائِرِ وَيُرْجَى لَهُ عَفْوُ
الْكَبَائِرِ
“yakni
dari dosa-dosa kecil, namun diharapkan pula dia mendapatkan ampunan
dari dosa-dosa besar.”
Al-Imam
Ibnu Baththal juga menyebutkan dalam kitabnya Syarh Shahih Al-Bukhari
sebagai berikut :
قول
عام يُرجى لمن
فعل
ما ذكره فى الحديث أن يغفر له جميع الذنوب:
صغيرها
وكبيرها؛ لأنه لم يستثن ذنبًا دون ذنب،
“(Ini
adalah) perkataan yang masih umum, dan diharapkan bagi siapa saja
yang melakukan apa yang telah disebutkan dalam hadits (yakni berpuasa
dengan iman dan ihtisab;-pen.) Allah akan memberikan ampunan baginya
dari segala dosa baik dosa yang kecil maupun dosa yang besar, karena
perkataan tersebut tidak mengecualikan suatu dosa dari dosa yang
lain.”
Semoga
puasa kita diterima oleh Allah SWT dan diampuni dosa-dosa kita yang
telah lalu. Aamiiin...
0 Comments
Posting Komentar